KabarMakassar.com — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi wilayah ini akan mencapai 4,7-5,3% (yoy) sepanjang 2024, meningkat dari 4,51% (yoy) pada tahun lalu.
Kepala KPwBI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengungkapkan bahwa kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan intensitas aktivitas Pemilu, termasuk Pilpres, Pileg, dan Pilkada, menjadi pendorong utama peningkatan konsumsi swasta dan pemerintah.
Libur panjang selama Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha juga berkontribusi pada peningkatan konsumsi masyarakat. Peningkatan permintaan ini berdampak positif pada sektor perdagangan, akomodasi, makanan dan minuman, serta transportasi.
“Selain konsumsi, sektor pertanian juga menunjukkan peningkatan kinerja berkat meredanya dampak El Nino, yang turut mendukung industri penggilingan beras. Namun, ketidakpastian politik menjelang Pemilu cenderung menahan kinerja investasi akibat sikap ‘wait and see’ dari investor,” jelas Rizki.
Rizki menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk mengembangkan potensi di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Pada paruh kedua 2024, langkah-langkah pengembangan sektor unggulan ini harus diwujudkan melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung, pemanfaatan teknologi, digitalisasi, serta pengembangan hilirisasi.
Khusus sektor perikanan, diperlukan tambahan pabrik es, optimalisasi cold storage, penggunaan mesin vacuum sealing, dan peningkatan kolam-kolam bioflok. Di sektor pertanian, dibutuhkan optimalisasi pembiayaan, penyediaan bibit, keberlanjutan program mandiri benih, dan kelancaran distribusi pupuk subsidi.
“Pemerintah juga perlu melanjutkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan dan pelabuhan di Sulsel untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan menciptakan efisiensi,” tambahnya.
Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dikutup dari laman resmi BPS Sulsel, Sabtu (10/08) Perekonomian Sulael menunjukkan peningkatan yang signifikan pada triwulan II-2024.
Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), ekonomi wilayah ini mencapai Rp175,78 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp96,63 triliun atas dasar harga konstan 2010.
Dibandingkan dengan triwulan II-2023, ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,98 persen (year-on-year). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,37 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) mengalami peningkatan tertinggi sebesar 5,88 persen.
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II-2024 tumbuh sebesar 8,26 persen (quarter-to-quarter). Dari sisi produksi, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 21,30 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Pemerintah (PK-P) mengalami lonjakan signifikan sebesar 61,79 persen.
Secara kumulatif hingga triwulan II-2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 4,90 persen (cumulative-to-cumulative). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 12,45 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 25,16 persen.