KabarMakassar.com — Antrian panjang kendaraan kembali terlihat di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Makassar akibat kosongnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah titik. Berdasarkan pantauan, antrian terjadi di SPBU yang masih memiliki stok BBM, baik untuk jenis Solar maupun Pertalite, sementara beberapa SPBU lainnya terpaksa tutup karena kehabisan stok.
Di SPBU Perintis, tepatnya dekat BTN Antara, tumpukan kendaraan yang mengantre bukan hanya didominasi oleh truk dan mobil logistik, tetapi juga pengendara roda dua yang membutuhkan Pertalite.
Salah satu pengendara, Dirga mengaku sudah beberapa kali mendapati SPBU yang kehabisan stok Pertalite.
“Kemarin malam saya di SPBU Pettarani (samping Amaris Hotel), tertulis kosong. Saya coba cari di beberapa tempat lain, seperti Jalan Hertasning dan Toddopuli, juga kosong,” ungkapnya, Selasa (15/10).
Dirga akhirnya menemukan BBM di SPBU dekat BTN Antara, meskipun harus rela mengantre cukup lama.
“Kebetulan jalur ke rumah saya melewati sini, jadi akhirnya bisa dapat Pertalite meskipun antreannya panjang,” tambahnya.
Situasi serupa juga terjadi di SPBU lain, seperti di Jl Bawakaraeng, di mana antrian kendaraan memanjang hingga mempengaruhi arus lalu lintas di sekitarnya, terutama di kawasan Pasar Terong. Antrian bahkan menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan Maccini. Di wilayah lain, seperti Jl Paccerakang dekat Jl Berua Raya, kendaraan juga terlihat mengular saat menunggu giliran mengisi BBM.
Kondisi ini memicu keluhan dari masyarakat yang harus berjuang mendapatkan BBM. Beberapa pengendara berharap pihak terkait segera menormalisasi pasokan BBM di SPBU agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Terpisah PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus mengupayakan kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan industri di Sulawesi Selatan.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, memastikan stok BBM dalam kondisi aman dan masyarakat tidak perlu melakukan pembelian secara berlebihan.
“Pertamina berkomitmen untuk melayani kebutuhan energi masyarakat dengan bekerja sama dan melibatkan para pemangku kepentingan terkait. Kami menjamin ketersediaan BBM melalui unit bisnis Pertamina di Integrated Terminal Makassar, Fuel Terminal Parepare, dan Fuel Terminal Palopo,” ujar Fahrougi, Selasa (15/10).
Menurut Fahrougi, stok BBM saat ini berada dalam kondisi aman dengan rincian: 17,1 ribu Kilo Liter (KL) untuk Solar, 32 ribu KL untuk Pertalite, 2,6 ribu KL untuk Pertamax, 200 KL untuk Pertadex, dan 32 KL untuk Pertamax Turbo. Kondisi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah peningkatan aktivitas transportasi dan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Sulawesi Selatan.
“Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan adanya lonjakan jumlah kendaraan bermotor di wilayah tersebut, dengan penambahan 3 juta kendaraan roda dua pada 2023 dari 3,7 juta pada 2022, serta peningkatan jumlah mobil penumpang sebanyak 48 ribu unit pada 2023 dari 559 ribu unit di tahun sebelumnya,” Lanjutnya.
Pertamina juga menegaskan bahwa penyaluran BBM dilakukan sesuai kuota yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
Fahrougi mengingatkan bahwa BBM bersubsidi diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, sehingga segala bentuk penyalahgunaan BBM bersubsidi merupakan tindakan melawan hukum yang akan ditindak oleh aparat penegak hukum.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi panic buying, karena Pertamina akan terus memastikan pasokan BBM di SPBU tetap terjaga demi kelancaran aktivitas harian.