KabarMakassar.com — Pada penutupan perdagangan Senin (26/08) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 61,89 poin atau sekitar 0,82%, mencapai level 7.606,19.
Sementara itu, indeks saham LQ45, yang mencakup 45 saham unggulan, juga mengalami kenaikan sebesar 6,84 poin atau 0,82%, berakhir di level 7.606,18.
Penguatan IHSG ini dipengaruhi oleh sentimen positif dari bursa saham Asia yang menunjukkan tren menguat. Di antaranya, Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,06% ke level 17.798,73, Indeks Shanghai di Tiongkok sedikit meningkat 0,04% ke 2.855,52, dan Indeks Straits Times di Singapura bertambah 0,24% ke posisi 3.396,03. Sementara itu, Indeks Nikkei di Jepang justru turun 0,66% ke level 38.110,19.
Optimisme di pasar saham Asia didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS). Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa waktu yang tepat telah tiba untuk mulai melonggarkan kebijakan suku bunga, dengan tujuan untuk mencegah penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja AS.
Data ekonomi yang akan dirilis oleh AS pada Kamis (29/08/2024) diperkirakan menunjukkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) secara kuartalan meningkat dari 1,4% menjadi 2,8%. Hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa AS tidak akan mengalami resesi.
Selain itu, para investor menantikan laporan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang sangat penting dalam mengukur inflasi. Diperkirakan, Indeks PCE Price Index bulanan akan naik dari 0,1% menjadi 0,2%, sementara Core PCE Price Index bulanan diperkirakan tetap stabil di 0,2%.
Pada perdagangan di bursa saham dalam negeri, sektor barang konsumen nonprimer memimpin kenaikan dengan peningkatan 1,97%, diikuti oleh sektor properti dan barang baku yang masing-masing naik 1,97% dan 1,17%. Data RTI Business mencatat frekuensi perdagangan saham mencapai 1,15 juta kali dengan volume 16,59 miliar lembar saham yang berpindah tangan, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp12,41 triliun.
Sebanyak 360 saham mengalami penguatan, 219 saham melemah, dan 217 saham lainnya stagnan. Emiten dengan kenaikan tertinggi hari ini adalah CITY yang melonjak 34,33%, disusul oleh TMPO dan SURI yang masing-masing naik 31,74% dan 19,42%. Di sisi lain, SMIL menjadi emiten dengan penurunan terbesar sebesar 21,86%, diikuti oleh VISI dan CBUT yang masing-masing turun 18,49% dan 14,86%.
Secara sektoral, delapan dari sebelas sektor mengalami penguatan, dengan sektor properti mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,97%.
Sementara itu, pasar saham di Asia menunjukkan penguatan pada hari ini. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,06%, Indeks Straits Times di Singapura menguat 0,21%, dan Indeks Shanghai Composite di Tiongkok meningkat 0,04%. Namun, Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,66%.
Di sisi lain, pasar saham AS juga mencatatkan penguatan dengan Indeks S&P 500 naik 1,15%, Indeks NASDAQ Composite melonjak 1,47%, dan Indeks Dow Jones naik 1,14%.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyampaikan bahwa rencana penurunan suku bunga oleh The Fed akan memberikan dampak positif terhadap pasar saham Indonesia. Selain itu, ia juga menyoroti bahwa proses Pemilihan Umum (Pemilu) di AS pada akhir tahun ini bisa memberikan dampak signifikan terhadap pasar saham Indonesia.
Iman menambahkan bahwa persepsi pasar terhadap kondisi politik di Indonesia juga turut memengaruhi pergerakan IHSG. Namun, secara keseluruhan, kondisi makroekonomi Indonesia masih tergolong baik hingga saat ini.
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak dalam kisaran resistance 7.600, pivot 7.550, dan support 7.500 selama pekan ini, yang berlangsung dari 26 hingga 30 Agustus 2024. Pergerakan IHSG minggu ini diprediksi akan dipengaruhi oleh situasi politik dalam negeri yang memanas, terutama terkait dengan pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada 2024.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (23/08), IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,74% atau 55,62 poin, sehingga mencapai level 7.544,29. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif dari dalam dan luar negeri.
Di pasar internasional, indeks-indeks utama di Wall Street mencatat penguatan lebih dari 1% menjelang akhir pekan, merespons pidato dari Kepala Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole Symposium. Dalam pidatonya, Powell memberikan sinyal kuat bahwa pemangkasan suku bunga acuan kemungkinan besar akan terjadi, yang menambah optimisme pasar.
Selain itu, data ekonomi AS menunjukkan perbaikan, terutama dalam penjualan rumah baru yang tumbuh hingga 10,6% pada Juli 2024. Peningkatan ini memperkuat pandangan bahwa investor menunggu kepastian kebijakan suku bunga sebelum mengalokasikan dana mereka.
Di Eropa, mayoritas indeks saham juga mengalami penguatan signifikan pada akhir pekan lalu. Sejumlah data ekonomi yang ditunggu oleh pelaku pasar, seperti pesanan barang tahan lama di AS, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 di AS dan Jerman, serta indeks kepercayaan konsumen dan inflasi di Jerman, akan menjadi perhatian utama yang dapat mempengaruhi pasar global.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya pada Minggu (25/05) kemein, menyatakan bahwa selain faktor eksternal, kondisi politik dalam negeri juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG.
Pendaftaran calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pilkada dijadwalkan berlangsung pada pekan ini, yaitu 27 hingga 29 Agustus 2024. Pilkada itu sendiri akan diadakan pada akhir November 2024, tepat satu bulan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru. Situasi politik yang berkembang selama proses ini diperkirakan akan memberikan dampak terhadap sentimen pasar dan pergerakan IHSG.