kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Tekan Angka Kematian Ibu-Anak di Sulsel, Jokowi Resmikan Gedung KIA RS Wahidin

Tekan Angka Kematian Ibu-Anak di Sulsel, Jokowi Resmikan Gedung KIA RS Wahidin
Persemian Geudng Pelaynan KIA RSUD Wahidin, Makassar oleh Presiden Joko Widodo (Dok: Atri KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Pelayana Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Dengan adanya gedung ini, maka diharapkan akan menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Diketahui, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia on track mencapai target RPJMN 2024 yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan 16 per 1000 KH, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.

Pemprov Sulsel

“Saya tadi masuk ke gedung kesehatan ibu dan anak, tidak seperti masuk ke sebuah rumah sakit, seperti masuk hotel bintang lima, suasa ruangangan, penataan interior seperti masuk ke sebuah hotel, juga terang bederang, tidak seperti yang saya lihat di RSUD-RSUD agak remang-remang,” kata Jokowi sebelum meresmikan Gedung Pelayana Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Jumat (06/09).

Jokowi menambahkan bahwa anggaran untuk membangun gedung pelayanan tersebut, sebesar Rp456 miliar. Bahkan untuk pengembangan SDM (Sumber daya manusia) rumah sakut dianggarkan Rp17 miliar.

“Ini plus pelayanan kesehatan cangging moderen, digital, semua bagus, menghabiskan anggaran alkes Rp290 miliar. Jumlah yang tidak sedikit,” beber Jokowi.

“Bangunan ini terdiri delapan lantai, satu semi basement, dengan ruang rawat inap dan intensive care berjumlah 263 tempat tidur,” sambungnya.

Dengan demikian, Jokowi berharap dengan terbangunnya gedung pelayanan ini, dapat melayani ibu dan anak-anak dengan baik, sehingga dapat menekan angka kematian ibu dan anak di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Umum RS Wahidin Sudirohusos Makassar, Prof Syafri Kamsul Arif mengaku bahwa dengan terbangunnya gedung pelayanan ini, dapat menjadi berkah bagi RS Wahidin, hingga Indonesia Timur.

“Yang menjadi masalah memang angka kematian ibu dan anak, banyak terjadi karena kesulitan ruang rawat untensif. Tapi di sini, kapasitas ruang rawat intensif lebih besar. Ada 100 tempat tidur khusus untuk intesive anak saja. Karena selama ini, setiap hari ada 20 anak yang antre untuk operasi,” sebutnya.

Syafri menjelaskan bahwa gedung pelayanan ini, didedikasikan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan anak. Dengan menyiapkan 277 dokter baik anak dan obgyn dan tenaga kesehatan lainnya.

“Kita juga pelayani BPJS Ksehatan. Rumah sakit ini untuk semua strata, dan rujuma. Dari timur Indonesia,” kata Syafri.

PDAM Makassar