kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Harhubnas, Kereta Api Jadi Tanda Perkembangan Transportasi di Sulawesi

Harhubnas, Kereta Api Jadi Tanda Perkembangan Transportasi di Sulawesi
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh (Dok: Ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke-54 tahun turut diperingati di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Kereta api menjadi tanda perkembangan transportasi di Sulawesi.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, memimpin langsung upacara peringatan Harhubnas, yang digelar di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur pada Rabu (18/09).

Pemprov Sulsel

Ia membacakan sambutan seragam Menteri Perhubungan RI. Dalam sambutannya, Menhub menyampaikan jika dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan kemajuan pesat di sektor transportasi yang berperan penting dalam mewujudkan visi Presiden Joko Widodo, yakni Indonesia Maju, Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Dengan paradigma pembangunan Indonesia-sentris, infrastruktur transportasi diperluas hingga ke seluruh pelosok negeri.

“Beberapa perkembangan transportasi Indonesia dapat dilihat dari beberapa daerah. Seperti Sulawesi yang kini memiliki jaringan perkeretaapian yang sebelumnya belum ada. Selain itu, dari 27 bandara baru yang dibangun, 23 diantaranya berada di Luar Jawa, sehingga memperkuat konektivitas antarwilayah,” ujarnya.

Ratusan pelabuhan juga telah dibangun di pulau-pulau terluar Indonesia dan menjadikan daerah-daerah tersebut lebih terhubung dengan wilayah lain. Upaya tersebut juga diimbangi dengan subsidi operasional yang memungkinkan layanan transportasi lebih terjangkau dan merata di seluruh Nusantara.

Salah satu pencapaian besar yang patut disyukuri adalah kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung yang mampu melaju hingga 350 km/jam. Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi ini. Waktu tempuh antara kedua kota kini hanya 45 menit, suatu lompatan besar bagi mobilitas nasional.

Tidak hanya itu, teknologi kereta tanpa masinis Lintas Raya Terpadu (LRT) kini telah beroperasi di Jakarta dan Palembang, sementara di Ibu Kota Nusantara, masyarakat dapat menikmati kereta otonom atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART). Inovasi-inovasi ini tidak hanya membuat transportasi lebih efisien, namun juga ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi di sektor transportasi.

Selain infrastruktur fisik, transformasi digital juga memainkan peran penting dalam meningkatkan layanan transportasi. Digitalisasi di sektor transportasi telah diterapkan di seluruh Indonesia, sehingga membuat layanan lebih efisien, efektif, nyaman, dan memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai model transportasi modern.

Usai membacakan sambutan seragam Menhub, Prof Zudan mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi untuk melihat kembali hal-hal yang telah diraih dalam 10 tahun terakhir.

“Berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan, sekaligus meningkatkan kualitas di masa-masa yang akan datang, sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo,” tuturnya.

Diketahui, pembangunan jaringan perkeretaapian di Pulau Sulawesi dimulai di Sulsel. Dalam perencanaannya, kereta api ini akan menghubungkan semua provinsi di Pulau Sulawesi. Saat ini, sudah terbangun rute Maros-Barru dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Pembangunan nantinya akan dilanjutkan hingga ke Kota Parepare.