KabarMakassar.com — Mengonsumsi makanan yang mengandung gula alami seperti buah-buahan dan sayuran penting untuk tubuh karena dicerna secara perlahan dan memberikan energi secara berkelanjutan.
Namun, masalah muncul ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan yang sering ditemukan dalam makanan olahan, seperti kue, permen, dan minuman manis. Gula tambahan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan lainnya.
Sesuai anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, batas aman konsumsi gula harian adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per hari. Kelebihan gula dapat mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya.
Berikut ini adalah beberapa tanda tubuh kelebihan gula yang perlu Anda waspadai:
- Mudah Lelah
Kelelahan yang terjadi secara terus-menerus meskipun Anda cukup tidur, makan sehat, dan berolahraga bisa menjadi tanda kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini disebut juga dengan kelelahan diabetes. Peningkatan glukosa dalam tubuh dapat memengaruhi tingkat energi Anda, terutama pada wanita. - Penglihatan Kabur
Kadar gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, menyebabkan penglihatan kabur. Hal ini seringkali terjadi karena lensa mata membengkak akibat lonjakan glukosa. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berlanjut menjadi masalah mata yang lebih serius. - Mudah Lapar
Tubuh yang kelebihan gula dapat mengalami siklus kelaparan yang berulang, meskipun Anda sudah makan cukup. Kondisi ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi mempengaruhi kemampuan tubuh untuk merasakan kenyang dengan normal. - Gerakan Tubuh Melambat
Sering merasa tubuh lebih lamban dari biasanya bisa menjadi tanda kadar gula darah yang tinggi. Lonjakan insulin akibat konsumsi gula berlebih dapat membuat energi tidak stabil, menyebabkan tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga. - Masalah Kulit
Kadar gula tinggi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk jerawat. Lonjakan insulin memicu hormon lain yang dapat menyebabkan kulit bermasalah, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap perubahan kadar gula. - Mengidam Makanan Manis
Konsumsi gula yang berlebihan dapat membuat seseorang ketagihan pada makanan manis. Semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin besar keinginan untuk mengonsumsinya lagi. - Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
Jika Anda mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi gejala dari kadar gula darah yang tinggi. Tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi karena tidak bisa mendapatkan bahan bakar yang diperlukan dari glukosa. - Luka yang Lama Sembuh
Kadar gula darah tinggi dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Gula berlebih dapat merusak saraf dan pembuluh darah, mengganggu sirkulasi darah yang diperlukan untuk proses penyembuhan. - Nyeri pada Kaki
Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf, terutama pada bagian kaki. Kondisi ini sering ditandai dengan kaki kesemutan, nyeri, atau mati rasa.
Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, penting untuk segera mengambil langkah untuk menurunkan kadar gula darah. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Perubahan Gaya Hidup
- Konsumsi lebih banyak air putih untuk membantu mengeluarkan kelebihan glukosa dari tubuh.
- Terapkan pola makan sehat dengan meningkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari untuk membantu menurunkan kadar gula darah dengan memanfaatkan glukosa sebagai energi.
2. Penggunaan Obat
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengontrol kadar gula darah, dokter dapat meresepkan obat seperti metformin atau suntik insulin. Pengobatan yang tepat dan deteksi dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Mengontrol konsumsi gula dan memperhatikan tanda-tanda kelebihan gula darah sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Segera lakukan pemeriksaan gula darah jika Anda mengalami gejala yang mengindikasikan lonjakan gula darah, dan pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan abaikan tanda-tanda tubuh yang menunjukkan kadar gula darah tinggi, karena penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius seperti diabetes dan kerusakan saraf.
Disisi lain, dr Lela Ahlemann, seorang spesialis dermatologi, flebologi, proktologi, dan pengobatan gizi, menjelaskan bahwa ada lima tanda yang bisa menunjukkan seseorang mengalami kelebihan gula.
Dia menyebutkan bahwa salah satu tanda pertama adalah kenaikan berat badan dan rasa lapar yang terus-menerus. Gula, yang mengandung banyak kalori, dapat menyebabkan penambahan berat badan dengan cepat.
Selain itu, gula dapat menyebabkan seseorang selalu merasa lapar karena walaupun gula meningkatkan kadar glukosa darah dalam jangka pendek, ia tidak memberikan rasa kenyang yang cukup akibat kekurangan serat. Ketika seseorang terus-menerus merasa lapar, mereka cenderung makan lebih banyak dari yang seharusnya, yang akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.
dr Ahlemann juga menjelaskan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu timbulnya jerawat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon yang dikenal sebagai faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1), yang bersama dengan insulin, menstimulasi kelenjar sebasea dan menyebabkan penyumbatan di area tersebut, yang kemudian berujung pada jerawat dan peradangan.
Selain itu, Ahlemann menambahkan bahwa konsumsi gula juga dapat mempengaruhi suasana hati. Ketika seseorang mengonsumsi gula, kadar glukosa dalam darah akan meningkat dengan cepat, yang diikuti dengan pelepasan insulin.
Namun, lonjakan ini sering kali menyebabkan gula darah turun terlalu rendah dari batas normal, yang disebut sebagai hipoglikemia. Kondisi ini dapat menyebabkan keinginan makan berlebihan dan, pada beberapa orang, memicu perubahan suasana hati serta mudah marah.
Ahlemann juga mengingatkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jika jumlah gula yang dikonsumsi melebihi kapasitas usus halus untuk menyerapnya, gula tersebut akan berakhir di usus besar.
Bakteri yang ada di usus besar kemudian memakan gula ini, yang pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan. Sayangnya, bakteri ini membawa endotoksin yang bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan serta mempercepat penuaan, selain melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Terakhir, Ahlemann menjelaskan bahwa asupan gula yang tinggi terbukti secara ilmiah dapat mempercepat penuaan dini. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya advanced glycation end products (AGEs), yang menghancurkan serat kolagen.
Ketika terlalu banyak AGEs terbentuk, serat kolagen menjadi kaku dan rapuh, serta mengalami degenerasi. Tubuh juga menjadi kurang mampu memperbaiki kerusakan pada kolagen, yang pada akhirnya memperburuk kualitas kolagen di kulit.