kabarbursa.com
kabarbursa.com

Perbaiki Kualitas Mata, Ini Fungsi Lasik yang Wajib Diketahui

Perbaiki Kualitas Mata, Ini Fungsi Lasik yang Wajib Diketahui
Ilustrasi operasi lasik (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Lasik merupakan operasi untuk memperbaiki kualitas penglihatan pada penderita rabun jauh, rabun dekat juga astigmatisme. Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk mengikis serta memperbaiki bentuk kornea mata.

Laser in-situ keratomileusis atau disingkat Lasik ini dilakukan dengan menggunakan sinar laser untuk mengikis bentuk kornea mata agar cahaya yang melewati kornea dapat ditangkap sempurna oleh retina. Dengan demikian, penglihatan dapat menjadi lebih baik, jelas, dan tajam.

Pemprov Sulsel

Beberapa gangguan penglihatan yang dapat ditangani berdasarkan Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah:

1. Rabun dekat (hipermetropi)

Rabun dekat (hipermetropi) adalah kondisi ketika bola mata terlalu pendek atau lengkungan kornea terlalu datar. Kondisi ini menyebabkan bayangan suatu benda terfokus di belakang retina. Akibatnya, objek yang dekat akan tampak buram. Lasik pada penderita rabun dekat bertujuan membuat kornea mata lebih cembung sehingga fokus cahaya jatuh tepat pada retina. Rabun dekat yang dapat ditangani dengan operasi Lasik tidak boleh lebih dari +6 dioptri.

2. Rabun jauh (miopi)

Rabun jauh (miopia) adalah kondisi bola mata yang terlalu panjang atau kornea mata terlalu cembung, sehingga pantulan cahaya pada mata tidak terfokus pada retina. Kondisi ini menyebabkan suatu benda atau objek yang letaknya jauh akan tampak buram oleh penderita. Lasik pada penderita rabun jauh (miopia) akan memipihkan kornea mata yang terlalu tebal. Hal ini membuat bayangan atau pantulan cahaya dari suatu benda jatuh tepat pada retina, sehingga penderita bisa melihat objek yang jauh dengan lebih jelas. Namun, rabun jauh yang diderita tidak boleh lebih dari -12 dioptri.

3. Astigmatisme

Astigmatisme atau mata silinder merupakan kondisi lengkungan kornea atau lensa mata yang tidak simetris. Kondisi ini menyebabkan bayangan benda yang ditangkap mata tidak dapat terfokus dengan baik. Operasi lasik pada penderita astigmatisme bertujuan memperbaiki bentuk kornea yang tidak simetris sehingga bayangan benda yang diterima retina bisa lebih jelas. Akan tetapi, astigmatisme yang akan dioperasi tidak boleh lebih dari 5 dioptri. Tidak semua penderita gangguan penglihatan di atas dapat menjalani lasik. Berikut adalah beberapa persyaratan bagi calon pasien operasi lasik :

  1. Berusia minimal 18 tahun, karena di bawah usia tersebut minus mata dan silinder masih bisa bertambah.
  2. Memiliki mata yang sehat atau tidak mengalami infeksi maupun kelainan.
  3. Memiliki ketajaman penglihatan yang stabil setidaknya dalam 1 tahun terakhir.
  4. Tidak menderita penyakit autoimun, seperti rheumatoid artitis.
  5. Tidak mengalami daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menjalani pengobatan imunosupresan atau menderita HIV/AIDS.
  6. Tidak menderita gangguan mata tertentu,seperti keratoconus, keratitis, uvetitis, herpes simplex di sekitar mata, glaukoma, atau katarak.

Peringatan tentang Lasik

Lasik tidak dapat memperbaiki gangguan penglihatan mata tua atau presbiopi. Umumnya, dokter akan menyarankan metode lain untuk menangani kondisi ini, seperti menggunakan kacamata atau lensa kontak. Operasi lasik juga tidak disarankan atau harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien dengan kondisi berikut, memiliki kornea yang tipis atau pupil yang sangat besar, berprofesi sebagai atlet olahraga yang berisiko menyebabkan cedera pada mata atau wajah, seperti tinju, sedang hamil atau menyusui, mengonsumsi obat-obatan, seperti amiodarone atau isotretinoin, karena dapat memengaruhi penyembuhan kornea.

Keuntungan menggunakan Lasik

Sebelum memutuskan untuk menjalani lasik, pasien perlu mengetahui keuntungan dari prosedur ini yaitu, tingkat keberhasilan tinggi, sekitar 96% pasien mengalami perbaikan kualitas penglihatan, tidak menyebabkan sakit yang parah, penglihatan umumnya langsung membaik setelah operasi, tidak memerlukan jahitan dan perban setelah operasi, dapat dilakukan penyesuaian jika ketajaman penglihatan berubah seiring bertambahnya usia.

Kerugian menggunakan lasik

Kerugian dari menjalani lasik adalah, teknik operasi rumit dan sedikit kesalahan bisa berdampak secara permanen terhadap penglihatan pasien, hasil operasi bisa tidak lebih baik daripada pandangan terjelas yang sebelumnya dapat dicapai oleh pasien dengan bantuan kacamata atau lensa kontak, biaya mahal dan tidak ditanggung oleh asuransi.

Persiapan sebelum lasik

Sebelum menjalani lasik pasien perlu melakukan beberapa persiapan berikut agar operasi berjalan lancar:

  • Tidak menggunakan lensa kontak dan menggantinya dengan kacamata selama beberapa minggu sebelum operasi.
  • Tidak menggunakan riasan (make-up) mata sehari sebelum dan pada hari pelaksanaan operasi.
  • Rutin membersihkan bulu mata menjelang operasi untuk menghindari risiko infeksi.
  • Meminta keluarga atau kerabat untuk menemani ketika berangkat, selama operasi berlangsung, dan ketika pulang dari rumah sakit.

Selain beberapa persiapan di atas, dokter juga akan melakukan hal-hal di bawah ini sebelum operasi lasik yaitu:

  • Berdiskusi dengan pasien mengenai prosedur pelaksanaan, keuntungan, kerugian, serta risiko dari lasik.
  • Memeriksa riwayat kesehatan pasien.
  • Melakukan pengecekan fisik mata pasien secara menyeluruh, termasuk kemampuan penglihatan, tanda-tanda infeksi mata, mata kering, kondisi pupil mata, dan tekanan mata.
  • Melakukan pengecekan bentuk mata, serta kontur dan ketebalan kornea mata.
  • Mengevaluasi bentuk kornea untuk memastikan ada tidaknya kelainan bentuk kornea yang tidak boleh dioperasi dengan metode lasik.