kabarbursa.com
kabarbursa.com

Dapat Serang Siapa Saja, Cegah Osteoporosis dengan Cara Ini!

Dapat Serang Siapa Saja, Cegah Osteoporosis dengan Cara Ini!
Ilustrasi pencegahan osteoporosis buat tulang tetap kuat walau telah lansia (Dok: Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang berkurang secara bertahap, mengakibatkan tulang menjadi lebih lemah dan rentan terhadap patah tulang atau fraktur. Tidak pandang bulu, osteoporosis dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua.

Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja. Meskipun begitu, kondisi ini lebih umum terjadi terhadap wanita yang sudah melewati masa menopause. Salah satu faktor utama yang menyebabkan osteoporosis adalah penurunan kadar hormon estrogen.

Pemprov Sulsel

Hormon ini memiliki peran yang amat penting dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Ketika kadar estrogen menurun, tulang menjadi lebih rentan serta kehilangan massa, sehingga meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.

Penting untuk dipahami bahwa osteoporosis terjadi ketika laju pembentukan tulang baru tidak sebanding dengan laju kehilangan tulang yang sudah ada. Penyakit ini paling sering menyebabkan fraktur di beberapa bagian tubuh, termasuk panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Fraktur ini dapat memiliki dampak serius pada kualitas hidup seseorang, sehingga pencegahan dan pengelolaan osteoporosis sangatlah penting.

Jenis osteoporosis

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, osteoporosis dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

1. Osteoporosis primer

Ini merupakan jenis osteoporosis yang umumnya terjadi pada wanita yang telah melewati masa menopause serta pada pria dan wanita yang berusia lanjut. Osteoporosis primer disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen yang terjadi seiring bertambahnya usia atau setelah menopause, yang pada gilirannya mampu memicu proses pengeroposan tulang secara signifikan.

2. Osteoporosis sekunder

Berbeda dengan osteoporosis jenis primer, osteoporosis sekunder disebabkan oleh kondisi medis tertentu, kelainan yang ada, tindakan operasi yang telah dilakukan, atau karena penggunaan obat-obatan tertentu. Jenis osteoporosis ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor lain yang dapat berkontribusi pada pengurangan kepadatan tulang.

Penyebab osteoporosis

Osteoporosis dapat terjadi akibat penurunan kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang, yang mengakibatkan berkurangnya kepadatan tulang. Proses penurunan kemampuan tersebut biasanya dimulai ketika seseorang mencapai usia 35 tahun.

Selain faktor usia, terdapat sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis, seperti kekurangan vitamin D, gangguan hormonal, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga kebiasaan merokok.

Osteoporosis amat dipengaruhi oleh kemampuan tubuh dalam melakukan regenerasi tulang, yaitu proses di mana sel-sel tulang yang lama dan rapuh digantikan dengan sel-sel tulang yang baru.

Saat usia muda, kemampuan regenerasi tulang masih optimal, sehingga pembentukan sel-sel baru berlangsung dengan cepat. Tetapi, kemampuan ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, osteoporosis dapat terjadi jika kepadatan tulang tidak terbentuk dan dipertahankan dengan baik sejak masa muda.

Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Dilansir dari Kemenkes Ditjen Yankes, berikut beberapa pencegahan yang dapat dilakukan.

1. Tidak mengonsumsi obat tanpa saran dokter, terutama obat kortikosteroid

Penting untuk tidak mengonsumsi obat-obatan tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Terutama, pada obat kortikosteroid yang bisa memiliki efek samping yang merugikan bagi kesehatan tulang, sehingga penggunaannya perlu diawasi dengan sangat ketat.

2. Mengonsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D, atau mengonsumsi suplemen bila perlu

Mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium serta vitamin D sangatlah penting untuk kesehatan tulang. Apabila asupan dari makanan tidak mencukupi, mengonsumsi suplemen yang mengandung kedua nutrisi ini dapat menjadi alternatif yang baik untuk mendukung pembentukan tulang yang kuat.

3. Berolahraga secara rutin, termasuk olahraga angkat beban

Melakukan sejumlah olahraga secara teratur merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menjaga kesehatan tulang. Aktivitas fisik seperti latihan angkat beban juga mampu membantu memperkuat tulang dan meningkatkan kepadatan tulang, sehingga mengurangi risiko osteoporosis.

4. Berhenti merokok

Menghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan tulang. Merokok diketahui mampu mempengaruhi sirkulasi darah dan memperburuk kesehatan tulang, sehingga dengan berhenti merokok, maka seseorang dapat meningkatkan kesehatan tulangnya secara signifikan.

5. Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol

Mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol juga berkontribusi pada kesehatan tulang yang lebih baik. Minuman beralkohol dapat mengganggu penyerapan kalsium serta vitamin D dalam tubuh, yang keduanya sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang.

Terkhusus bagi wanita yang telah mengalami menopause atau yang berusia lanjut, pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan melakukan kontrol rutin ke dokter.

Pada saat pemeriksaan, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi penggantian hormon jika diperlukan, yang bertujuan untuk membantu mencegah penurunan kepadatan tulang yang sering terjadi pada kelompok usia ini.

PDAM Makassar