KabarMakassar.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan laksanakan Workshop peningkatan kapasitas bagi Pengawas Ad Hoc untuk Pilkada tahun 2024, Minggu, (4/8).
Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh H. Samsuar Saleh, Koordinator Divisi SDM Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan. Turut hadir Ketua Bawaslu Kabupaten Wajo, Andi Hasnadi, bersama Andi Samsir, dan Faurizah, selaku unsur pimpinan Bawaslu Wajo.
Dalam sambutannya H. Samsuar Saleh menyampaikan bahwa aktifitas pengawasan harus dilakukan dengan serius dan penuh tanggungjawab.
“Apa yang melekat pada diri kita adalah sebuah kebanggaan sekaligus menjadi tanggung jawab dengan kerja-kerja yang baik sebagai pengawas pelaksanaan Pilkada Tahun 2024,”ujarnya.
“Jad kita harus menumbuhkan kesadaran akan tugas kita dan tentu tanggung jawab yang besar. Melalui pelatihan ini semoga bisa mengisi dan melatih kemampuan kita dalam memahami proses pengawasan selama pilkada,”tuturnya.
Pelatihan yang diselenggarakan di Ballroom Sallo Hotel Sengkang ini akan berlangsung selama tiga hari yakni 4-6 Agustus 2024, diikuti oleh Ketua dan Anggota Panwascam se-Kabupaten Wajo.
Selanjutnya Ketua Bawaslu Kabupaten Wajo, A.Hasnadi, menegaskan bahwa Pengawas Pilkada harus memegang teguh dan menjunjung tinggi Integritas.
“Saya berharap kepada seluruh Panwascam se-Kabupaten Wajo agar memiliki keberanian dan menjunjung tinggi integritas dalam melaksanakan tugas. Mari kita bersama-sama mengawasi proses Pilkada 2024 di kabupaten Wajo ini sehingga bisa berjalan dengan sebaik-baiknya,”tegas A. Hasnadi.
Ditambahkan bahwa skema atau materi dalam pelatihan ini dikelompokan menjadi dua hal, yang pertama mengenai managemen kepengawasan yaitu “soft skill” dan yang kedua adalah teknis (pencegahan, pengawasan, penanganan pelanggaran, dan penyelesaian sengketa).
Sementara itu, menjelang Pilkada serentak 2024, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menyampaikan kaum muda adalah penggerak utama dalam setiap proses penyelanggaraan rotasi kepemimpinan, bercermin pada pemilu lalu banyak sekali anak muda yang terlibat secara aktif dan menjadi kelompok kritis.
“Salah satu yang menyebabkan pemilu kita relatif aman yaitu adanya keterlibatan anak muda. Baik sebagai penyelenggara maupun berbasis politik yaitu dengan terlibat sebagai peserta pemilu,”ucap Mardiana.
Mardiana mengungkapkan dalam pertemuan ini dia berharap akan setiap pihak mengelaborasi gagasan dan pikiran.
”Kita dalam merumuskan pengawasan partisipatif, apa yang harus dilakukan anak muda dalam mengawasi politik uang, proses kampanye para kandidat dan setiap tahapan pemilihan,” katanya.
Diketahui, hadir sebagai pembicaran dalam forum tersebut yaitu Usman maulana Kader GMNI Sulsel, Asrullah Dimas Ketua Badko HMI Sulselbar, Andi Nasrullah Kader PMII sulsel dan Sukrianto Kianto Ketua Netfid Sulsel serta puluhan perwakilan organisasi masyarakat dan kepemudaan di Sulsel
Selain itu, Bawaslu memiliki tugas pokok mengawasi tahapan pemilihan, untuk itu kesiapan jajaran pengawas pemilu di tingkat Kabupaten/Kota sangat menentukan terjadinya problematika pada setiap tahapan pemilihan.
Hal itu diungkapkan oleh Adnan Jamal, Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan saat melakukan monitoring dan evaluasi persiapan pengawasan tahapan pencalonan di Kantor Bawaslu Kabupaten Pangkep (Rabu, 31/7).
“Bagi saya adalah, semua tahapan pemilihan itu merupakan tugas pokok kita sebagai pengawas pemilu sebagaimana tugas, wewenang dan kewajiban (TWK) kita” katanya.