KabarMakassar.com — Harga emas di Pegadaian pada hari ini, Selasa (29/10), mencatat penurunan pada berbagai ukuran produk emas Antam dan UBS. Penurunan harga ini terlihat pada emas ukuran kecil hingga besar.
Untuk emas Antam ukuran 0,5 gram, harga hari ini berada di angka Rp 835.000. Harga ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan harga kemarin, Senin (28/10), yang sebelumnya berada pada kisaran lebih tinggi. Sementara itu, harga emas Antam 1 gram turun menjadi Rp 1.566.000, atau berkurang Rp 7.000 dari harga sebelumnya di Rp 1.573.000.
Penurunan harga juga terjadi pada produk emas UBS. Harga emas UBS ukuran 1 gram pada hari ini turun menjadi Rp 1.503.000, lebih rendah Rp 1.000 dibandingkan harga kemarin. Emas UBS dengan ukuran 0,5 gram juga dibanderol turun pada harga Rp 813.000.
Detail Harga Emas Antam di Pegadaian (29 Oktober 2024):
– 0,5 gram: Rp 835.000
– 1 gram: Rp 1.566.000
– 2 gram: Rp 3.069.000
– 3 gram: Rp 4.578.000
– 5 gram: Rp 7.596.000
– 10 gram: Rp 15.135.000
– 25 gram: Rp 37.707.000
– 50 gram: Rp 75.330.000
– 100 gram: Rp 150.585.000
– 250 gram: Rp 376.191.000
– 500 gram: Rp 752.166.000
– 1000 gram: Rp 1.505.290.000
Harga Emas UBS di Pegadaian (29 Oktober 2024):
– 0,5 gram: Rp 813.000
– 1 gram: Rp 1.503.000
– 2 gram: Rp 2.983.000
– 5 gram: Rp 7.369.000
– 10 gram: Rp 14.661.000
– 25 gram: Rp 36.580.000
– 50 gram: Rp 73.007.000
– 100 gram: Rp 145.956.000
– 250 gram: Rp 364.782.000
– 500 gram: Rp 728.704.000
Secara nasional, Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada hari ini, Selasa (29/10). Emas Antam dijual di harga Rp 1.535.000 per gram, naik sebesar Rp 8.000 dibandingkan hari sebelumnya. Lonjakan ini mengungguli rekor sebelumnya pada Sabtu (26/10), ketika emas Antam mencapai Rp 1.534.000 per gram.
Selain harga jual, Antam juga menaikkan harga pembelian kembali (buyback) emas menjadi Rp 1.386.000 per gram, meningkat Rp 9.000 dari posisi sebelumnya. Ini juga merupakan angka tertinggi sepanjang masa bagi harga buyback Antam.
Namun, di tengah kenaikan harga emas Antam di dalam negeri, harga emas dunia justru mengalami penurunan. Pada Senin (28/10), harga emas dunia di pasar spot ditutup melemah sebesar 0,22% ke posisi US$ 2.741,6 per troy ons. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor global.
Salah satu penyebab utama penurunan harga emas dunia adalah aksi profit taking, atau aksi ambil untung oleh para investor setelah kenaikan harga sebelumnya. Selain itu, perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah juga berperan.
Pada akhir pekan lalu, Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan Iran, termasuk ibu kota Teheran. Meskipun serangan ini tidak menyasar fasilitas minyak atau nuklir, ketegangan di kawasan tersebut mempengaruhi sentimen pasar.
Faktor ketiga yang turut menekan harga emas dunia adalah penantian investor terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Kamis (31/10). Data ini akan mencakup inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE), yang menjadi acuan penting bagi kebijakan moneter Federal Reserve (Fed).
Konsensus pasar memperkirakan inflasi PCE inti pada September akan naik sebesar 0,2% secara bulanan (month-to-month), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,1%.
Diketahui, Penurunan dan kenaikan harga emas memberikan peluang menarik bagi para investor yang ingin membeli emas batangan, mengingat tren penurunan ini diperkirakan bisa berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
Kenaikan atau penurunan harga ini memberikan sinyal positif bagi para investor yang menjadikan emas sebagai pilihan investasi jangka panjang. Terus pantau perkembangan harga untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Emas 24 Karat
Harga emas sering mengalami fluktuasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan ekonomi. Berikut adalah beberapa elemen kunci yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas 24 karat:
1. Ketidakpastian Global
Situasi politik, ekonomi, resesi, perang, dan krisis dapat menciptakan ketidakpastian yang mempengaruhi harga emas. Kondisi global yang tidak stabil sering kali mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap lebih aman seperti emas, sehingga harganya naik.
2. Permintaan dan Penawaran
Jika permintaan emas melebihi penawarannya, harga emas cenderung naik. Sebaliknya, ketika penawaran emas lebih besar dari permintaannya, harga emas bisa turun.
3. Kebijakan Moneter The Fed
Kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) juga memainkan peran penting. Penurunan suku bunga oleh The Fed biasanya meningkatkan harga emas, karena biaya penyimpanan emas menjadi lebih murah dan dolar AS melemah.
4. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan harga emas. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sehingga ketika inflasi meningkat, permintaan emas pun naik, yang mendorong harganya.
5. Nilai Tukar Rupiah
Di Indonesia, harga emas dipengaruhi oleh harga emas dunia yang dihitung dalam dolar AS. Jika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS, harga emas dalam negeri akan naik.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membeli Emas?
Emas idealnya dijadikan sebagai investasi jangka panjang, dengan jangka waktu antara lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Waktu terbaik untuk membeli emas adalah ketika harganya turun.
Menghadapi volatilitas harga emas, salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah dollar cost averaging. Metode ini melibatkan pembelian emas secara rutin atau bertahap dalam jangka waktu yang telah ditentukan, sehingga mengurangi risiko fluktuasi harga dan membantu mencapai harga rata-rata yang lebih stabil.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas dan menerapkan strategi investasi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam berinvestasi emas.
Harga emas baik antam maupun UBS masih terus menunjukan pergerakan fluktuatif, hal ini dikarenakan lonjakan dan ekonomi global yang juga masih mengancam beberapa sektor termasuk harga emas.
Bagi pelanggan sebaiknya memikirkan terlebih dahulu sebelum memutuskan akan menjual maupun membeli emas miliknya.