KabarMakassar.com — Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri tidak tertahankan, pembengkakan, hingga sensasi rasa terbakar di area persendian. Bisa menyerang segala rentang usia, kondisi asam urat ini patut untuk diwaspadai.
Asam urat umumnya menyerang persendian area jari tangan, pergelangan kaki, jari kaki, serta lutut. Bahayanya, penyakit ini tidak hanya dialami oleh orang tua saja, asam urat juga menyerang di usia muda. Pada penderita gout, asam urat yang berlebihan dalam darah menumpuk dan membentuk kristal di dalam sendi. Kristal inilah yang memicu peradangan yang menimbulkan gejala berupa nyeri juga bengkak.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa macam penyebab asam urat dan penjelasannya:
1. Kelebihan berat badan
Berat badan berlebih serta kelebihan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan kadar asam urat di dalam darah meningkat. Salah satu sebabnya adalah karena sel lemak sendiri dapat menghasilkan asam urat. Selain itu, kelebihan berat badan dapat meningkatkan kadar insulin. Peningkatan kadar insulin diketahui juga bisa memperberat kerja ginjal dalam membuang asam urat. Pada akhirnya, asam urat yang tidak dikeluarkan dari tubuh akan menumpuk dan mengkristal di dalam sendi.
2. Mengonsumsi obat-obatan
Mengonsumsi beberapa obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar asam urat. Seperti, beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi dan obat yang diresepkan untuk orang yang menjalani transplantasi organ. Contoh beberapa obat yang dapat menimbulkan efek samping penumpukan asam urat yaitu obat-obatan diuretik, seperti hydrochlorothiazide, aspirin sebagai pengencer darah, ACE inhibitor, seperti captopril, ARB, seperti valsartan datau candesartan, penghambat beta, seperti metoprolol atau bisoprolol, obat imunosupresan dan obat kemoterapi.
3. Usia dan jenis kelamin
Penyakit asam urat lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Tetapi, setelah menopause maka kadar asam urat pada wanita bisa mendekati pria. Sementara itu, pria juga lebih mungkin terkena asam urat lebih awal, yaitu antara usia 30 sampai dengan 50 tahun. Sedangkan wanita lebih mungkin mengalami asam urat setelah menopause.
4. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol tertentu, seperti bir, wine, rum, gin, dan vodka, mengandung banyak purin. Jika minuman ini dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang maka dapat memicu kadar asam urat darah meningkat dan menumpuk dalam sendi. Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, ginjal juga akan fokus untuk mengeluarkan alkohol terlebih dahulu. Akibatnya, asam urat yang juga perlu dikeluarkan justru tertahan dan akhirnya menumpuk dalam darah. Apabila hal itu terjadi, asam urat bisa mengendap dan mengkristal, kemudian menimbulkan gejala gout.
5. Baru saja menjalani operasi
Mengalami operasi atau trauma yang baru terjadi kadang dapat memicu serangan asam urat. Setelah operasi atau mengalami cedera, sistem kekebalan tubuh akan menjadi lebih aktif sehingga tubuh mengalami peradangan. Pada kondisi tersebut, peradangan diperlukan sebagai bagian dari proses pemulihan tubuh. Tetapi, pada sisi lain, peradangan yang terjadi pada luka atau bekas operasi dapat memicu peradangan pada sendi yang terkena asam urat. Itulah sebabnya serangan asam urat lebih mudah kambuh ketika penderita menjalani operasi atau mengalami cedera.
6. Makanan
Terdapat sejumlah makanan sehari-hari yang tingi purin dan dapat menyebabkan asam urat. Apabila makanan tersebut sering dikonsumsi, asam urat yang dihasilkan dari penguraian purin akan lebih banyak. Akibatnya, kadar asam urat dalam tubuh melebihi batas normal. Jika kadarnya dalam darah tetap tinggi dalam waktu yang lama, asam urat dapat mengendap dan membentuk kristal asam di persendian. Hal ini bisa menimbulkan nyeri, radang, dan bengkak pada sendi.
Beberapa jenis makanan tinggi purin adalah daging merah, seperti daging sapi dan rusa, jeroan hewan seperti hati, ampela, ginjal, atau usus, hidangan laut, seperti tuna, udang, dan kerang.
Pencegahan asam urat dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut seperti:
1. Berolahraga rutin
Olahraga secara teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan memperbaiki sirkulasi darah. Latihan seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang dapat mengurangi risiko serangan asam urat dengan meningkatkan fungsi metabolisme dan membantu pengaturan kadar asam urat yang ada dalam tubuh.
2. Menurunkan berat badan jika menderita obesitas
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi asam urat serta mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat dengan efisien. Menurunkan berat badan secara bertahap melalui diet sehat dan olahraga dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi risiko serangan.
3. Menghindari konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi
Purin merupakan senyawa yang ditemukan dalam beberapa jenis makanan dan dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Makanan yang kaya purin, seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis ikan seperti sarden dan teri, sebaiknya dikurangi untuk mencegah peningkatan kadar asam urat.
4. Mengonsumsi makanan yang baik untuk penderita asam urat
Makanan yang rendah purin dan kaya akan vitamin C, seperti buah-buahan ceri dan jeruk serta sayuran brokoli juga paprika, dapat membantu mengurangi kadar asam urat. Minum banyak air juga penting karena dapat membantu mengencerkan asam urat dan dilakukan pembuangan melalui urin.