KabarMakassar.com — Berkunjung atau traveling ke Sulawesi Selatan tidak lengkap rasanya jika tak mencicipi makanan khas di daerah ini.
Bukan hanya Coto ataupun Konro yang terkenal di Sulawesi Selatan, para pengunjung juga bisa mencoba makanan khas dari Tana Luwu yang merupakan salah satu daerah di Sulsel ini.
Tana Luwu dulunya merupakan daerah yang melingkup wilayah Belopa di Luwu hingga ke Sorowako di Luwu Timur yang kini sudah mekar menjadi masing-masing kabupaten yang berbeda.
Tana Luwu setidaknya mencakup wilayah Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur.
Daerah ini terkenal dengan makanan khasnya yang sangat unik dan cukup berbeda dari wilayah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan.
Berikut rekomendasi makanan khas Tana Luwu yang wajib kamu coba!!
1. Kapurung
Kapurung merupakan makanan yang wajib kamu coba apabila berkunjung ke Sulawesi Selatan.
Makanan yang berbahan pokok sagu ini diolah dari sagu yang dicampur dengan air panas yang kemudian dibentuk seperti bola-bola kecil (didui’) yang dicampur bersama dengan bahan-bahan yang telah ditumbuk halus seperti tomat, cabai, garam, kacang tanah yang telah digoreng yang dicampur bersama kuah ikan atau kuah rebusan sayur.
Makanan ini semakin enak disantap apabila ditambah dengan perasan jeruk nipis dan disajikan bersama ikan ataupun ayam hingga udang.
Dibeberapa daerah, kapurung juga disebut Pugalu’. Menariknya di Tana Luwu makanan ini disantap dengan cara ditelan seperti minum air tanpa dikunyah sama sekali.
2. Lawa’
Lawa’ adalah makanan khas Tana Luwu yang berbahan dasar ikan segar yang telah dibersihkan dari tulang.
Biasanya ikan yang digunakan adalah ikan-ikan berukuran kecil yang kemudian dipotong-potong lalu dicampur bersama perasan jeruk nipis serta cabai yang telah dihaluskan.
Ikan kemudian dicampurkan lagi bersama parutan kelapa yang telah disangrai dan ditambahkan parutan pepaya muda atau jantung pisang.
Lawa’ biasanya disajikan bersama dange sebagai pelengkap.
3. Dange
Dange merupakan makanan utama di Tana Luwu yang memiliki peran seperti nasi.
Dange kerap disajikan bersama Parede’ atau ikan kuah kuning maupun disantap dengan lauk pauk lainnya.
Dange diolah dari sagu kering yang sebelumnya telah dijemur lalu kemudian dicetak diatas cetakan yang disebut ‘addangeang’ yang dipanaskan diatas kayu bakar atau kompor.
Dange umumnya berbentuk persegi panjang mengikuti bentuk cetakan.
Dulunya, masyarakat Tana Luwu hanya mengkonsumsi dange sebelum akhirnya mengenal padi yang diolah menjadi nasi.
4. Parede’
Parede’ merupakan olahan ikan kuah kuning yang biasanya menggunakan ikan putih (Lamuru) ataupun ikan cakalang hingga ikan bandeng.
Parede’ biasanya dimasak bersama bahan-bahan seperti asam buah Patikala’, cabai, garam, kunyit dan perasan jeruk nipis.
Makanan ini paling enak disajikan bersama Dange maupun nasi hangat.
5. Pacco
Pacco merupakan olahan makanan khas Tana Luwu yang olahannya mirip dengan Lawa’.
Pacco juga berbahan dasar ikan segar atau mentah yang umumnya digunakan adalah ikan-ikan berukuran kecil.
Pacco difermentasi menggunakan perasan jeruk nipis yang banyak dan juga ditambahkan cabai halus.
Pacco biasanya disajikan dengan tambahan kacang tanah yang disangrai dan dihalus kasar.
Pacco juga seringkali diganti dengan bahan dasar udang yang terlebih dahulu direndam di air panas beberapa menit ataupun juga bisa langsung menggunakan udang segar.
Sama dengan Lawa’, Pacco disantap bersama dengan dange sebagai pelengkap.