kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Optimistis Bertahan di Zona Hijau, Investor Diminta Waspada Potensi Koreksi

IHSG Menguat Tipis Sepekan, Kapitalisasi Pasar dan Transaksi Harian Bursa Melemah
Ilustrasi Saham (Dok: KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tetap bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (20/11), meski peluang koreksi masih membayangi. Hari ini Indeks IHSG dibuka menguat 21 poin atau 0,30 persen di level 7.217.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, Selasa (19/11), IHSG mencatatkan penguatan signifikan sebesar 0,86% atau naik 61,43 poin ke level 7.195,71.

Pemprov Sulsel

IHSG dibuka di level 7.134,27 dan sempat bergerak di rentang 7.136,69 hingga 7.229,83 sepanjang hari. Transaksi saham mencapai nilai Rp10,72 triliun dengan volume perdagangan sebesar 23,41 miliar lembar saham dan frekuensi 1,22 juta kali.

Hari ini bursa domestik menanti hasil keputusan dan proyeksi BI terkait ekonomi serta mencari petunjuk terkait pemangkasan suku bunga acuan di tahun depan. Konsensus memperkirakan suku bunga pada RDG kali ini akan bertahan di level 6%. Sentimen penguatan harga komoditas berpotensi menjadi sentimen positif bagi sektor bahan baku.

Tim Analis MNC Sekuritas menyebutkan bahwa IHSG masih memiliki peluang untuk terkoreksi, meski potensi penguatan tetap ada. Dalam skenario terburuk, IHSG kemungkinan masih berada di fase wave C dari wave (2), dengan potensi koreksi menuju level 6.835–6.998. Koreksi ini juga diperkirakan menutup area gap di kisaran 6.968–6.987.

Namun, pada skenario terbaik, IHSG diperkirakan hanya menguji level 7.062–7.114 sebelum membentuk wave (c) dari wave [ii]. Untuk hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang support di 7.076 dan 6.998, serta resistance di 7.207 dan 7.354.

Rekomendasi Saham: Strategi Buy on Weakness
MNC Sekuritas menyarankan investor untuk memanfaatkan momentum buy on weakness pada saham seperti:

  • PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)
  • PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI)

Selain itu, opsi speculative buy juga direkomendasikan untuk:

  • PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR)
  • PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN)

Di sisi lain, RHB Sekuritas Indonesia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang 7.100–7.300. IHSG menunjukkan tanda-tanda rebound dengan volume yang cukup baik untuk menguji resistance pada garis MA5.

Jika mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang menguji resistance di garis MA200. Namun, jika gagal, maka IHSG kemungkinan besar akan kembali mencetak Lower Low (LL) dan menguji level terendah di Agustus 2024.

RHB Sekuritas Indonesia juga merekomendasikan sejumlah saham yang layak dicermati:

  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)
  • PT Bank Jago Tbk. (ARTO)
  • PT XL Axiata Tbk. (EXCL)
  • PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA)

Kendati IHSG menunjukkan penguatan, analis tetap mengingatkan investor untuk berhati-hati terhadap potensi koreksi, terutama di tengah kondisi pasar yang masih fluktuatif. Pemilihan strategi investasi yang tepat, seperti buy on weakness atau speculative buy, dapat menjadi kunci untuk memaksimalkan peluang di tengah pergerakan pasar yang dinamis.

IHSG hari ini diperkirakan akan kembali menjadi perhatian investor, mengingat tantangan yang ada di pasar domestik maupun global. Strategi yang matang dan kewaspadaan tinggi menjadi langkah penting untuk menghadapi dinamika perdagangan saham.

Diketahui, Setelah mencatat pelemahan selama empat hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil berbalik arah dan mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Selasa (19/11). IHSG ditutup naik 0,86% atau 61,44 poin ke level 7.195,71 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penguatan ini menjadi angin segar bagi pasar saham domestik yang sempat tertekan dalam sepekan terakhir, di mana IHSG tercatat melemah 1,72%. Secara bulanan, IHSG masih mengalami penurunan sebesar 7,62%, sementara sejak awal tahun indeks telah terpangkas 1,06%.

Saham Penyokong dan Pemberat IHSG
Kinerja IHSG hari ini didukung oleh sejumlah saham unggulan yang mencatatkan penguatan, sementara beberapa lainnya menjadi pemberat. Berikut daftar top gainers (penyokong) dan top losers (pemberat) IHSG:

Top Leaders:

  • TLKM: +7,34%
  • GOTO: +8,82%
  • ISAT: +9,38%
  • MAPI: +9,31%
  • DCII: +10,34%

Top Laggards:

  • BMRI: -1,19%
  • TPIA : -2,23%
  • BRMS: -3,11%
  • SRAJ: -7,38%
  • BRIS: -2,46%

Saham teknologi menjadi motor penggerak utama, dengan sektor ini melonjak hingga 5,24%. Sektor infrastruktur dan barang konsumsi non-primer juga turut menyumbang penguatan, masing-masing naik 2,56% dan 2,18%. Sebaliknya, sektor kesehatan menjadi satu-satunya yang melemah, turun 0,24%.

Transaksi Asing: Net Sell di Tengah Penguatan IHSG
Meski IHSG menguat, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp746,21 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler, net sell asing bahkan mencapai Rp763,78 miliar, sementara di pasar negosiasi tercatat net buy Rp17,56 miliar.

Saham dengan net buy terbesar asing antara lain:

  • GOTO: Rp62,71 miliar
  • ASII : Rp51,04 miliar
  • ISAT: Rp41,44 miliar

Sementara itu, net sell terbesar asing terjadi pada saham:

  • BBRI: Rp348,31 miliar
  • BBCA: Rp330,71 miliar
  • BMRI: Rp261,57 miliar
  • BBNI: Rp53,59 miliar

Top Performers dan Penekan IHSG
Pada indeks LQ45, saham indosat Tbk (ISAT) mencatat lonjakan tertinggi sebesar 9,38%, diikuti oleh Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik 9,31%, dan GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang meningkat 8,82%. Sebaliknya, Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu top losers LQ45 dengan penurunan 2,46%, diikuti oleh AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 2,24%.

Untuk IHSG secara keseluruhan, saham BDKR menjadi top gainer dengan lonjakan 34,91%, sementara ANDI menjadi top loser dengan penurunan tajam 14,29%.