kabarbursa.com
kabarbursa.com

3 Poin Ini Jadi Fokus Pemkot Makassar Tanggapi Pertumbuhan Penduduk

3 Poin Ini Jadi Fokus Pemkot Makassar Tanggapi Pertumbuhan Penduduk
PJ Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan di Ruang Rapat Sekda, Balaikota Makassar, pada Jumat (26/07) kemarin (doc : ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Makassar berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan pangan. Menanggapi situasi ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar berkomitmen untuk terus melakukan pemberdayaan masyarakat guna memenuhi kebutuhan pangan.

PJ Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra, yang menyampaikan tiga poin utama yang menjadi fokus pembahasan dalam menanggapi pertumbuhan jumlah penduduk.

Pemprov Sulsel

Diantaranya, penanganan kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, dan masalah keterbatasan lahan pertanian di kota.

“Tiga poin ini menjadi isu penting yang harus segera kita cari solusinya,” ujar Firman saat menjadi pemimpin Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan di Ruang Rapat Sekda, Balaikota Makassar, pada Jumat (26/07) kemarin.

Firman menjelaskan bahwa salah satu strategi yang diusulkan adalah pemanfaatan ruang minimalis di perkotaan untuk produksi pangan melalui program lorong wisata, yang sebelumnya dikenal sebagai lorong garden dan Bulo.

“Lorong wisata ini, selain untuk budidaya pangan, juga bertujuan meningkatkan kenyamanan hidup di tengah polusi kota dan menghadirkan nuansa estetika di lingkungan masyarakat,” jelasnya.

Sisi lain, lanjut firman, penerapan metode urban farming atau pertanian perkotaan menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan produktivitas pangan di Makassar.

“Urban farming ini kita dukung untuk pemerataan pemenuhan pangan bagi masyarakat kota Makassar. Penerapan ini dilakukan melalui beberapa tahapan dan koordinasi dengan pihak KWT serta RT/RW,” tambahnya.

Menurutnya, Program lorong wisata urban farming ini juga melibatkan publik secara aktif melalui pembentukan dewan lorong, influencer atau bassi barania, serta penguatan peran ketua RT/RW dalam menjaga keberlangsungan program.

Melalui FGD ini, Firman juga berharap forum ini dapat menghasilkan masukan dan gagasan yang bisa ditindaklanjuti untuk memperbaiki tata kelola pangan di Kota Makassar.

“Sehingga hasilnya nanti dapat dirasakan oleh semua masyarakat dan membantu menstabilkan inflasi di Kota Makassar,” tutupnya.

PDAM Makassar