KabarMakassar.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jeneponto, Sulawesi Selatan menemukan sejumlah masalah ketika proses pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih di Pilkada serentak 2024.
Masalah ini ditemukan Bawaslu usai Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) melakukan proses Coklit selama sebulan, mulai dari 24 Juni hingga 24 Juli 2024.
Hal itu disampaikan langsung Kordinator divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Bawaslu Jeneponto, Eric Fhatur Rahman saat dikonfirmasi pada Minggu 28 Juli 2024 kemarin.
“Jadi proses saat pencocokan itu kan mulai dari hari pertama 24 juni sampai 24 Juli itu masih aman semua. Cuman dalam perjalanan saat pencocokan data coklit ada temuan,” ucap Erick.
Dari hasil pencoklitan tersebut, pihaknya menemukan beberapa calon pemilih yang belum di coklit oleh Petugas Pantarlih. Alasannya, kata Erick, karena mereka lupa.
Erick mengungkapkan, data tersebut ditemukan dihampir semua wilayah yang berada di setiap kecamatan. Akan tetapi, jumlahnya masih tergolong kecil.
“Arungkeke 2 orang, Bangkala 1 orang, Bangkala Barat 1 orang, Batang 2 orang, Binamu 3 orang, Bontoramba 4 orang, Kelara 3 orang, Rumbia 5 orang, Tamalatea 3 orang, Tarowang 2 orang dan Turatea 1 orang,” ungkap Erick.
Atas temuan itu, Bawaslu kemudian memberikan saran perbaikan data kepada anggota Pantarlih. Kemudian, data temuan tersebut diberikan melalui Anggota Panwascam di masing-masing wilayah.
“Dalam perjalanan pencoklitan selama sebulan ini Kami mengeluarkan saran perbaikan, sehingga Pantarlih melakukan perbaikan data tapi selama sebulan ini aman semuaji dari hasil pencocokan coklit,” jelas Erick.
Meski begitu, pihaknya hingga saat ini tengah menuggu hasil proses pemuktahiran data dari KPU, dan pencocokan itu pun akan disesuaikan dengan data DP4 yang diturunkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan menargetkan 292.085 pemilih.