KabarMakassar.com — Pakar Politik Universitas Indonesia, Rocky Gerung mengkritik konsep debat publik kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Rabu (13/11) siang.
Diketahui, KPU Makassar mengangkat tema debat publik kedua yaitu, mewujdukan Makassar Kota berperadaban maju melalui harmonisasi pembangunan nasional dan daerah, tata kelola lingkungan hidup yang berkeadilan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Rocky, konsep yang dihadirkan dalam debat tersebut tidak memberikan panelis ruang untuk bertanya langsung kepada 4 paslon Pilwalkot Makassar.
“Saya lihat bahwa harusnya ada kesepakatan dengan panelis supaya ada pendalaman. Panelis mustinya berhak menggali (program calon),” kata Rocky yang sempat hadir pada debat publik kedua Pilwalkot Makassar.
Rocky menerangkan bahwa para panelis saat debat publik berlangsung dalam kondisi pasif. Sehingga panelis tidak dapat menggali lebih dalam visi misi dan program dari para paslon.
“Dari awal panelis pasif kan, mungkin pertanyaannya itu dua minggu lalu dibuat dan bisa saja pertanyaannya sudah kadaluarsa hari ini kan jadi tidak relevan. bukan soal cerdas cermatnya, panelis tersiksa karena tidak bisa menggali,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Rocky juga menyoroti proses debat para calon yang tidak mampu menggali secara dalam program-program sesama paslon.
“Demikian juga calonnya itu tersiksa karena tidak bisa debat secara terbuka,” pungkasnya.