KabarMakassar.com — Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, Jufri Rahman, mengapresiasi Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel di Pulau 3T (Terluar, Terdepan, dan Terpencil). Ia berharap, apa yang dilakukan BI bisa menjaga stabilitas ekonomi di daerah 3T tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Jufri Rahman sebelum melepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat menuju wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, di Mako Lantamal VI Makassar, pada Jumat (11/10).
Kegiatan yang dilaksanakan BI bekerjasama dengan Angkatan Laut Lantamal VI ini memiliki sarana memadai untuk menjangkau seluruh wilayah perairan dan wilayah 3T. Tahun ini, daerah yang dikunjungi adalah Pulau Jinato, Pulau Kalaotoa, Pulau Bonerate, dan Pulau Kayuadi.
“Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan bagian penting dari upaya kita menjaga stabilitas ekonomi dan memajukan kesejahteraan rakyat,” ujar Jufri Rahman, mewakili Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Ia melanjutkan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat, tidak hanya sekedar membawa uang fisik ke wilayah-wilayah terpencil. Tetapi, tim bersama pemerintah provinsi dan kabupaten, akan melepas seribu tukik serta pembentangan bendera CBP QRIS.
“Kami berharap ekspedisi ini dapat memperkuat rasa kebanggaan masyarakat terhadap Rupiah dan kedaulatan ekonomi bangsa,” ucapnya.
Jufri Rahman menyampaikan, saat ini di Kabupaten Kepulauan Selayar sedang dilaksanakan Festival Takabonerate, sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan alam dan budaya lokal, serta keindahan alamnya yang luar biasa. Melalui festival ini, juga diperkenalkan pesona bahari Takabonerate kepada dunia, sekaligus mendorong sektor ekonomi kreatif dan pariwisata sebagai penggerak ekonomi lokal.
Di tempat yang sama, Danlantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat, menyampaikan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut tentang pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang Rupiah antar Kantor Bank Indonesia maupun ke lokasi yang ditetapkan serta ke wilayah 3T.
“Tentunya diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat wilayah 3T untuk mendapatkan uang yang layak edar,” ujar Andi Rahmat.
Ia menjelaskan, melihat kondisi geografi negara Indonesia dengan luasnya wilayah dan banyaknya sebaran pulau-pulau kecil dan terluar menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa. Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya persatuan dan kesatuan antar semua elemen bangsa. Bank Indonesia sebagai Bank sentral bertujuan mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah.
“Bank Indonesia senantiasa mengkampanyekan cinta, bangga dan paham Rupiah kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan program dedikasi untuk negeri,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengatakan, BI diberikan amanah untuk melakukan pengelolaan uang Rupiah yang meliputi perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan serta pemusnahan uang Rupiah.
Dalam menjalankan amanat tersebut, Bank Indonesia mempunyai misi untuk menyediakan uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam keadaan yang layak edar atau kedaulatan yang baik dalam jumlah yang cukup, dan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengedaran dan penggunaan uang Rupiah di seluruh NKRI.
“Kami apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Lantamal 6 Makassar, Pemerintah Provinsi Sulsel, perbankan Sulsel, awak media dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah dan terus mendukung Bank Indonesia dalam pelaksanaan distribusi uang yang berkualitas, khususnya di seluruh wilayah NKRI,” pungkasnya.