kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Hati-Hati, Ini Penyakit yang Bisa Muncul Dari Hewan Peliharaan

Hati-Hati, Ini Penyakit yang Bisa Muncul Dari Hewan Peliharaan
Ilustrasi bersama hewan peliharaan (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Hewan peliharaan dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi orang lain. Dengan memiliki hewan peliharaan dapat mengurangi stres juga memberi rasa tenang pada pemiliknya. Walau begitu, para pemilik hewan peliharaan harus tetap berhati-hati karena terdapat beberapa penyakit yang bisa muncul dari hewan peliharaan.

Risiko terjangkit penyakit dari hewan tidak bisa dihindari apabila para pemilik tidak menjaga kesehatan serta kebersihan hewan. Menurut Klikdokter yang menjadi mitra resmi dari Kementerian Kesehatan, berikut penyakit yang bisa terjadi akibat hewan peliharaan:

Pemprov Sulsel

1. Infeksi cacing pita

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh binatang peliharaan adalah infeksi cacing pita. Biasanya cacing pita ditularkan melalui konsumsi daging hewan mentah atau setengah matang yang terinfeksi seperti sapi dan babi. Selain itu, cacing pita juga bisa berasal dari kucing dan anjing jika tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi larva cacing. Dalam usus manusia, larva akan berkembang menjadi cacing dewasa dan bisa bertahan di dalam usus 12 jari selama bertahun-tahun.

2. Infeksi cacing gelang

Cacing gelang ditularkan melalui kotoran hewan dan dalam bentuk ookista atau telur. Apabila telur cacing tidak sengaja termakan, cacing akan bertumbuh di dalam usus dan menyebar ke seluruh tubuh. Tetapi, penularannya bukan hanya melalui makanan saja. Cacing dalam bentuk larva bisa masuk ke dalam tubuh lewat kulit maupun mata. Gejala penyakit akibat hewan peliharaan ini dapat berupa demam, batuk, asma, atau pneumonia. Jika masuk melalui mata, cacing ini menyebabkan penyakit toxocariasis okuler yang pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

3. Toksoplasmosis

Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Jenis parasit ini dapat ditularkan ke manusia dan hewan melalui tanah, air, daging, serta kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi. Sering kali, sumber penularan penyakit akibat hewan peliharaan ini adalah kucing. Tetapi, kucing yang terinfeksi jarang tampak sakit. Pada manusia, umumnya infeksi ini tidak menunjukkan gejala. Di sisi lain, jika menginfeksi wanita hamil serta orang dengan kekebalan tubuh yang menurun, infeksi dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, misalnya saja cacat bawaan bagi janin. Cara mencegah kondisi ini terjadi, setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan imunisasi penyakit-penyakit menular, salah satunya toksoplasmosis.

4. Infeksi cacing tambang

Parasit usus yang satu ini biasanya ditemukan pada anjing dan kucing. Telur dan larva cacing tambang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi melalui tinja. Manusia dapat terinfeksi apabila melakukan kontak langsung dengan tinja yang berisi telur atau larva cacing, misalnya karena tidak menggunakan alas kaki saat berjalan di luar rumah. Penyakit akibat hewan peliharaan yang dapat terjadi pada manusia akibat infeksi ini adalah infeksi kulit yang menyebabkan rasa sakit dan gatal, serta nyeri perut.

5. Salmonellis

Penyakit akibat hewan peliharaan ini disebabkan oleh bakteri salmonella dan pernah menyebabkan wabah melalui makanan yang terkontaminasi dan telur mentah. Binatang yang terinfeksi penyakit ini seperti kadal, hamster, kambing, anjing, kucing, ular tidak memiliki gejala apapun.

Anda dapat terinfeksi dan merasakan berbagai gejala apabila tidak mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda atau lingkungan sekitar tempat tinggal hewan tersebut. Pada manusia, gejalanya berupa demam, diare, mual, muntah, dan nyeri perut. Biasanya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

6. Rabies

Ini adalah penyakit akibat hewan peliharaan yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Hewan-hewan yang paling sering menularkan rabies, antara lain anjing, kucing, kelelawar, rakun, dan rubah. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat sehingga terjadi kerusakan otak dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Gejala awal dari rabies sama seperti penyakit infeksi pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, dan lemas. Seiring dengan berkembangnya penyakit, akan muncul gejala insomnia, gelisah, kelumpuhan, halusinasi, sulit menelan, dan takut pada air (hidrofobia). Untuk mencegah penularan rabies, sebaiknya lakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan anda.

7. Psittacosis

Penyakit akibat hewan peliharaan lainnya adalah psittacosis. Penyakit ini disebabkan oleh Chamydia psittaci, bakteri yang ditemukan pada kotoran burung, terutama parkit, macaw dan cockatiel, yang ditularkan ke manusia. Infeksi pada burung biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada manusia bisa muncul gejala batuk kering, lendir berdarah, lemas, demam, nyeri sendi, dan sesak.