KabarMakassar.com — Riset ini dilatarbelakangi Jumlah penderita diabetes di Indonesia hampir mencapai 4 juta pada tahun 2019 dan meningkat menjadi 19,47 juta pada tahun 2021. Diantara total populasi pasien diabetes melitus, diperkirakan sebanyak 15-25% pasien mengalami komplikasi kronik berupa luka kaki seperti gangren diabetik.
Luka gangren diabetik banyak disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Infeksi bakteri erat dengan penggunaan antibiotik seperti eritromisin sebagai penanganannya yang mempertimbangkan tingkat keparahan gangren. Namun, pemilihan dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko toksisitas, interaksi obat serta resistensi bakteri terhadap antibiotik yang menyebabkan luka sulit untuk disembuhkan hingga tidak dapat diatasi, resistensi ini menjadi faktor penyebab terjadinya 25% amputasi pada pasien dengan 14,3% kematian satu tahun setelah amputasi. Berdasarkan kekurangan dari penanganan tersebut, maka diperlukan penanganan dengan efek samping relatif kecil dan hasil yang efektif. Menurut beberapa riset, penggunaan bahan alam menjadi alternatif dalam penanganan infeksi pada luka. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah tanaman langsat (Lansium domesticum Corr).
Beberapa bagian dari tanaman L. domesticum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pengobatan. Salah satunya bagian limbah kulit buah L. domesticum mengandung senyawa onoceranoid yang berpotensi sebagai antibakteri. Berdasarkan adanya potensi tersebut, pemanfaatan kulit buah L. domesticum sebagai penyembuhan luka gangren menarik untuk dilakukan. Namun penggunaan ekstrak sebagai pengobatan luka bersifat tidak praktis dan efisien sehingga diperlukan alternatif untuk memudahkan penggunaannya dan mempercepat penyembuhan luka seperti sediaan plester hidrogel
Plester hidrogel mempunyai sifat melembabkan permukaan kulit, menyerap cairan biologis maupun eksudat karena adanya ikatan silang, menjaga permukaan kulit tetap bersih dan menghindarkan kulit dari paparan luar, sehingga berpengaruh terhadap tingkat penyembuhan luka. Selain itu, plester hidrogel juga dapat menghindari first pass metabolisme obat, menghindari degradasi obat di saluran pencernaan, mudah dihilangkan saat terjadi toksisitas dan dapat dengan mudah diterapkan oleh pasien lanjut usia karena dapat diaplikasikan sendiri oleh penderita.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Program Studi S1 Farmasi, Fakultas ilmu Kesehatan Universitas Almarisah Madani bersama tim yang terdiri dari Fitri Andayani (Farmasi 2021), Adelia Patang (Farmasi 2021), Asti Sofiana Usdan (Farmasi 2021) dan Shenny Feliscia Pontoh (Farmasi 2022) yang berada di bawah dampingan Dr. Marwati, S.Farm., M.Si,.
Riset ini dilaksanakan pada bulan april hingga juli dan merupakan riset yang didanai oleh KEMDIKBUDRISTEK dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada bidang Riset Eksakta dan telah dinyatakan lolos pada tahap Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 37 tahun 2024 yang diselanggarakan di Universitas Airlangga pada bulan oktober .
Riset ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa dari ekstrak limbah kulit buah L. domesticum, memperoleh formula sediaan plester hidrogel dari ekstrak limbah kulit buah L. domesticum dengan karakteristik sifat fisik sediaan yang memenuhi persyaratan, mengetahui profil permeasi sediaan plester hidrogel ekstrak limbah kulit buah L. domesticum dan mengetahui uji efektivitas sediaan plester hidrogel ekstrak limbah kulit buah L. domesticum dalam penyembuhan luka gangren diabetik secara In vivo.
Riset ini diawali dengan diskusi bersama dosen pendamping untuk membahas seluruh rencana riset yang akan dilaksanakan.
(Tim PKM-RE UNIVERAL Saat Diskusi Dengan Dosen Pendamping)
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan tahapan riset diawali dengan pengumpulan bahan baku, determinasi tanaman dan pengolahan sampel hingga menghasilkan simplisia, sampel diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Dilanjutkan Identifikas senyawa onoceranoid menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis, selanjutnya dianalisis kandungan senyawa menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR) dan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri dari ekstrak pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% terhadap bakteri Staphylococcus aureus & Pseudomonas aeruginosa. Riset dilanjutkan dengan formulasi sediaan plester hidrogel dilakukan dengan konsentrasi ekstrak 5%, 10% dan 15% dang menggunakan HPMC:PVP. Sediaan kemudian diuji penetrasi Ex vivo menghasilkan formulasi sediaan konsentrasi 10% berpenetrasi lebih cepat melewati membran, kemudian diuji efektivitas antibakteri , dilanjutkan pada uji efektivitas secara In vivo menggunakan tikus jantan putih menghasilkan sediaan memberikan %penyembuhan paling cepat yaitu 7 hari.
(Tahapan Pelaksanan Riset)
Berdasarkan hasil riset yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa sediaan plester hidrogel mengandung senyawa onoceranoid dari esktrak limbah kulit buah L. domesticum dan memberikan persen penyembuhan paling cepat dibandingkan kontrol positif dan negatif.
Keunggulan dari pengembangan tim kami adalah sediaan plester hidrogel yang dihasilkan dapat menyerap cairan biologis maupun eksudat karena adanya ikatan silang sehingga berpengaruh terhadap tingkat penyembuhan luka, menghindari first pass metabolism obat, menghindari degradasi obat di saluran pencernaan, mudah dihilangkan saat terjadi toksisitas.