KabarMakassar.com — Pertunjukan Tari Paddeko dari Kabupaten Takalar berhasil memukau dan membuat tegang penonton di Panggung Utama F8 Makassar pada Sabtu (27/07) kemarin.
Tarian yang merupakan bagian dari upacara tradisional Appaddekko ini mencerminkan warisan budaya yang kaya dan sakral dari Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Takalar.
Seorang penggiat seni Tari Paddeko dari Takalar, Junaedi, menjelaskan Tari Paddeko, yang selalu diadakan setiap tahun saat pesta panen, adalah bagian integral dari kehidupan sosial, budaya, dan agama masyarakat di beberapa wilayah di Kabupaten Takalar.
“Tarian Paddeko adalah tarian yang sangat sakral di Desa Sampulungan,” ungkapnya saat ditemui di Panggung Utama F8 Makassar.
Salah satu momen paling menegangkan dari pertunjukan ini adalah aksi Appaddekko Siganrang Alu na Batu, di mana kayu penumbuk padi (alu) dan batu dihantamkan ke punggung penari.
Ketegangan semakin meningkat ketika Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Muhammad Hasbi, ikut serta dalam aksi ini.
Hasbi, yang sebelumnya menikmati pertunjukan sebagai penonton, kemudian menghantamkan alu ke punggung salah satu penari, yang disambut dengan teriakan tegang dari penonton. Menambah dramatisnya momen, Hasbi berhasil mematahkan alu tersebut.
Tidak hanya Sekda Takalar, Direktur Utama PT Festival Delapan Indonesia, Sofyan Setiawan, juga ikut melakukan aksi serupa, semakin menambah ketegangan dan antusiasme penonton.
Pertunjukan ini tidak hanya menunjukkan keberanian dan kekuatan, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi dan budaya Takalar, menjadikannya salah satu sorotan utama dalam festival F8 Makassar tahun ini.
