kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Terkoreksi, Pasar Tunggu Data Inflasi Produsen AS

IHSG Menguat Tipis Sepekan, Kapitalisasi Pasar dan Transaksi Harian Bursa Melemah
Ilustrasi Saham (Dok: KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pada perdagangan Kamis (10/10) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,28% atau turun 21,20 poin ke level 7.480. Pergerakan IHSG hari ini, Jumat (11/10), diprediksi masih akan fluktuatif, dengan potensi menguji level support di 7.400.

Tekanan pada indeks ini sudah terlihat sejak IHSG menembus level support psikologis 7.500, yang didukung oleh indikator teknikal MACD yang bergerak mendatar, menandakan ketidakpastian di pasar.

Pemprov Sulsel

Secara teknikal, IHSG akan bergerak dalam rentang 7.450-7.580 dengan penguatan yang terbatas menuju level resistance di 7.625-7.680. Namun, IHSG juga berpotensi kembali terkoreksi hingga ke area 7.347 jika tekanan jual berlanjut.

Sentimen Eksternal Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Sentimen negatif dari pasar global turut mempengaruhi IHSG, khususnya dari Amerika Serikat yang akan merilis data inflasi produsen untuk September pada hari ini, Jumat (11/10).

Inflasi produsen diperkirakan turun menjadi 1,50% year on year (yoy), dari sebelumnya 1,70% yoy di Agustus. Selain itu, data Michigan Consumer Sentiment Preliminary diproyeksikan mengalami peningkatan ke level 70.80 dari 70.10 pada Agustus. Sentimen ini akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan pasar di hari-hari mendatang.

Di sisi lain, inflasi konsumen AS untuk September tercatat melambat ke 2,4% yoy, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,5%. Meski demikian, inflasi yang masih di atas ekspektasi pasar tetap menekan pergerakan pasar saham global, termasuk di Wall Street yang mencatat pelemahan terbatas usai rilis data tersebut.

Sementara itu, kenaikan harga mayoritas komoditas dan mulai adanya aksi beli dari investor asing diperkirakan bisa menjadi katalis positif bagi IHSG dalam beberapa hari ke depan. Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati menyusul sikap “wait and see” terkait potensi rilis stimulus fiskal dari China di akhir pekan ini, yang mempengaruhi koreksi harga komoditas dalam beberapa hari terakhir.

Dari sektor otomotif, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan bahwa penjualan mobil secara wholesales pada September 2024 turun 9,1% yoy menjadi 72.667 unit. Penurunan ini melanjutkan tren negatif dari bulan sebelumnya, yang mencatat penurunan 14,2% yoy. Secara bulanan, penjualan mobil juga melemah 4,8%.

Jika diakumulasikan, selama periode Januari-September 2024, penjualan mobil terkoreksi 16,2% yoy menjadi 633.218 unit. Melemahnya penjualan ini mencerminkan penurunan indikator konsumsi nasional, termasuk Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), deflasi bulanan, dan Indeks PMI Manufaktur yang juga terkontraksi.

Secara keseluruhan, pergerakan IHSG dalam waktu dekat akan dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal dan domestik, termasuk data ekonomi AS, pergerakan komoditas, serta kinerja sektor otomotif di Indonesia.

Sejumlah saham pilihan menjadi rekomendasi untuk perdagangan hari ini, Jumat (11/10). Berikut daftar saham yang dapat menjadi perhatian para investor beserta potensi pergerakannya dalam jangka pendek:

1. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
Rekomendasi: Spec Buy
Support: Rp 885
Potensi kenaikan: Rp 925 – Rp 945
Cut loss: Jika harga turun di bawah Rp 865
Jika ACES mampu bertahan di atas Rp 885, maka saham ini berpotensi melanjutkan penguatan hingga kisaran Rp 925 – Rp 945 dalam jangka pendek.

2. PT Bank Syariah Indonesia (BRIS)
Rekomendasi: Spec Buy
Support: Rp 2.970
Potensi kenaikan: Rp 3.090 – Rp 3.150
Cut loss: Jika harga turun di bawah Rp 2.910
BRIS akan mengalami pergerakan positif jika tetap berada di atas level support Rp 2.970. Potensi kenaikan berada di kisaran Rp 3.090 hingga Rp 3.150.

3. *PT Indika Energy Tbk (INDY)
Rekomendasi: Spec Buy
Support: Rp 1.660
Potensi kenaikan: Rp 1.720 – Rp 1.750
Cut loss: Jika harga turun di bawah Rp 1.630
Dengan posisi support kuat di Rp 1.660, INDY memiliki peluang naik menuju Rp 1.720 hingga Rp 1.750 dalam waktu dekat.

4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Rekomendasi: Spec Buy
Support: Rp 6.900
Potensi kenaikan: Rp 7.150 – Rp 7.275
Cut loss: Jika harga turun di bawah Rp 6.775
Selama harga tidak break di bawah Rp 6.900, INDF berpotensi melanjutkan tren penguatan menuju Rp 7.150 hingga Rp 7.275.

5. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
Rekomendasi: Spec Buy
Support: Rp 915
Potensi kenaikan: Rp 965 – Rp 990
Cut loss: Jika harga turun di bawah Rp 890
DSNG menunjukkan sinyal positif untuk kenaikan ke level Rp 965 hingga Rp 990 jika tetap di atas support Rp 915.

6. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
Rekomendasi: Spec Buy
Support: Rp 910
Potensi kenaikan: Rp 950 – Rp 970
Cut loss: Jika harga turun di bawah Rp 890
MAPA berpotensi menguat hingga Rp 950 – Rp 970 jika tidak turun di bawah support Rp 910.

7. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Rekomendasi: Buy
Target price: Rp 446
Support: Rp 432
Cut loss: Jika harga turun di bawah Rp 426
EMTK menunjukkan pola bullish continuation di atas moving average (MA) 5, 20, dan 100. Saham ini diprediksi masih dalam tren sideways dengan peluang speculative buy di sekitar support Rp 426. Indikator MACD menunjukkan sinyal positif, mendukung peluang penguatan EMTK.

EMTK juga tercatat membeli 9,83 miliar saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), yang meningkatkan kepemilikannya di BUKA menjadi 10,36%. Transaksi ini bernilai sekitar Rp 2,08 triliun, dengan harga pembelian rata-rata Rp 155 per saham. Aksi korporasi ini menjadi katalis positif bagi EMTK di tengah prospek pertumbuhan jangka panjang.

Perdagangan saham hari ini didominasi oleh peluang speculative buy pada sejumlah emiten unggulan. Namun, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap level-level support dan cut loss untuk meminimalkan risiko di tengah fluktuasi pasar.