kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Capai Rekor Tertinggi Baru, Menguat di 7.554,59

IHSG Menguat di level 7.744. Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada level 7.594,55 sebelum ditutup sedikit di bawah level tersebut.

Pada Rabu (21/8), IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,27% atau 20,61 poin, mengakhiri perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada posisi 7.554,59. Ini menandai penguatan IHSG untuk hari keempat berturut-turut.

Pemprov Sulsel

Meskipun ada kekhawatiran terkait aksi jual setelah berita positif, IHSG tetap mempertahankan tren bullish. Pasar tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh sinyal overbought yang ditunjukkan oleh indikator Stochastic RSI. IHSG diprediksi akan menguji level resistance di 7.580 pada Kamis (22/8), namun investor diimbau tetap waspada terhadap potensi aksi ambil untung (profit taking).

Kenaikan IHSG didukung oleh laporan pertumbuhan kredit Sektor Perbankan Indonesia (SPI) yang mencapai 12,4% secara tahunan (year on year) pada Juli 2024, sedikit lebih tinggi dibandingkan 12,36% YoY di bulan sebelumnya. Data ini mencerminkan kepercayaan pelaku pasar yang kuat terhadap perekonomian Indonesia, meskipun nilai tukar rupiah mengalami tekanan signifikan pada bulan yang sama.

Sementara itu, dari pasar internasional, investor tengah menanti dua agenda penting, yaitu rilis hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan Simposium Jackson Hole, yang berpotensi memberikan petunjuk terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.

IHSG diperkirakan akan menghadapi risiko koreksi dengan support di level 7.512 dan resistance di 7.610. Aksi ambil untung dari investor serta perkembangan komoditas dan nilai tukar rupiah diprediksi akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG ke depannya.

Selama sesi I perdagangan kemarin, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 8,5 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 15 miliar lembar saham, yang diperdagangkan dalam 710.331 kali transaksi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 272 saham mengalami kenaikan, 282 saham melemah, dan 235 saham bergerak stagnan.

Penguatan IHSG terutama didukung oleh sektor properti, yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,85%, menjadi sektor dengan kontribusi terbesar dalam mengangkat indeks pada sesi I. Di samping itu, saham-saham dari dua emiten perbankan besar, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), juga menjadi pendorong utama IHSG, dengan masing-masing menyumbangkan 11,1 dan 7 indeks poin.

Berikut beberapa saham yang menjadi penggerak utama IHSG pada sesi I hari ini:

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Di antara emiten lainnya, saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mencatatkan diri sebagai top gainer dengan kenaikan 2,71 persen pada sesi pembukaan, sementara saham PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) menjadi top loser dengan penurunan 1,94 persen.

Penguatan IHSG juga tercermin dalam kinerja indeks-indeks saham utama lainnya, termasuk:

  • LQ45 yang menguat 0,0084 persen menjadi 939,167.
  • IDX30 yang naik 0,0095 persen menjadi 476,631.

Dari total 45 saham dalam indeks LQ45, sebanyak 24 saham menguat, 15 melemah, dan 6 saham lainnya tidak mengalami perubahan signifikan.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar hari ini (21/8) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25%. Menariknya, BI juga memproyeksikan nilai tukar rupiah pada tahun 2024 bisa lebih kuat dari perkiraan sebelumnya, dengan potensi penguatan hingga Rp 15.300 per dolar AS.

PDAM Makassar