KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah menggalakkan Program Pangan Lestari. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan dilakukannya bimbingan teknis pengelolaan komoditas hortikultura skala rumah tangga.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh didampingi oleh Pj Ketua TP PKK Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan, menghadiri kegiatan tersebut yang dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman di AAS Building, Jalan Urip Sumiharjo, Kamis (22/08).
Prof Zudan menyampaikan di hadapan para pengurus organisasi Forkopimda Sulsel serta Ketua TP PKK kabupaten dan kota, menitipkan untuk mengimplementasikan hasil bimtek yang telah dilakukan di lapangan.
Ia juga berterima kasih atas seluruh fasilitasi dari Kementerian Pertanian serta dukungan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja Indonesia Maju (OASE KIM) untuk Sulsel.
“Serta untuk kelompok wanita tani yang luar biasa, titip untuk terus dikembangkan upaya kita mendorong hortikultura yang bisa tumbuh di skala perumahan dan skala rumah tangga,” ucapnya.
Dia menjelaskan, bersama dengan Kementerian Pertanian dipadukan dana APBN dan APBD yang saat ini menghidupkan kembali tanaman kopi, kakao, pala dan kelapa yang merupakan tanaman jangka panjang sebanyak 12 juta bibit.
Prof Zudan juga mengapresiasi tambahan pupuk 877 ribu ton pupuk bersubsidi dan pompanisasi 4.355 unit untuk Sulsel yang sangat membantu di musim kemarau.
Diketahui, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengapresiasi dukungan yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel.
“Kami apresiasi Pak Gubernur luar biasa menjadi tuan rumah sehingga acara ini terlaksana dengan baik. Program Pangan Lestari harus digalakkan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia bahkan mengakui bahwa Prof Zudan menjadi inisiator, mengawali sejak menjabat pertama kali mendorong tanaman tahunan dan musiman untuk rumah tangga.
“Ini kita harus kembangkan, bisa dibayangkan kalau kita tanam hortikultura tadi di pekarangan dan perkebunan dari Pangan Lestari,” jelasnya.
Program Pekarangan Pangan Lestari atau P2L adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat dengan mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan. Program tersebut bertujuan meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Menteri Pertanian sendiri menyerahan tanaman pekarangan 1.150 polybag terdiri dari cabai, sirih, sereh, kunyit, lengkuas, jahe, mangga, dan bioflok ikan lele sebanyak bioflok 30 unit. Bantuan ini kemudian ditingkatkan jumlahnya oleh Menteri Pertanian menjadi 10.000 polybag.
“Karena saya melihat semangat Pak Gubernur dan Ibu Ketua PKK luar biasa. Kami tambah, kita galakkan dan pangan ini harus terjaga dengan baik. Kita insya Allah akan kembalikan swasembada pangan sebelum paling lambat tiga tahun,” ujarnya.
Dalam upaya menanggulangi masalah stunting di Indonesia, pemanfaatan lahan pekarangan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menjadi salah satu solusi yang efektif. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan rumah tangga di wilayah pedesaan.
“Ini sehat untuk anak-anak kita, karena langsung dipetik di rumah tangga, katakanlah cabai lima pot, sayur sepuluh pot seperti yang kita lihat, hydroponik dan seterusnya,” tuturnya.