KabarMakassar.com — Dua partai politik besar di Makassar yakni NasDem dan Gerindra menyatakan siap memenangkan Andi Seto Ghadista Asapa sebagai bakal calon Walikota Makassar jelang kontestasi Pilwali yang dihelat 27 Nopember mendatang.
Hal ini juga terlihat keseriusan dimana partai Nasdem Kota Makassar mengumpulkan seluruh pengurus DPC dan DPRt se-Kota Makassar di Nasdem Building, Jl Metro Tanjung Bunga, Sabtu (3/8).
Pertemuan itu sebagai bentuk konsolidasi tim dan relawan internal Partai Nasdem Makassar untuk memenangkan pasangan Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi di Pilwalkot Makassar 2024.
Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Nasdem Makassar, Andi Rachmatika Dewi saat dikonfirmasi. Legislator perempuan itu mengatakan bahwa momentum Pilwali tahun ini merupakan reuni antara Partai Nasdem dan Gerindra kembali berkoalisi.
“Kita dengan Gerindra sudah biasa kerjasama, jadi untuk mengulang kemenangan di Pilwali Makassar tahun ini rasanya tidak sulit,” ujar Cicu sapaan Andi Rachmatika Dewi.
Partai Nasdem dan Gerindra memang sejak Pilwali Makassar 2020 berkoalisi dan berhasil memenangkan jagoannya duduk sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
“Saya sampaikan disini bahwasanya Partai Nasdem dan Gerindra adalah partai yang tau bagaimana cara memenangkan pertarungan di kota Makassar,” tegas anggota DPRD Sulsel ini.
“Pilwali 2020 kita menang, Pileg 2024 baru-baru ini Partai Nasdem kembali menang, dan Partai Gerindra kembali duduk sebagai pimpinan di Kota Makassar,”tambah Cicu.
Karena itu, kata Cicu, melalui konsolidasi kali ini partai Nasdem siap memenangkan dan berkolaborasi dengan Partai Gerindra seperti yang pernah dilakukan pada Pilwali Makassar 2020 lalu.
Pada kesempatan tersebut, Andi Seto Asapa turut hadir langsung bersama Rezki Mulfiati Lutfi yang terlebih dahulu diperkenankan kepada para keluarga besar Partai Nasdem Makassar. Termasuk hadir juga para Legislator Makassar dari Fraksi Nasdem, Ari Ashari Ilham, Mario David, Syaiful, Ruslan Lallo, Odhika Cakra Setiawan.
Dari Fraksi Gerindra Makassar ada Kasrudi, Pahlevi dan Muh Idris. Momentum ini juga sekaligus pertemuan awal pasangan calon usungan Nasdem-Gerindra bersama seluruh pengurus DPC dan DPRt Nasdem se-Kota Makassar.
Andi Seto Asapa atau ASA mengaku bersyukur karena bisa hadir langsung ditengah-tengah keluarga besar Partai Nasdem Kota Makassar. Ia memuji kekompakan partai besutan Surya Paloh yang sudah memenangkan Pileg dua kali berturut-turut. L
“Saya tau Nasdem kota Makassar ini merupakan daerah unggulan di Sulawesi Selatan, saya bersyukur bisa berpasangan dengan kader partai Nasdem (Rezki Mulfiati Lutfi) untuk maju di Pilwali tahun ini,” ucapnya.
Andi Seto yang iuga mantan Bupati Sinjai ini meyakini koalisi Nasdem dan Gerindra di Kota Makassar sangat memudahkan kerja-kerja kedepan dalam memenangkan pertarungan Pilwali tahun ini.
“Buktinya Partai Nasdem banyak diincar oleh banyak calon karena tahun ini kursi ketua DPRD Kota Makassar dipegang kembali oleh Nasdem, membuktikan infrastruktur yang luar biasa di kota Makassar,” cetusnya. “Insya Allah saya bersama ibu Rezki berada paling terdepan untuk berjuang dan ikut membantu para tim di internal Partai Nasdem,”tandasnya.
Pengamat politik Sulawesi Selatan Prof Sukri Tamma menyebut bahwa hasil survei beberapa lembaga termasuk Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan konstalasi Pilwali Makassar 2024 berlangsung dinamis.
Menurutnya, hasil survei SMRC adalah dasar bagian patut pertimbangan atau secara umum kecenderungan pada saat ini. Tentunya bagi para kandidat menjadi dasar melihat hasil survei dan perlu menjaga indikator surveinya maupun kekurangannya.
Dalam situasi ini Munafri Arifuddin atau Appi menjadi survei yang tertinggi yang diklaim SMRC disusul figur Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Ghadista Asapa atau ASA. Sebab salah satu faktor seperti secara popularitas karena sudah sangat dikenal masyarakat menyusul sudah dua kali berkompetisi dan ini yang ketiganya.
“Artinya masyarakat Makassar sudah sangat mengenalnya apalagi pengalaman dua kali bertarung sudah memiliki basis suara cukup signifikan. Meskipun bukan menjadi pemenang sehingga hal itu menjadi dasar mengapa surveinya diatas,”ucap Prof Sukri Tamma kepada kabarmakassar.com.
Lalu, kata Prof Sukri, untuk figur Indira Yusuf Ismail yang berada di posisi kedua, merupakan prestasi walaupun secara politik tidak terlibat langsung. Meski demikian Indira cukup aktif selama ini hanya mendampingi suaminya sebagai Walikota Makassar dua periode.
Termasuk kegiatan non pemerintah yang bertindak selaku Ketua Tim PKK Makassar selama hampir satu dekade. Hanya memang salah satunya hal ini karena popularitas Indira yang akhir-akhir ini aktif dalam bersosialisasi apalagi kemarin dijustifikasi yang kemudian kenyataan dia merupakan istri Walikota Makassa selama dua periode yang memang meriah suara kemenangan secara signifikan.
“Dan saya kira itu menjadi dasar basis dengan sejalan survei SMRC dan sejumlah lembaga lainnya,”ujar Prof Sukri, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan politik Unhas Makassar itu.
Kemudian sosok Andi Seto Ghadista Asapa adalah bakal calon Walikota yang dianggap pendatang waja baru di Makassar. Meskipun kita tahu ASA sebelumnya Bupati Sinjai selama lima tahun. Sehingga betul-betul orang yang baru tetapi bukan dikatakan politisi baru.
Selain itu ASA juga diketahui menantu dari Nurdin Halid yang kita kenal politisi senior di Sulawesi Selatan yang cukup mumpuni. Sehingga hal ini menjadi dasar juga dengan munculnya survei tersebut.
Tapi, lanjut dia, bahs kondisi persaingan Pilkada Makassar saat ini masih cukup dinamis dengan kandidat lainnya. Dimana figur lainnya juga masih berupaya dengan caranya masing-masing.
Meskipun suara belum masuk dalam surveinya diluar dari tiga besar nama person tersebut walapun mereka masih mencermati.
Karena sekali ini baru masih melihat menunggu faktor-faktor personalnya dan simulasinya karena tentunya ada hitung-hitungan secara politik soal siapa nantinya pasangan Pilwali.
Dimana saat ini belum melihat siapa saja yang bakal berpaket karena KPU Makassar baru membuka pendaftaran di Agustus mendatang hingga penetapan berikutnya.
“Apa kemudian kandidat yang surveinya tinggi betul-betul punya pasangan untuk maju,”jelasnya.
“Nah ini nantinya menjadi acuan untuk kemudian kita melihat kondisi kecenderungan umum hingga hari pemilihan pada Nopember mendatang,”tandas Prof Sukri.
Sementara itu, Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru-baru ini mengadakan survei di Kota Makassar. Dari hasil rilis, periode survei dimulai pada tanggal 7 Juni-14 Juni 2024 lalu.
Dimana hasil survei tersebut, SMRC mengklaim nama bakal Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berada urutan tertinggi. Sesang, posisi kedua disusul Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Ghadista Asapa (ASA) dibanding figur lainnya yang merupakan rival di Pilwali Makassar yang dihelat 27 Nopember mendatang.
SMRC mengungkap elektabilitas atau keterpilihan nama-nama kandididat Calon Walikota Makassar. Fokus survei tersebut melakukan uji skenario terhadap beberapa nama kandidat calon Walikota Makassar Tahun 2024.
Skenario pertama, jika Pilkada Makassar diikuti oleh Empat kandidat. Kemudian skenario kedua dengan Tiga kandidat dan Skenario terakhir yaitu head to head atau 2 nama kanidat.
Hasilnya, Munafri Arifuddin berhasil mengungguli semua kandidat dengan cukup signifikan di semua skenario tersebut. Salah satu skenario yang dianggap kemungkinan besar akan terjadi yaitu uji 4 nama Kandidat Calon Walikota Makassar.
Nama yang dimaksud yaitu Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin. Kemudian juga ada nama istri Wali kota Makassar yakni Indira Yusuf Ismail.
Selanjutnya, Pengusaha yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Walikota pada Pilkada 2013 lalu, Rusdin Abdullah. Terakhir, mantan Bupati Sinjai, Andi Seto Ghadista Asapa.
Hasilnya, Munafri Arifuddin mendapatkan 35,5%. Kemudian disusul Indira Yusuf Ismail dengan 26,3%. Selanjutnya Andi Seto Ghadista Asapa 10,9% dan Rusdin Abdullah 8,4%. Sisanya belum menentukan pilihan, dengan menjawab tidak tahu atau menjawab 18,9%.
Skenario selanjutnya SMRC melakukan pengujian dengan 3 nama kandidat. Hasilnya, jika Munafri Arifuddin, Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Ghadista Asapa diuji hasilnya. Munafri memperoleh 40,2%, kemudian Indira Yusuf Ismail 28,7% dan terakhir Andi Seto Shadista Asapa meraih 11,9%.
Sisanya Tidak Tahu Tidak Jawab 19.2%. Kemudian jika nama Indira Yusuf Ismail tidak diikutkan dalam skenario dan digantikan dengan nama Rusdin Abdullah. Maka hasilnya, Munafri Arifuddin unggul telak 49.9%, Rusdin Abdullah 13.9% dan Andi Seto Ghadista Asapa 13,7%.