KabarMakassar.com — Tegaskan komitmen dorong kesadaran akan keberlanjutan, CIMB Niaga kembali menyelenggarakan The Cooler Earth Sustainability Series 2024.
Dengan tema Sekarang untuk Masa Depan, CIMB Niaga kembali meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan serta mendorong para pemangku kepentingan untuk bertindak sesuai peran mereka dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei, menekankan bahwa isu keberlanjutan atau sustainability kini menjadi salah satu topik yang paling relevan, mengingat perubahan iklim yang semakin nyata dirasakan.
“Saat ini, perubahan iklim sudah sangat terasa. Dulu, kita bisa menggunakan satu AC saja dan itu sudah cukup, tapi sekarang tidak lagi. Ini adalah bukti bahwa iklim kita terus berubah, dan sebagian besar dari perubahan itu disebabkan oleh tindakan kita sendiri seperti pembukaan lahan hutan untuk perumahan,” ujar Fransiska, dalam Webinar via Daring, Rabu (02/10).
Ia juga menambahkan bahwa jika kegiatan-kegiatan yang merusak lingkungan terus dilakukan, dampaknya akan semakin buruk di masa depan.
“Kita perlu bertindak sekarang, dengan cara mengonsumsi sumber daya secara bertanggung jawab dan seimbang, untuk memastikan keberlanjutan di masa depan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fransiska menjeladkan, sejak 2019, CIMB Niaga telah memulai berbagai inisiatif keberlanjutan yang sejalan dengan visi CIMB Group. Menurut Fransiska, perusahaan ini berfokus pada lima pilar utama.
Pertama, aksi Berkelanjutan, Ia menyebut CIMB Niaga telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi jejak karbon, seperti mengganti lampu menjadi LED, menggunakan panel surya, dan mendigitalisasi operasional perbankan.
“Kami berusaha mengurangi penggunaan energi, termasuk mengelola ruang-ruang kantor agar lebih efisien,” jelasnya.
Kedua, adanya Usaha Berkelanjutan, Fransisca menyebut CIMB Niaga juga memastikan bahwa produk-produk yang ditawarkan mendukung keberlanjutan, dengan memperkenalkan solusi pembiayaan yang bertanggung jawab.
“Kami berupaya mendapatkan laba, tetapi dengan cara yang tetap menjaga prinsip keberlanjutan,” tambah Fransiska.
Lalu adapula, Tata Kelola dan Risiko dalam menjalankan bisnis, CIMB Niaga telah membangun organisasi yang khusus menangani keberlanjutan, dengan fokus pada manajemen risiko agar dapat mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari setiap langkah yang diambil.
Selanjutnya, Corporate Social Responsibility (CSR),pada pilar ini mencakup program pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Kami berfokus pada edukasi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, termasuk lingkungan dan iklim,” katanya.
Terakhir, ada Advokasi dan Pelibatan Pemangku Kepentingan, CIMB Niaga juga mendorong keterlibatan aktif dari karyawan, nasabah, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan.
Ia juga menyebut, acara The Cooler Earth Sustainability Series 2024 kali ini akan diselenggarakan di 16 kota di seluruh Indonesia, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak pihak untuk meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan.
“Kami ingin merangkul berbagai pihak, mulai dari media, komunitas, hingga nasabah, untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkas Fransiska Oei.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi, menjelaskan bahwa CIMB Niaga telah mengembangkan kerangka kerja yang disebut GSSIPS (Green, Social, and Sustainability Impact) untuk memastikan kesesuaian pembiayaan dengan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).
Produk-produk yang ditawarkan termasuk green mortgage, yang mempromosikan hunian ramah lingkungan.
“Kami memiliki produk yang mendukung keberlanjutan, seperti green mortgage, yang mengajak nasabah untuk memiliki rumah dengan konsep green living. Kami juga melakukan skrining agar klien berpartisipasi aktif dalam keberlanjutan,” ujar Noviady.
CIMB Niaga telah mendukung berbagai inisiatif terkait keberlanjutan, di mana 26% dari total pendanaan bank dialokasikan untuk tindakan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
“Pada kuartal II 2024, total pinjaman bank mencapai Rp217,08 triliun, dengan green mortgage senilai Rp0,28 triliun, tumbuh 21% secara tahunan,” jelas Noviady.
Selain itu, pembiayaan sustainable linked loan mencapai Rp1,34 triliun, meningkat 62% dari tahun sebelumnya. Sementara untuk pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau green auto loan, nilai pembiayaan mencapai Rp0,81 triliun, mengalami lonjakan sebesar 479% secara tahunan.