KabarMakassar.com — Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem tentang potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang, yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah pesisir barat Sulawesi Selatan dalam tiga hari ke depan.
Menyikapi kondisi cuaca ekstrem ini, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan untuk meliburkan sekolah-sekolah sebagai langkah antisipasi terhadap keselamatan para siswa.
“Jika hujan sangat deras dan berpotensi membahayakan, kami akan mengambil langkah untuk meliburkan sekolah demi melindungi anak-anak. Namun, keputusan ini masih akan kami kaji berdasarkan perkembangan cuaca yang ada,” ujar Danny Pomanto, sapaan akrabnya, pada Jumat (06/12).
Danny menjelaskan bahwa Pemkot Makassar terus memantau situasi cuaca dengan cermat dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan warga, terutama anak-anak yang sedang menempuh pendidikan.
Sebagai langkah pencegahan, Wali Kota juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pemerintah setempat guna memastikan keselamatan bersama.
Sebelumnya diberitakan, warga Kota Makassar diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk yang diprediksi oleh BMKG Wilayah IV Makassar. Dalam peringatan dini tersebut, hujan lebat disertai angin kencang diperkirakan akan melanda wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Makassar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyebut kondisi ini adalah bagian dari masa transisi cuaca dari musim panas ke musim hujan.
“Masa transisi ini rawan angin kencang. Meski hujan belum menunjukkan intensitas ekstrem, kami tetap meminta masyarakat untuk waspada,” jelasnya, Rabu (04/12).
BPBD Makassar mengimbau warga untuk melakukan tindakan preventif, termasuk memastikan instalasi listrik dan konstruksi bangunan aman, terutama pada bagian atap.
“Angin kencang berpotensi merusak struktur rumah. Warga juga perlu memeriksa keamanan lingkungan sekitar, terutama pohon tua yang berisiko tumbang,” tambah Hendra.
Selain itu, empat kecamatan yang menjadi daerah rawan banjir, yakni Manggala, Panakkukang, Tamalanrea, dan Biringkanaya, diinstruksikan untuk bersiap melakukan evakuasi mandiri jika diperlukan.
“Pastikan barang berharga dan kendaraan dalam posisi aman, serta buat jalur evakuasi untuk meminimalkan dampak jika banjir terjadi,” pesannya.
Menghadapi situasi ini, Pemkot Makassar telah menetapkan status siaga dan memperkuat koordinasi melalui Satgas Penanggulangan Bencana dan Tim Reaksi Cepat BPBD.
Hendra menuturkan, pihaknya juga telah mempersiapkan berbagai perlengkapan evakuasi seperti perahu karet.
“Saat ini ada 10 unit perahu karet berbagai ukuran yang sudah standby. Kami juga menambah sumber daya manusia untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan,” ungkapnya.
Pemkot berharap dengan langkah antisipasi ini, masyarakat dapat lebih sigap menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu.
“Waspada dan tindakan cepat adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga dari potensi bahaya selama musim transisi ini,” tutup Hendra.