KabarMakassar.com — Tim Sar Gabungan resmi menutup operasi pencarian 5 korban penumpang Kapal Motor (KM) Bintang Tamalate yang tenggelam di perairan Takalar. Penutupan tersebut dilakukan setelah 7 hari pencarian intensif dari Tim Sar Gabungan.
Kelima korban KM Bintang Tamalate, masing-masing bernama Dg Taba, Dg Pole, Dandy, Zul, serta satu orang yang belum teridentifikasi.
Kecelakaan laut ini bermula pada 2 Oktober lalu, ketika KM Bintang Tamalate berangkat dari Pulau Matalaan, Kabupaten Pangkep, dengan tujuan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Kapal tersebut membawa empat anak buah kapal (ABK) dan satu penumpang. Namun, pada 3 Oktober, kapal tersebut tidak tiba di tujuan, sehinggapihak keluarga yang mengetahui hal tersebut melaporkan kejadian ini.
Kemudian setelah dilakukan pencarian, kapal ditemukan tenggelam di perairan Takalar, sekitar 22 mil laut dari Pulau Tanah Keke, namun tanpa tanda-tanda keberadaan para awak kapal.
Operasi pencarian yang dimulai sejak laporan diterima, melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, tim SAR dari beberapa universitas, serta nelayan setempat. Kapal KPP Orca 05 juga dikerahkan untuk membantu pencarian.
Area pencarian yang cukup luas dibagi menjadi tiga sektor dengan menggunakan tiga Search Rescue Unit (SRU), namun hingga hari ketujuh, upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Pada hari ketujuh, pukul 17.00 Wita, operasi SAR resmi dihentikan setelah dilakukan evaluasi dan briefing bersama keluarga korban serta instansi terkait.
“Tim sar gabungan bersama dengan keluarga korban telah bersepakat untuk menutup operasi sar kecelakaan kapal KM Bintang Tamalate karena sudah memasuki hari ketujuh, dan tidak ditemukannya keberadaan tanda-tanda korban,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/10).
Meski operasi SAR dihentikan, kata Arif operasi pencarian SAR dapat kembali di buka apabila ada penemuan korban, maka akan dilakukan operasi pelaksanaan evakuasi.
“Pihak keluarga juga telah menandatangi kesepakatan untuk melakukan penandatanganan penghentian operasi sar,” kata Arif.
Lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa pihak Basarnas mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kerjasama dari berbagai pihak dalam operasi ini, termasuk tim SAR dari berbagai instansi, nelayan setempat, serta keluarga korban yang terus mendukung proses pencarian.
Operasi SAR ini telah melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD, Marteam, SAR dari beberapa universitas, SAR Ojol, CORE, dan beberapa tim penyelamat lainnya. Semua unsur yang terlibat telah kembali ke kesatuan masing-masing setelah operasi resmi ditutup.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Motor (KM) Bintang Tamalate mengalami kecelakaan di perairan Takalar, Sulawesi Selatan, sekitar 22 mil laut dari Pulau Tanakeke, Kamis (03/10). Akibat kejadian tersebut, lima orang dinyatakan hilang.
Kecelakaan ini dilaporkan oleh keluarga korban setelah KM Bintang Tamalate, yang berangkat dari Pulau Matalaan, Kabupaten Pangkep, menuju Galesong Utara, Kabupaten Takalar, belum tiba di tujuan.
Setelah mendapatkn laporan, Tim siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar segera berkoordinasi dengan instansi terkait. Dan tim rescue Basarnas diberangkatkan menuju lokasi kejadian menggunakan Kapal Negara (KN) 104 Kamajaya, dengan membawa peralatan evakuasi lengkap.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar, Andi Sultan mengatakan KM Bintang Tamalate ditemukan di perairan Takalar tanpa awak.
“KM Bintang Tamalate ditemukan di perairan tanakeke dan tidak ada seorang pun berada di kapal tersebut,” ujar Andi Sultan dalam keterangan tertulis yang diterima KabarMakassar.com, Kamis (03/10) malam.
Saat pencarian dilakukan, kata Sultan cuaca kurang bersahabat, sehingga tim SAR gabungan memutuskan, untuk meneruskan pencarian, pada Jumat (04/10) pukul 07.00 WITA.
“Cuaca di sekitar lokasi pencarian dilaporkan cuaca kurang bersahabat, dengan ketinggian gelombang antara 1 hingga 2 meter, sehingga tim sar gabungan memutuskan akan melakukan pencarian di esok hari, pada Jumat, 04 Oktober 2024 pukul 07.00 wita,” jelasnya.
Sultan mengungkapkan bahwa dalam peristiwa kecelakan laut itu, lima orang dinyatakan hilang di perairan Takalar. Sehingga tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban.
“Kelima orang yang berada di kapal masih dalam pencarian, di antaranya adalah empat anak buah kapal (ABK) dan satu penumpang. Sejauh ini, empat dari lima korban telah teridentifikasi, yakni Dg Taba, Dg Pole, Dandy, dan Zul. Sementara itu, satu korban lainnya belum diketahui identitasnya,” pungkasnya.