kabarbursa.com
kabarbursa.com

Demo Mahasiswa di Makassar Ricuh, Satu Angkot Terbakar

Demo Mahasiswa di Makassar Ricuh, Satu Angkot Terbakar
Angkutan Umum Kota (Angkot) Terbakar dalam Aksi Demontrasi Gabungan Aliansi Mahasiswa, Senin (26/08) malam. (Doc int)
banner 468x60

KabarMakaasar.com — Aksi demonstrasi yang digelar oleh aliansi mahasiswa dari berbagai universitas di Makassar berujung pada bentrokan dengan aparat kepolisian, Senin (26/08) malam. Insiden ini terjadi di bawah jembatan layang Jalan AP Pettarani dan memicu suasana yang mencekam.

Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Universitas Bosowa (Unibos), Universitas Negeri Makassar (UNM), serta beberapa organisasi pemuda, awalnya menggelar protes damai dengan tema penolakan politik dinasti yang dituduhkan kepada Presiden Joko Widodo.

Pemprov Sulsel

Sekitar pukul 17.00 WITA, para demonstran mulai berkumpul dan menutup jalur utama di Jalan Urip Sumohardjo. Aksi mereka yang awalnya berlangsung tertib berubah menjadi tegang saat beberapa demonstran mulai membakar ban di tengah jalan sebagai bentuk perlawanan. Kepulan asap hitam menyelimuti area, menambah dramatis suasana aksi tersebut.

Pimpinan aksi terus menyuarakan orasi melalui pengeras suara, menyerukan perlawanannya terhadap pemerintahan yang dianggap tidak adil. Seruan “Hidup mahasiswa! Lawan rezim Jokowi!” menggema di tengah kerumunan, diikuti teriakan dukungan dari massa aksi.

Sekitar pukul 17.52 Wita, ketegangan meningkat tajam ketika demonstran mulai membakar ban-ban bekas di tengah jalan, menyulut api protes yang semakin berkobar

Asap hitam mengepul, menambah kesan dramatis dari perlawanan mereka. Sementara itu, orator yang memimpin massa dari atas sebuah kendaraan terus berteriak melalui pengeras suara, menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintahan Jokowi. “Hidup mahasiswa! Jangan takut melawan rezim Jokowi!” teriaknya, diikuti sorak sorai dari barisan demonstran.

Namun, situasi menjadi tak terkendali menjelang pukul 19.00 WITA ketika sejumlah mahasiswa dari arah Unibos mulai melempari batu ke arah aparat kepolisian yang mencoba membubarkan massa. Tidak lama kemudian, suasana semakin memanas dengan terbakarnya sebuah mobil angkutan umum di lokasi kejadian.

Polisi yang berusaha membubarkan massa terpaksa menyisir area di sekitar flyover, mencoba mengendalikan kerumunan yang mulai anarkis. Dalam kekacauan yang terjadi, dua orang demonstran berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian sepenuhnya terhenti, dengan jalanan yang dipenuhi asap dari ban yang terbakar dan gas air mata yang digunakan oleh polisi untuk membubarkan massa. Bentrokan antara demonstran dan aparat masih berlanjut hingga malam hari, mengubah protes damai yang direncanakan menjadi kerusuhan besar.

Para pengendara yang terjebak di tengah kemacetan panjang hanya bisa menyaksikan dari kejauhan, sementara polisi terus berusaha mengendalikan situasi yang kian memburuk. Unjuk rasa yang semula bertujuan sebagai protes damai, akhirnya berubah menjadi peristiwa penuh kekerasan dan ketegangan di tengah kota Makassar.