KabarMakassar.com — Satuan Intelkom Polrestabes Makassar menggelar silaturahmi dengan Barombong Maju (Borju) Community, yang merupakan komunitas relawan tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail – Ilham Fauzi Amir Uskara (INIMI).
Kanit II Ekonomi Sat Intelkam Polrestabes Makassar, Iptu Muammar Razadi mengatakan bahwa pertemuan ini sebagai upaya mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif menjelang Pilkada Kota Makassar 2024.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kojo Kafetaria, Jalan Permandian Alam, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar pada Jumat (01/11) malam.
“Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan Harkamtibmas yang aman hingga pemilihan Wali Kota Makassar pada 27 November 2024,” kata Muammar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (02/10).
Muammar menyampaikan terimakasi atas sambutan dari Borju Community yang telah menyambut dengan baik kolaborasi antar pihak kepolisian dan masyarakat ini.
“Terima kasih atas sambutan yang diberikan. Pertemuan ini merupakan upaya kolaborasi antara Polri dan masyarakat untuk menciptakan suasana aman dan kondusif menjelang Pilkada. Kami tidak bisa melakukannya sendiri tanpa peran serta masyarakat,” ujarnya.
Sementara Kasubnit 2 Unit II Ekonomi Sat Intelkam Polrestabes Makassar, Ipda Mansyur menambahkan bahwa pertemuan ini bukan yang pertama kalinya dilakukan. Ia mengaku pihaknha telah menemui tim-tim pemenangan paslon lainnya.
“Kami juga telah bertemu dengan tim-tim pemenangan paslon lainnya di Kota Makassar. Pertemuan ini diadakan atas arahan pimpinan untuk mendukung Pilkada damai. Saya sudah lama mengenal komunitas Barombong Maju (Borju),” jelasnya.
Perwakilan Barombong Maju, Rusli mengungkapkan bahwa kondisi Kelurahan Barombong hingga saat ini relatif aman dan kondusif berkat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam menjaga Kamtibmas.
Sehingga, pihaknya mengusulkan agar jumlah personel keamanan di wilayah tersebut ditambah, mengingat jumlah penduduk Kelurahan Barombong yang mencapai sekitar 14.000 orang dan hanya ada satu petugas Binmas.
Menanggapi hal tersebut, Muammar menyatakan bahwa Polri berupaya mengedepankan pendekatan restoratif dalam menangani masalah yang muncul di masyarakat.
“Restorative Justice memungkinkan permasalahan diselesaikan secara mediasi oleh Bhabinkamtibmas, sehingga dapat terselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus melapor ke kepolisian,” kata Muammar.