kabarbursa.com
kabarbursa.com

Merasa Dijebak, Bawaslu Makassar Pilih Walk Out dari Rapat Pleno KPU

Merasa Dijebak, Bawaslu Makassar Pilih Walk Out dari Rapat Pleno KPU
Rapat Pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan DPS Pilkada Serentak 2024 (Dok: Atri KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Makassar, Dede Arwinsyah Walk Out dari Rapat Pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilkada Serentak 2024, yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar.

Walk Outnya Ketua Bawaslu Makassar, bermula ketika Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) menyampaikan rekapitulasi jumlah kelurahan, tempat pemungutan suara dan DPS di Rpat Pleno, yang berlangsung disalah satu hotel di Makassar, Sabtu (10/08).

Pemprov Sulsel

Lalu, Dede melakukan interupsi pada pemaparan PPK Kecamatan Makassar itu. Ia mengklaim terdapat perbedaan data dari apa yang dipaparkan dan jumlah data yang telah disepakati sebelumnya dalam rapat pra rekapitulasi.

“Ada perbedaan pada tiga kecamatan ini. Sebelum dilanjut, kita bahas dulu kenapa berbeda,” kata Dede di Rapat Pleno tersebut.

Dede menyebut tiga kecamatan yang dianggap ada perbedaan yaitu DPS Kecamatan Mariso, Mamajang dan Makassar. Sehingga pihak Bawaslu meminta KPU Makassar maupun PPK menjelaskan hal yang menyebabkan terjadinya perubahan data tersebut.

“Saya tinggal kemarin malam sampai jam 1, tidak begini data yang kita sepakati,” tutur Dede sembari menunjuk jumlah data yang ditayangkan pada layar tancap.

“Saya tidak mau menghambat rapat pleno teman-teman. Kita kan rapat pra rekap kemarin, data yang dijelaskan sekarang berbeda dari yang tadi malam disepakati,” lanjut Dede.

Interupsi yang telah dikeluarkan oleh Dede langsung dijawab oleh Kasubag Data KPU Makassar, Andre yang meminta agar PPK dapat menyampaikan dulu jumlah DPS hingga selesai, sebelum dikoreksi oleh Bawaslu.

“Kita lanjutkan dulu pembacaan ini, kemudian nanti baru kita bicarakan,” kata Andre meminta agar pembahasan jumlah DPS diselesaikan terlebih dahulu.

Setelah KPU meminta untuk menyelesaikan pemaparan jumlah DPS sebelum dikoreksi. Namun, Dede meminta rapat untu tidak dilanjutkan sebelum PPK tiga kecamatan tersebut, menjelaskan penyebab perubahan data dari hasil pra rekap.

Sehingga, Dede merasa dirinya telah dijebak oleh KPU Makassar, sebab adanya perubahan yang disampaikan dalam rapat pleno dengan apa yang disepakati sebeleumnya.

“Saya pribadi merasa dijebak, karena malam berbeda, sekarang siang ini juga berbeda. Ujung-ujungnya yang dibaca ini bukan yang dibahas tadi malam,” tutur Dede.

“Kalau untuk perubahan (data) kami tidak alergi, kenapa memang tidak disampaikan sejak awal. Misalnya kenapa berkurang, kenapa bertambah datanya,” imbuh Dede.

Tak lama kemudian, Ketua Bawaslu Makassar itu, langsung meninggalkan rapat pleno atau memilih walk out, sementara rapat tersebut masih berjalan. Hingga beberapa anggota Bawaslu pun ikut keluar.

Kendati demikian, KPU Makassar tetap melanjutkan rapat pleno rekapitulasi dan penetapan DPS Pilkada serentak 2024. Meski ketua Bawaslu memilih Walk Out.

PDAM Makassar