KabarMakassar.com — Presiden RI Probowo Subianto secara resmi melantik KH Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama bersama dengan jajaran kabinet merah putih, berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).
Tokoh asal Bone, Sulawesi itu bernama lengkap Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal. Dimana kesehariannya salah satu ulama Indonesia itu menunjukkan kesederhanaan dalam aktivitasnya.
Nasaruddin Umar juha sebelumnya menjadi perbincangan dunia, saat beliau mencium kening Paus Fransiskus saat berkunjung Indonesia, di Jakarta, pada 2 September 2024 lalu. Sebagai Imam Besar Masjid istiqlal, Nasaruddin Umar dinggap sebagai Tokoh Toleransi Dunia.
Kehadiran sang Paus di Tanah Air hingga menjadi perbincangan Prof KH Nasaruddin Umar saat berdialog dengan Paus Fransiskus. Dalam wawancara eksklusif bersama Upi Asmaradana di kanal Youtube UpiShow, KH Nasaruddin Umar mengatakan bahwa kedatangan Paus Fransiskus tak lain untuk bersama-sama dialog antar agama dunia.
“Dialog sesama manusia sangat dicintai Allah SWT. Nah dialog itu kata kunci dalam kemanusiaan yang baik,”ujar KH Nasaruddin Umar dalam wawancaranya.
Selain itu, beliau sangat aktif dalam membawakan pengajian. Mulai dari pengajian dalam sekala besar sampai dengan yang terkecil. Mulai dari masjid besar sampai dengan musollah. Dan dari jamaah mengengah ke atas, hingga jamaah akar rumput.
Sebagai seorang ulama, Nasaruddin Umar telah mendedikasikan diri beliau untuk umat. Semua lapisan umat muslim, dari dalam negeri hingga luar negeri. Bahkan, dalam pengajian subuh yang ia asuh. Tidak jarang beliau membawa kendaraan sendiri untuk berangkat ke tempat pengajian dan masjid-masjid.
Meskipun beliau telah diberi fasilitas ajudan dan driver sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal. Jadwal pengajian KH Nasaruddin Umar hingga Prabowo Subianto mengamanahkannya sebagai Menteri Agama Republik Indonesia hamper setiap hari dengan jamaah yang berbeda.
Bahkan oleh Prabowo, Nasaruddin Umar tetap diminta untuk menjalankan rutinitas pengajian yang beliau asuh. Nasaruddin Umar juga memahami tatakelola dan seluk-beluk pesantren.
Ia memiliki pesantren dibeberapa daerah, yang dirintis dari nol. Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung didirikan pada tanggal 18 September 2000, saat ini sudah didirikan dan dilakukan pengembangan pembangunan cabang di berbagai provinsi.
Dimana di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe telah beroperasi sedangkan di Baubau dalam proses pembangunan, Banten di Pandeglang juga sudah beroperasi, sedangkan di Jawa Barat Cianjur, Kalimantan Utara, Lampung dan Sulawesi Barat masih dalam proses pembangunan dan pengembangan.
Nasaruddin Umar juga memimpin pondok pesantren tertua di Sulawesi Selatan Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang. Tahun 2022, diangkat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat melalui mukhtamar ke-15 di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Tidak butuh waktu lama, tangan dinginnya telah berhasil mentransformasikan Pondok Pesantren As’adiyah dengan wajah baru. Mulai dari pembangunan infrastruktur, fasilitas dan banyak yang lainnya. Termasuk asrama santri dengan khas bangunan rumah Suku Bugis.
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA adalah salah satu tokoh Islam Indonesia kelahiran Ujung-Bone, Sulawesi Selatan yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI dari tahun 2011 sampai 2014.
Banyak karya ilmiah tentang Islam yang telah diciptakan sebagai sumbangan yang tak ternilai untuk dunia Islam Indonesia dan beliau juga adalah penulis dari 12 buku diantaranya Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran (Paramadina, 1999), yang menjabarkan hasil penelitian mengenai bias gender dalam Quran.
Ia juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama dan pernah menjabat sebagai Dirjen di Departemen Agama.
Dia juga adalah anggota dari Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair. Banyak penghargaan yang telah diperoleh atas kerja dan karya yang ia ciptakan.
Berikut Profil Lengkap KH Nasaruddin Umar:
Nama lengkap : Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Tempat/Tanggal Lahir : Ujung-Bone, 23 Juni 1959
Alamat : Jl. Ampera 1 No. 10 Ragunan, Pasar minggu
Pengalaman Pendidikan SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970 Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun, di Pesantren As’adiyah Sengkang, 1971. PGA 4 Thn, di pesantren As’adiyah Sengkang, 1974 PGA 6 Thn, di Pesantren As’adiyah Sengkang 1976 Sarjana Muda, Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980 Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984 Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang” Perspektif Jender Dalam al-qur’an, 1993-1998. Visiting Student di Mc Gill University canada, 1993-1994 Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995
Mengikuti Sandwich program di Paris University Perancis, tahun 1995.
Pernah melakukan penelitian kepustakaan di beberapa perguruan tinggi di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, saudi Arabia, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina, dan Singapore, Kualalumpur, Manila.
Pengukuhan Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Januari 2002.