kabarbursa.com
kabarbursa.com

OJK Sulselbar Catat Penurunan Kredit Produktif, Sektor Pertanian Tumbuh Positif

OJK Sulselbar Catat Penurunan Kredit Produktif, Sektor Pertanian Tumbuh Positif
Ilustrasi Kredit (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan, Barat, Darwisman, mengungkapkan bahwa Oktober kemarin, total kredit produktif di wilayahnya tercatat sebesar Rp90,33 triliun, sementara kredit konsumtif mencapai Rp74,29 triliun.

Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sektor kredit produktif mengalami penurunan signifikan dengan pertumbuhan hanya mencapai 4,19%, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 17,60% yang tercatat pada akhir tahun lalu.

Pemprov Sulsel

Sektor konstruksi menjadi salah satu penyumbang utama penurunan tersebut, mengalami kontraksi kredit sebesar 7,10% per Oktober 2023, dengan total kredit mencapai Rp5,69 triliun.

Di sisi lain, sektor perdagangan besar dan eceran berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 1,99%, dengan kontribusi mencapai Rp38,72 triliun, meskipun angka ini masih jauh di bawah pertumbuhan 6,18% pada akhir Desember 2023.

Namun, sektor pertanian menunjukkan performa yang positif, dengan kontribusi mencapai 13,96% atau sebesar Rp14,04 triliun dan pertumbuhan sebesar 14,54%.

“Alhamdulillah, sektor pertanian bisa menyusul. Sektor ini mendorong kontribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06%,” ujar Darwisman.

Ia menambahkan bahwa ruang untuk pertumbuhan kredit masih terbuka lebar, khususnya di sektor konstruksi.

Dengan adanya program Astacita yang digagas oleh Presiden Prabowo untuk menghadirkan 3 juta rumah setiap tahun, diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan sektor yang mengalami kontraksi ini.

“Kami akan terus melakukan konsolidasi agar di dua bulan terakhir tahun ini ada peningkatan, khususnya di sektor kredit produktif yang tertekan dibandingkan tahun sebelumnya,” tutup Darwisman.

Untuk informasi, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan delapan misi besar dalam kerangka Astacita, salah satunya adalah program ambisius pembangunan 3 juta rumah per tahun.

Target ini menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan dasar, terutama di sektor perumahan.
Darwisman mengungkapkan, kebutuhan rumah di Sulawesi Selatan mencapai 100 ribu unit per tahun, namun saat ini kemampuan penyediaan baru mencapai 25 persen atau sekitar 25 ribu unit. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan besar yang harus diatasi.

“Melalui program 3 juta rumah ini, kami berharap dapat meningkatkan kemampuan sektor perumahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di Sulsel,” ujarnya dalam Jurnalis Update OJK di Grand Hyatt Jakarta, Sabtu (01/12).

Adapun 8 Misi Astacita Bersama Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045 ialah

  1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
  2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
  3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
  4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
  5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
  6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
  7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
  8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur