KabarMakassar.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat berkolaborasi dengan PT Bank Sulselbar menggelar kegiatan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi pelajar serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini dilakukan sebagai bagian implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024. Kegiatan yang dilaksanakan dua hari ini, menjadikan kabupaten Soppeng dan Enrekang sebagai lokasi kegiatan.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menggarisbawahi pentingnya menanamkan kebiasaan menabung sejak dini. Ia menekankan bahwa menabung tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga mengajarkan anak-anak mengenai nilai uang, cara mengelola uang, serta pentingnya memiliki cadangan dana untuk masa depan.
“Menabung sejak dini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana mengelola uang dengan baik dan bijak. Ini menjadi salah satu fondasi finansial yang penting untuk masa depan mereka,” ungkap Darwisman.
Dalam kegiatan ini, Darwisman menyebut OJK menegaskan pentingnya literasi keuangan sebagai keterampilan hidup yang esensial. Dengan perkembangan teknologi yang pesat di sektor keuangan, pemahaman tentang literasi keuangan sangat diperlukan agar masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengikuti perubahan tersebut dan memanfaatkannya dengan baik.
Darwisman juga menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2024, OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat telah menggelar 1.304 kegiatan edukasi keuangan yang berhasil menjangkau lebih dari 126.000 orang. Program ini mencakup berbagai segmen masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan inklusi di seluruh wilayah Sulselbar.
“OJK terus berkomitmen untuk memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat di berbagai segmen, termasuk pelajar dan pelaku UMKM, demi meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di seluruh wilayah,” ujar Darwisman.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kepatuhan Bank Sulselbar Dian Anggrianii Utina menyampaikan pentingnya edukasi keuangan bagi pelajar dan pelaku UMKM.
Ia berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi maupun usaha mereka, serta tidak lupa untuk menabung.
“Kami berharap adik-adik pelajar dan pelaku UMKM yang hadir di sini bisa lebih bijak dan cerdas dalam mengelola keuangan mereka, baik untuk kebutuhan pribadi maupun usaha,” Singkatnya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, OJK dan Bank Sulselbar juga mendorong peningkatan inklusi keuangan dengan membuka rekening simpanan pelajar serta menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM di berbagai sektor. Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama pelajar dan pelaku UMKM, untuk lebih terlibat dalam sistem keuangan formal.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide, menyampaikan harapannya agar para pelajar tidak hanya menjadi nasabah bank, tetapi juga tumbuh sebagai generasi yang cerdas dalam mengelola keuangan.
Edukasi ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang melek finansial, sehingga mereka dapat membuat keputusan keuangan yang tepat dan terhindar dari kejahatan finansial, termasuk perjudian online.
“Saya berharap anak-anakku di sini tidak hanya menjadi nasabah bank, tetapi juga mampu mengelola keuangan dengan cerdas dan bijak, sehingga bisa menghindari berbagai kejahatan finansial,” tuturnya.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan di Rujab Kabupaten Enrekang dengan edukasi keuangan yang menyasar pelajar, mahasiswa, dan pelaku UMKM.
Acara tersebut dihadiri oleh Pj Bupati Kabupaten Enrekang, H. Baba, yang menyatakan dukungannya terhadap kegiatan literasi dan inklusi keuangan ini.
Ia menyebut bahwa sosialisasi tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah dalam mempercepat peningkatan literasi keuangan di Kabupaten Enrekang.
“Sosialisasi yang diadakan ini tentu menunjukkan dukungan Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam mempercepat peningkatan literasi keuangan di daerah kami,” singkat Baba.
Dengan edukasi keuangan yang menyeluruh, kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan indeks Literasi dan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Soppeng dan Enrekang.
Melalui kolaborasi antara OJK dan Bank Sulselbar, diharapkan masyarakat dapat lebih cerdas dalam mengelola keuangan mereka, serta mendukung terciptanya masyarakat yang lebih inklusif secara finansial.