KabarMakassar.com — Ratusan tim relawan atau simpatisan pasangan calon Wali Kota Makassar nomor ururt 1, Munafri Arifuddin -Aliyah Mustika Ilham (MULIA) gelar Euforia di depan posko pemenangan MULIA di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar.
Dari pantauan KabarMakassar.com tim relawan paslon nomor ururt 1 ini memadati posko pemenangan yang berada di Jalan AP Pettarani, Makassar. Rasa gembira terlihat dari simpatisan sambil bersorak takline MULIA, hingga kemacetan pun terjadi di satu jalur menuju Jalan Sultan Alauddin.
Euforia yang digelar sebagai bentuk kegembiraan para simptisan karena paslon nomor ururt 1 ini menang telak dalam hasil survei sementara dari tiga paslon lainnya, dalam Pemilihan Wali Kota Makassar yang digelar serentak.
Calon Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham mengapresiasi kinerja aparat kepolisian dalam melakukan pengamanan jalannya pesta demokrasi. Menurutnya kerja aparat kepolisian tidak ada istilah cawe – cawe.
“Ternyata cawe-cawe itu hanya bagian dari opini saja. Buktinya suara Munafri dan Aliyah Mustika di tahanan Polda itu mayoritas kita yang memenangkan,” katanya dalam konferensi persnya, Rabu, (27/11).
Menurut Aliyah, kemenangan pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) betul – betul berasal dari suara rakyat.
“Untuk itu bapak ibu yang saya hormati dan saya muliakan, mohon doanya kepada kami berdua agar kami tetap amanah, Istiqomah dan tawadduh dalam menjalankan tugas yang berat ini,” ucapnya.
Mantan anggota DPR RI itu menegaksan bahwa paslon MULIA tetap berada di garis rakyat tetap memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dan visi-misi sesuai kebutuhan rakyat.
“Insya Allah kami akan tetap berada di tengah-tengah rakyat dan berada di garis rakyat terus mengawal apa yang menjadi kehendak rakyat. Rasa hormat kami kepada pejuang,” jelasnya.
“Untuk itu kepada semua tim sukses, tim pejuang dan tim relawan baik itu canvasser dan sebagainya, ia berjanji setelah dilantai menjadi pemimpin di kota Makassar semua adalah milik MUKIA. Tidak ada lagi milik tim pemenangan, tim relawan, tidak ada. Kami adalah rakyat yang ada di warga kota Makassar,” tuturnya.
Aliyah menuturkan bahwa yang menjadi persembahan MULIA merupakan jalan pengabdian, sehingga dia meminta kepada partai-partai pendukung agar tetap mengawal. Ia juga meminta agar partai pendukung dapat menjadi pengawas ketika mereka menjadi pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
“Apa yang menjadi persembahan kami. Itu di jalan pengabdian. Kawal lah kami dan untuk itu kepada partai-partai pendukung kami, harus menjadi pengawas daripada dewan pengawas kami dan kami siap untuk dijewer telinganya kalau kami menyimpang,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 1, Munafri Arifuddin- Aliyah Mustika Ilham, unggul telak dalam quick count atau perhitungan cepat yang dilakukan Parameter Publik Indonesia.
Dari pantauan KabarMakassar.com, sebanyak 92,89 persen surat suara masuk dari 225 Tempat Pemungutan Suara (TPS), sehingga pasangan yang bertagline MULIA mendapat perolehan suara sebanyak 55,18 persen.
Sedangan paslon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) mendapat suara 27,8persen. Di peringkat ke tiga ada pasangan nomor urut 3, Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) dengan perolehan suara 13,5 persen. Dan terkahir ada pasangan calon nomor urut 4, Amri Arsyid-Rahman Bando (AMAN) sejauh ini meraih 3,28 persen suara.
Pergerakan suara masing-masing pasangan calon ini tampak konsisten sejak data masuk baru di angka lima persen.
Sejak awal penghitungan, MULIA sudah melejit jauh meninggalkan lawan-lawannya dalam quick count dengan margin eror 1 persen ini. Melihat konsistensi suara mereka, MULIA berpeluang besar memenangkan Pilwalkot Makassar 2024.
Ketua Tim Pemenangan Munafri-Aliyah, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menegaskan, proses perhitungan ini masih sementara berjalan dan seluruh tim pemenangan, relawan, serta simpatisan MULIA harus mengawal hingga benar-benar tuntas demi mengantisipasi munculnya kecurangan.
“Banyak kabar bagus yang kita terima setelah penghitungan itu dan itu sesuai dengan hasil survei yang ada selama ini, termasuk menjelang hari pencoblosan. Tapi kita tidak boleh lengah. Kita harus mengawal ini sampai tuntas, hingga MULIA dinyatakan sebagai pemenang,” tegas IAS.