KabarMakassar.com — Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) merupakan kebutuhan mendesak bagi setiap desa di Sulawesi Selatan (Sulsel). Dengan DRPPA maka akan menciptakan inklusivitas hingga meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak yang ada di Sulsel.
Oleh sebab itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memfasilitasi Rapat Koordinasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang disambut baik oleh berbagai pihak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3ADalduk KB) Sulsel, Andi Mirna membuka rapat koordinasi tersebut di Hotel Four Point Makassar pada Senin (09/09).
“Konsep DRPPA dapat dianggap sebagai sebuah laboratorium mini yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan layak bagi perempuan dan anak di setiap desa,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa keterlibatan masyarakat merupakan elemen kunci yang paling utama dalam pelaksanaan atau implementasi dari konsep DRPPA tersebut.
“Masyarakat, yang lebih mengenal kondisi dan permasalahan di lingkungan mereka, diharapkan mampu berperan aktif dalam menemukan solusi yang paling sesuai untuk kesejahteraan bersama,” ucapnya.
Melalui pendekatan ini, kata Andi Mirna, desa diharapkan dapat menjadi tempat yang inklusif dan ramah bagi perempuan dan anak, sehingga tercipta suasana yang mendukung tumbuh kembang anak serta kesejahteraan perempuan.
Mewujudkan lingkungan yang aman dan sejahtera akan menjadi langkah penting dalam mencetak generasi emas Sulsel di masa depan.
Diketahui, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel juga berperan aktif dalam memastikan bahwa transformasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud di setiap desa.
Adanya kolaborasi lintas sektor, terutama melalui pengembangan desa wisata ramah perempuan yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kemen PPPA, Sulawesi Selatan diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di wilayah pedesaan.