KabarMakassar.com — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jeneponto, Susanti Mansyur menyangkal tudingan terkait praktik pungutan liar (pungli) dugaan pemotongan dana insentif kapitasi sejumlah pegawai di Puskesmas Bontoramba.
Susanti Mansyur menyebut jika anggarannya di transfer langsung ke rekening masing-masing setiap Puskesmas.
“Terkait pemberitaan, kami akan klarifikasi ke PKM (Puskesmas) Bontoramba, dana kapitasi PKM semua masuk ke rekening PKM dan TNT (Transfer Non Tunai),” kata Susanti, Sabtu (07/12) sore.
Ia menegaskan, tak pernah memerintahkan siapa pun untuk melakukan pemotongan. Apalagi di Puskesmas Bontoramba. Demikian juga dengan Puskesmas lainnya.
“Kalau saya tidak pernah memerintahkan hal demikian di Puskesmas Bontoramba,” tegasnya.
Sontak saja, ia mengaku kaget lantaran namanya disebut ikut terlibat dalam praktik pungli sehingga langsung menghubungi Kepala Puskesmas Bontoramba untuk memintai keterangan.
“Terkait ini saya sudah hubungi Kapus tapi belum ada jawaban. Senin akan kami lakukan telusur kembali ke Puskesmas terkait masalah ini,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Puskesmas Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diduga melakukan praktik pungutan liar (Pungli).
Kepala Puskesmas Bontoramba yang dijabat oleh Ida Suraida diduga melakukan pemotongan dana insentif Kapitasi sebanyak 45 hingga 36 persen dari sejumlah pegawai di jajarannya.
“Iya dana kapitasi kami pernah dipotong 45 persen tapi setelah saya protes turun menjadi 36 persen,” ucap salah seorang Perawat Puskemas Bontoramba yang enggan disebutkan identitasnya ini saat dikonfirmasi pada Jumat (6/12) kemarin.
Ia menyebut, pemotongan dana insentif kapitasi sudah berlangsung lama sejak diberlakukannya anggaran jasa kapitasi dengan dalih permintaan beberapa oknum tingkatan jabatan.
“Bagiannya untuk kepala Puskesmas, bagiannya untuk Bendahara, Bagiannya untuk Kepala Dinas Kesehatan. Memang ada suruhan dari atas, katanya Kepala Dinas Kesehatan yang perintahkan sehingga Pemotongan ini dilakukan sejak adanya anggaran jasa kapitasi,” bebernya.
Anehnya lagi kata dia, pemotongan ini dilakukan setelah pembayaran dilakukan melalui sistem Transfer Non Tunai (TNT). Kemudian, Kepala Puskesmas memerintahkan untuk melakukan pemotongan.
“Na TF dulu karaeng baru di setor langsung kareng,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bontoramba, Ida Suraida yang dikonfirmasi secara terpisah sejak Jumat (6/12) kemarin belum memberikan klarifikasinya terkait hal ini.
Bahkan, saat konfirmasi melalui pesan singkat What’s App, pesan Tim Kabarmakassar.com hanya dibaca hingga centang biru.