kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

UMI Gelar Shalat Ghaib untuk Pejuang Palestina Ismail Haniyeh

UMI Gelar Shalat Ghaib untuk Pejuang Palestina Ismail Haniyeh
Civitas Akademika Ursitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan shalat ghaib (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Civitas Akademika Universitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan shalat gaib untuk pejuang Palestina Ismail Haniyeh. Hal ini dilakukan UMI sebagai wujud solidaritasnya untuk perjuangan rakyat Palestina.

Civitas Akademika Universitas Muslim Indonesia menggelar shalat ghaib atas berpulangnya pejuang Palestina Ismail Haniyeh.

Pemprov Sulsel

Kepala Biro Politik Hamas Palestina itu diduga dibunuh dengan menggunakan bahan peledak di kediamannya, Teheran, Iran, pada Selasa (31/07) kemarin.

Pelaksanaan shalat ghaib itu ini digelar dalam rangkaian dzikir dan doa awal bulan keluarga besar UMI di Masjid Umar Bin Khattab, Jumat (02/08).

Shalat ghaib ini dipandu langsung oleh pimpinan Pesantren Unggulan Darul Mukhlisin UMI Padanglampe.

Shalat ghaib yang didahului dengan shalat duha berjamaah ini dipimpin langsung oleh Asisten Direktur I Pesantren Mahasiswa UMI, Darul Mukhlisin Dr. H Ahmad Basit, Lc, MA.

“Mari melaksanakan Shalat untuk pejuang Paletina Ismail Haniyeh yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan Kemerdekaan Palestina,” ungkap Ahmad Basit sebelum memimpin pelaksanaan shalat ghaib.

Rektor UMI prof. Dr. H Sufirman Rahman, menerangkan bahwa solidaritas UMI terhadap Palestina telah dilakukan dengan berbagai bentuk mulai dari memberikan donasi sebesar Rp2 Miliar hingga berbagai gerakan solidaritas berupa kampanye Free Palestina dalam berbagai kegiatan resmi hingga penandatanganan petisi solidaritas.

“UMI memberikan donasi untuk rakyat Pelestina lewat duta besarnya, peringatan 1 Muharram sambil mengkampenyekan Free Palestina, hingga berbagai petisi solidaritas, serta masih banyak lagi,” pungkasnya.

Pemimpin Hamas, Kepala Biro Politik Ismail Haniyeh, dilaporkan tewas dibunuh di kediamannya saat berada di Teheran, Iran, Rabu (31/07).

Pembunuhan Haniyeh terjadi setelah Israel pada Selasa, melakukan serangan udara di Beirut, Lebanon, yang diklaim menewaksan seorang komandan tinggi Hizbullah.

Media Iran FAP, mengatakan bahwa Haniyeh tewas dalam serangan udara. Ia sendiri sebenarnya baru tiba di Iran Selasa, untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

“Haniyeh, yang datang ke Iran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden, tinggal di salah satu tempat tinggal khusus veteran perang di Teheran utara,” tulis kantor berita Fars dikutip APF.

“Ia tewas akibat rudal yang diluncurkan dari udara,” tambahnya.

Hal sama juga dimuat CNN International, media pemerintah Iran. Haniyeh diserang di Teheran menggunakan “proyektil berpemandu udara” sekitar pukul 2 pagi waktu setempat.

“Dalam pemberitaan tersebut mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan rincian operasi dan posisi dari mana proyektil itu ditembakkan,” tambah CNN International menjelaskan.

Kematian Haniyeh membuat Hamas bereaksi keras. Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri menggambarkan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagai eskalasi yang serius.

Ia mengancam akan terus melebarkan perang dengan Israel, yang saat ini sebenarnya sedang berupaya untuk dinegosiasikan.

“Hamas akan melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem. Kami siap membayar berbagai harga untuk melakukannya,” ujar Abu Zuhri menurut laporan media lokal yang dikutip Al Jazeera.

PDAM Makassar