kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Melemah di Level 7.501, Kapitalisasi Pasar Capai Rp12.552 Triliun

Akhiri Penguatan, IHSG Melemah Tipis ke level 7.787
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (09/10) sore kemarin. IHSG turun sebesar 55,85 poin atau 0,74 persen dibandingkan hari sebelumnya, dan berakhir di level 7.501. Berdasarkan data RTI Infokom, total transaksi yang terjadi di pasar saham mencapai Rp12,78 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 34,47 miliar saham.

Pada penutupan perdagangan kali ini, sebanyak 237 saham mengalami penguatan, sementara 334 saham terkoreksi, dan 228 saham lainnya stagnan. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.552,84 triliun.

Pemprov Sulsel

Saham-saham berkapitalisasi besar mencatatkan pergerakan yang bervariasi. Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik 0,73 persen menjadi Rp41.325 per saham, sementara saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 0,24 persen ke level Rp10.425 per saham. Di sisi lain, saham PT Astra International Tbk (ASII) turun 2,87 persen menjadi Rp5.075, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 1,77 persen ke Rp6.950 per saham.

Sebagian besar indeks sektoral mencatatkan pelemahan, dengan sembilan dari 11 sektor bergerak di zona merah. Sektor teknologi memimpin penurunan dengan koreksi sebesar 0,72 persen.

Pergerakan Bursa Global Bervariasi

Di pasar global, pergerakan bursa saham Asia menunjukkan variasi. Indeks Nikkei 225 di Jepang terpantau turun 1,34 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong terkoreksi lebih dalam dengan penurunan 1,72 persen. Sebaliknya, indeks Kospi Korea Selatan mencatatkan penguatan sebesar 0,33 persen.

Kondisi serupa terjadi di Eropa, di mana pergerakan bursa saham juga bervariasi. Indeks FTSE 100 di Inggris menguat 0,84 persen, sedangkan indeks DAX Jerman melemah tipis 0,21 persen. Sementara itu, indeks CAC 40 di Prancis mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan sebesar 1,46 persen.

Di Amerika Serikat, bursa saham menunjukkan penguatan yang kompak. Indeks S&P 500 menguat 0,53 persen, indeks NYSE Composite naik 0,72 persen, dan indeks NASDAQ Composite menguat 0,18 persen.

Pergerakan IHSG yang cenderung negatif ini mencerminkan kondisi pasar yang masih dibayangi oleh ketidakpastian global, sementara bursa internasional bergerak bervariasi dengan beberapa indeks di Eropa dan Amerika Serikat mencatatkan penguatan.

Pada perdagangan kemarin, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.557,14 pada perdagangan pagi hari. Berdasarkan data dari RTI Infokom, indeks sempat bergerak di rentang 7.553 hingga 7.571 sesaat setelah pembukaan, mencatatkan 166 saham yang menguat, 96 saham melemah, dan 229 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat berada di angka Rp12.652 triliun.

Beberapa saham berkapitalisasi besar sempat mencatatkan kenaikan di awal perdagangan. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,48 persen ke level Rp10.450 per saham, sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 0,35 persen ke Rp7.100. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,50 persen ke Rp5.025 per saham.

Saham lain seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 0,26 persen ke level Rp3.810, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menguat 1,31 persen ke Rp3.090, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 1,32 persen ke level Rp2.300 per saham.

Namun, pada akhir sesi pertama, IHSG berbalik arah ke zona merah. Mengutip data Bloomberg, IHSG melemah sebesar 9,94 poin atau 0,13 persen, turun ke posisi 7.547,19. Pelemahan ini dipengaruhi oleh pergerakan variatif saham-saham berkapitalisasi besar (big caps).

Beberapa saham yang mengalami penurunan termasuk BBRI yang turun 0,4 persen ke posisi Rp4.980 per saham, PT Bukalapak Tbk (BUKA) yang melemah 2,72 persen ke Rp143, dan ADRO yang turun 0,53 persen ke level Rp3.780 per saham.

Meskipun begitu, beberapa saham besar lainnya masih mampu menguat. Saham BBCA mencatatkan kenaikan 1,2 persen ke level Rp10.525 per saham, BMRI tetap menguat 0,35 persen di level Rp7.100, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 0,93 persen ke posisi Rp5.400 per saham.

Pergerakan IHSG yang melemah pada sesi pertama ini mencerminkan sentimen investor yang cenderung hati-hati di tengah volatilitas pasar, meskipun beberapa saham big caps masih menunjukkan kekuatan.