kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Bupati Maros Imbau Jauhi Lokasi Wisata Berbahaya Pasca Insiden 2 Pelajar Tenggelam

Bupati Maros Himbau Jauhi Lokasi Wisata Berbahaya Pasca Insiden 2 Pelajar Tenggelam
Tim SAR gabungan saat pencarian korban tenggelam di air terjun Jami, Kabupaten Maros (Dok : ist)
banner 468x60

KabarMakasaar.com — Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengimbau masyarakat untuk menjauhi lokasi wisata yang belum dikelola secara resmi oleh pemerintah atau kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat.

“Kami meminta masyarakat untuk tidak berkunjung ke lokasi-lokasi wisata yang belum dikelola dengan baik karena keselamatan pengunjung tidak dapat dijamin,” singkatnya.

Pemprov Sulsel

Himbauan ini keluar pasca adanya insiden tenggelamnya dua pelajar di Kawasan Wisata Air Terjun Jami di Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu.

Sementara, Ketua DPRD Maros, HA Patarai Amir, mendesak Pemerintah Kabupaten Maros untuk segera menutup kawasan wisata Air Terjun Jami di Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, setelah terjadinya insiden tenggelamnya dua pelajar.

Menurut Patarai Amir, kawasan tersebut telah menjadi lokasi insiden serupa hampir setiap tahun, menunjukkan bahwa masalah keselamatan pengunjung belum ditangani dengan serius.

Patarai Amir menekankan perlunya perhatian khusus dari pemerintah terhadap area wisata di Kecamatan Tompobulu, terutama lokasi-lokasi yang belum dikelola secara resmi.

“Kejadian tenggelamnya pengunjung di Air Terjun Jami bukanlah yang pertama kali, dan kita tidak bisa terus membiarkan hal ini terjadi,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar semua pihak terkait duduk bersama untuk mencari solusi agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan bahwa meskipun Air Terjun Jami tidak dikelola oleh pemerintah setempat, bukan berarti keselamatan pengunjung bisa diabaikan.

“Jika lokasi wisata tersebut masuk dalam kawasan taman nasional, maka kita harus segera mencari langkah-langkah preventif agar tidak ada lagi korban di masa depan,” tegasnya.

Patarai Amir juga menyoroti bahwa mayoritas korban tenggelam di kawasan tersebut adalah pelajar dan mahasiswa yang kurang waspada terhadap bahaya yang ada.

Ia menegaskan bahwa tidak hanya Air Terjun Jami, tetapi juga spot wisata lain yang belum dikelola oleh pemerintah harus menjadi prioritas dalam upaya peningkatan keselamatan pengunjung.

“Kita tidak ingin ada korban lagi di tempat-tempat wisata yang berisiko, sehingga langkah-langkah pencegahan harus segera diambil,” tambahnya.