kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Ditutup, Menguat 0,86 Persen di Akhir Pekan

IHSG Catat Penguatan di Perdagangan Awal Pekan, Sektor Teknologi Memimpin
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (09/08) ditutup menguat sebesar 0,86% atau 61,89 poin, berakhir di level 7.256,99. Sepanjang sesi perdagangan akhir pekan kedua bulan Agustus ini, IHSG konsisten berada di zona hijau dengan rentang pergerakan antara 7.319 hingga 7.267.

Dari total saham yang diperdagangkan, 325 saham mencatatkan kenaikan, 209 saham mengalami penurunan, sementara 248 saham lainnya tetap stabil. Total nilai transaksi perdagangan mencapai Rp7,92 triliun dengan net-volume sebesar 14,32 miliar saham.

Pemprov Sulsel

Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham likuid dengan kapitalisasi besar, turut menguat 1,03% ke posisi 908,13. Indeks JII (Jakarta Islamic Index) mengalami kenaikan 1,54% menjadi 499,65, MNC36 bertumbuh 0,37% ke level 343,78, dan IDX30 naik 0,38% ke posisi 455,86. Semua sektor indeks berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor industri, bahan baku, dan keuangan.

Tiga saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi (top gainers) adalah PT SLJ Global Tbk (SULI) yang melonjak 34,09% ke harga Rp118 per saham, PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) yang menguat 25,00% ke harga Rp520 per saham, dan PT Astrindo Nusantara Internasional Tbk (BIPI) yang naik 12,90% ke harga Rp70 per saham.

Di sisi lain, tiga saham yang mengalami penurunan tertinggi (top losers) adalah PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) yang turun 19,38% ke harga Rp258 per saham, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Tbk (JMAS) yang merosot 13,73% ke harga Rp88 per saham, dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) yang turun 9,66% ke harga Rp795 per saham.

Secara keseluruhan, penguatan IHSG didukung oleh optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan kondisi makroekonomi yang stabil. Sektor industri, bahan baku, dan keuangan menjadi penopang utama penguatan ini, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap sektor-sektor tersebut.

Sebelumnya, Pada penutupan perdagangan Kamis (08/08) kemarin, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap berada di zona merah. Menurut data dari RTI Business, IHSG turun sebesar 17,01 poin atau -0,24%, menempatkannya di level 7.195,12.

Tren negatif mendominasi pergerakan saham hingga akhir perdagangan. Data menunjukkan 295 saham mengalami penurunan, 265 saham menguat, dan 226 saham stagnan.

Selama sesi perdagangan, IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di level 7.234,44 dan terendah di level 7.181,76. Hingga penutupan, total volume perdagangan mencapai 15,47 miliar lembar saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 921.790 kali. Nilai total transaksi mencapai Rp8,70 triliun.

Di sisi lain, bursa saham Asia menunjukkan performa yang beragam. Hang Seng naik 13,97 poin, Shanghai Composite menguat tipis 0,06 poin, dan Straits Times menambah 12,11 poin. Namun, indeks Nikkei turun signifikan sebesar 258,50 poin.

Pergerakan IHSG juga ditandai oleh dinamika indeks lainnya. LQ45 melemah 0,0056% menjadi 903,763, sementara IDX30 sedikit menguat 0,0038% ke 451,863. Dari kelompok saham blue chip, 21 emiten melemah, 17 emiten menguat, dan 7 emiten tidak mengalami perubahan harga.

Meskipun IHSG melemah, sejumlah saham blue chip tetap aktif diperdagangkan. Berdasarkan data dari IMQ21, saham yang paling aktif diperdagangkan adalah:
1. BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dengan 16.733 transaksi.
2. ASII (Astra International) dengan 14.403 transaksi.
3. TLKM (Telkom Indonesia) dengan 10.991 transaksi.
4. BBCA (Bank Central Asia) dengan 10.920 transaksi.
5. ANTM (Aneka Tambang) dengan 9.628 transaksi.

Penutupan perdagangan juga mencatatkan transaksi sebesar Rp8,6 triliun dari 15,4 miliar saham yang diperdagangkan. Indeks LQ45 turun 0,54% ke 898,904, indeks JII turun 1,45% ke 492,09, sementara indeks IDX30 menguat 0,5% ke 454,123, dan indeks MNC36 naik 0,45% ke 342,516.

Beberapa sektor yang menguat antara lain:
– Industri naik 0,09%
– Konsumer non-siklikal naik 0,05%
– Kesehatan naik 0,28%
– Keuangan naik 0,43%
– Properti naik 1,75%
– Teknologi naik 0,19%

Sektor yang mengalami pelemahan meliputi:
– Energi turun 0,37%
– Barang baku turun 1,73%
– Konsumer siklikal turun 0,5%
– Infrastruktur turun 0,72%
– Transportasi turun 0,69%