KabarMakassar.com — Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Takalar menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024.
Polres Takalar mencatat lonjakan kasus pelecehan, asusila, hingga rudapaksa, dengan korban didominasi anak di bawah umur. Data ini menjadi perhatian serius, terutama karena anak-anak sering menjadi sasaran karena dianggap tidak mampu melawan.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Takalar, Iptu Sumarwan mengungkapkan bahwa peningkatan kasus ini telah direspon dengan penanganan sesuai prosedur yang berlaku.
“Penanganan telah dilakukan sesuai SOP, dan beberapa pelaku sudah menjalani vonis, sementara lainnya masih dalam tahap pemeriksaan,” jelasnya, Senin (18/11).
Menurut Sumarwan, lonjakan laporan terjadi sejak Januari hingga November 2024, dengan sejumlah kasus besar dilaporkan dalam tiga bulan terakhir. Sebagian besar pelaku telah ditangkap, dan kasus-kasus mereka sedang diproses untuk disidangkan di pengadilan.
Melihat kondisi ini, Polres Takalar mengimbau para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
Peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum di Takalar. Kolaborasi dengan masyarakat diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan dan memberikan perlindungan lebih baik bagi kelompok rentan.