KabarMakassar.com — RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba menjadi salah satu rumah sakit pilihan sejumlah perguruan tinggi melakukan orientasi bagi mahasiswanya. Seperti yang berlangsung pada Senin, (07/10).
Sebanyak 26 mahasiswa dari Mahasiswa Profesi Ners STIKes Pannita Husada Bulukumba, MPPD Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI), dan Fakultas Kedokteran Unhas Makassar, mengikuti orientasi umum di Aula Lantai II RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wadir Pelayanan Non Medik, Pengembanagan SDM Penelitian dan Pengembangan RSUD Andi Suithan Daeng Radja, Dr. Asnarti Said Culla, SH., MH., beserta jajaran manajemen. Hadir pula Wakil Ketua II STIKes Panrita Husada.
Menurut Dr. Asnarti, sebagai rumah sakit yang meraih predikat paripurna, RSUD Andi Sulthan Daeng Radja menjadi rumah sakit kelas 8 Pendidikan Satelit. Selain itu rumah sakit ini juga menjadi pusat rujukan Sulawesi Selatan bagian selatan.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan visi rumah sakit, yaitu “Menjadi Rumah Sakit rujukan yang Berkualitas, Profesional dan Sejahtera”. Sebagai penanggung jawab Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Penelitian dan Pengembangan rumah sakti, pihaknya menyelenggarakan fungsi sebagai instrument pemantauan, pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan SDM, pendidikan dan pelatihan.
“Sejalan dengan hal tersebut kegiatan orentasi mahasiswa praktik di RSUD Haji Andi Sulthen Daeng Radja Bulukumba merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh bidang Diklat dan SDM dengan beberapa institusi pendidikan yang tertuang dengan perjanjian kerja sama,” terang Asnarti.
Tujuan orientasi ini sendiri, lanjut Asnarti, agar mahasiswa mampu memahami program rumah sakit secara umum dan spesifik. Selain itu, tujuan kegiatan ini untuk memperoleh pengalaman langsung tentang bagaimana sebuah rumah salut beroperasi dan bagai mana para para profesional kesehatan bekerja.
“Kegiatan pendidikan juga dapat memberikan kesempatan para peserta untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di kampus ke dalam praktik klinis maupun non klinis di lingkup rumah sakit,” tutupnya.
Kegiatan tersebut di awali dengan Pre-Test dan sesi materi. Materi yang diberikan meliputi perumahsakitan, program mutu, keselamatan pasien dan sasaran keselamatan pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi, hak pasien dan keluarga, keselamatan dan kesehatan kerja pelayanan kefarmasian dan pemberian obat serta komunikasi efektif.