kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Toilet Duduk atau Jongkok, Mana yang Lebih Sehat?

Toilet Duduk atau Jongkok, Mana yang Lebih Sehat?
Ilustrasi toilet (Dok: Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Toilet jongkok serta toilet duduk merupakan dua jenis kloset yang sering digunakan, dan keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal kenyamanan dengan cara penggunanya.

Walau keduanya berfungsi untuk tujuan yang sama, yaitu sebagai tempat untuk buang air besar atau BAB, posisi tubuh saat menggunakannya juga sangat berbeda.

Pemprov Sulsel

Toilet duduk umumnya dianggap lebih nyaman karena penggunanya tidak perlu jongkok, sedangkan toilet jongkok memerlukan posisi tubuh yang lebih aktif.

Selain kenyamanannya, pilihan antara toilet jongkok dan duduk juga dapat memengaruhi kelancaran proses BAB, bahkan berpengaruh terhadap kesehatan pencernaan.

Sejumlah penelitian menunjukkan apabila posisi jongkok bisa membantu melancarkan BAB dengan lebih alami, sedangkan posisi duduk dapat lebih mudah dan nyaman untuk sebagian orang, tergantung pada kondisi tubuh dan kebiasaan masing-masing.

Kelebihan dan kekurangan toilet duduk

Toilet duduk memiliki desain yang lebih modern serta terkesan lebih mewah apabila dibandingkan dengan jenis toilet lainnya. Toilet jenis ini pada umumnya dianggap lebih nyaman oleh banyak orang, terkhusus bagi kelompok tertentu seperti lansia, wanita hamil yang telah memasuki trimester akhir, ataupun individu yang memiliki cedera pada bagian lutut, karena tidak perlu jongkok ketika menggunakan toilet.

Namun, meskipun menawarkan kenyamanan, harga toilet duduk biasanya juga lebih mahal dibandingkan dengan toilet jenis lain, seperti toilet jongkok. Selain itu, ada persepsi jika toilet duduk tidak terlalu sehat untuk proses buang air besar (BAB) apabila dibandingkan dengan kloset tradisional atau toilet jongkok.

Menurut hasil penelitian, proses BAB menggunakan toilet duduk ternyata memerlukan waktu yang lebih lama serta usaha yang lebih besar, terutama dalam hal mengejan apabila dibandingkan dengan menggunakan toilet jongkok.

Padahal, mengejan dengan keras ataupun duduk terlalu lama di toilet duduk bisa menyebabkan peningkatan risiko sejumlah masalah kesehatan, seperti wasir atau sembelit, yang berhubungan dengan pencernaan.

Penggunaan toilet duduk juga bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit lain, seperti diare, flu, atau bahkan infeksi kulit. Hal tersebut karena permukaan dudukan toilet duduk yang langsung bersentuhan dengan kulit rentan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri seperti E.coli dan Shigella, serta virus berbahaya seperti hepatitis A dan juga norovirus.

Kelebihan dan kekurangan toilet jongkok

Apabila dibandingkan dengan toilet duduk, maka toilet jongkok memang memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kekurangannya ialah modelnya yang terkesan lebih kuno dan kurang modern.

Selain itu, banyak orang yang merasa kurang nyaman menggunakan toilet jongkok karena dapat menyebabkan keluhan nyeri pada bagian tumit juga paha, terutama setelah lama berada dalam posisi jongkok.

Toilet jongkok juga tidak dianjurkan untuk digunakan bagi individu yang memiliki masalah pada pergelangan kaki, seperti penderita radang sendi, keseleo, patah tulang, juga tendinitis, karena posisi ini dapat memperburuk kondisi mereka.

Tetapi, meskipun memiliki kekurangan-kekurangan tersebut, menggunakan toilet jongkok untuk buang air besar (BAB) sebenarnya menawarkan sejumlah keuntungan, terkhusus dalam hal kesehatan.

Berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa posisi jongkok saat BAB lebih efektif dalam melancarkan proses pembuangan tinja. Hal tersebut disebabkan oleh cara kerja otot-otot tubuh dan postur tubuh yang mendukung kelancaran BAB.

Posisi jongkok secara efektif mampu membuka ruang pembuangan tinja di anus, sehingga otot-otot di sekitar anus dan usus besar bisa menjadi lebih relaks. Dengan kondisi tersebut, proses BAB menjadi lebih mudah, dan tinja bisa keluar dengan lebih lancar serta maksimal.

Sebaliknya, pada posisi duduk, otot-otot yang terletak pada saluran pencernaan akan memberi tekanan pada rektum serta menyempitkan saluran dubur. Tekanan ini bisa menghambat kelancaran proses BAB, yang menyebabkan seseorang membutuhkan waktu lebih lama atau bahkan merasa tidak nyaman.

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa buang air besar dengan posisi jongkok bisa membantu menjaga pergerakan usus agar tetap normal, yang pada gilirannya dapat mencegah masalah seperti kembung, sembelit, juga wasir. Tidak hanya itu, penggunaan toilet jongkok juga bermanfaat bagi ibu hamil karena dapat membantu menjaga kekuatan otot panggul, yang amat penting untuk mendukung proses persalinan.

Berdasarkan laman Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah ditinjau oleh dokter Merry Dame, penggunaan toilet jongkok untuk buang air besar (BAB) memang lebih dianjurkan apabila dilihat dari sisi kesehatan.

Walau demikian, jika merasa lebih nyaman menggunakan toilet duduk dan sudah memiliki model tersebut di rumah, tidak perlu terburu-buru membongkarnya. Anda tetap bisa menjaga kenyamanan dengan cara yang sederhana, yakni dengan membeli bangku pendek atau dingklik.

Bangku tersebut bisa di letakkan di bawah kaki saat BAB untuk membantu menciptakan posisi yang mirip dengan posisi jongkok. Dengan posisi tersebut, otot-otot yang ada di usus akan lebih rileks, dan jalur pembuangan feses pun akan lebih terbuka, sehingga proses BAB menjadi lebih lancar.

Melihat kelebihan serta kekurangan dari kedua jenis toilet, kini anda dapat memilih yang paling sesuai dengan kondisi dan kenyamanan pribadi. Yang terpenting adalah bahwa pilihan anda tidak hanya didasarkan pada kenyamanan semata, namun juga harus mempertimbangkan manfaat kesehatan yang dapat di peroleh.

Terlepas dari pilihan antara toilet jongkok maupun duduk, apabila anda mulai merasakan kesulitan saat BAB atau menemukan adanya darah pada feses, maka amat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan medis yang tepat sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang sesuai, sehingga masalah kesehatan dapat diatasi lebih cepat.