kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Awas! Ini Dampak Jika Terlalu Lama di Ruangan Ber-AC

Awas! Ini Dampak Jika Terlalu Lama di Ruangan Ber-AC
Ilustrasi bekerja di ruangan ber-ac (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Alat pendingin ruangan atau air conditioning (AC) saat ini telah menjadi kebutuhan dasar di rumah maupun kantor. Kehadiran AC dapat membantu menyejukkan ruangan tetapi kesejukan dari AC memiliki dampak buruk bagi tubuh manusia jika terlalu sering dan lama berada dalam ruangan ber-AC.

Terlebih jika di negara-negera tropis, AC dapat digunakan seharian dari pagi hingga malam. Sejumlah penyakit pada tubuh dapat muncul dampak dari penggunaan AC yang terlalu lama.

Pemprov Sulsel

Berikut sejumlah dampak AC terhadap kesehatan:

1. Sakit kepala dan kelelahan

Orang yang terlalu lama berada di ruangan ber-AC akan lebih mudah kelelahan dibandingkan yang beraktivitas di ruang terbuka, hal tersebut karena di dalam ruangan, pasokan oksigen tidak sebanyak di area out door. Efek yang kerap muncul berbarengan dengan kelelahan adalah sakit kepala. Kedua gejala tersebut lebih mudah menyerang manusia dengan kondisi metabolisme yang lemah, seperti pada lansia atau memang tengah dalam kondisi yang sakit. Jika mengalami kondisi ini, anda dapat keluar sejenak dari ruangan ber-AC dan perbanyak konsumsi air putih.

2. Kulit kering
Paparan udara dari AC dapat menghilangkan kelembapan kulit. Lapisan epidermis kulit lama-kelamaan akan mengelupas. Hilangnya kelembapan itu mengakibatkan kulit menjadi kering dan pecah-pecah. Dalam jangka panjang, keriput atau kerutan akan muncul. Untuk menghindari dampak tersebut, ada cara mudah yang bisa dilakukan. Cukup mengoleskan pelembab, khusunya di bagian tubuh yang tepapar langsung dengan AC atau tidak tertutup oleh pakaian. Dengan cara itu, kesehatan kulit tetap bisa terjaga selama berada di ruangan ber-AC.

3. Gangguan pada otot leher

Dampak lain yang timbul akibat terlalu lama di ruangan ber-AC ialah gangguan pada otot leher atau dikenal dengan tortikolis. Penderita penyakit ini akan merasakan nyeri saat menolehkan kepala ke kiri atau kanan. Kondisi tersebut tentu akan mengganggu aktivitas harian. AC dapat memicu tortikolis karena udara dingin yang dihasilkannya mampu menyerang saraf. Efek dingin tersebut bisa membuat saraf tegang atau membengkak. Kondisi ini biasa dialami orang yang berjam-jam tidur di kamar ber-AC. Nyeri pada tubuh juga akan dirasakan saat bangun tidur.

4. Inspeksi saluran pernapasan

Udara yang dihasilkan AC tidak melalui mekanisme alami seperti fotosintesis, melainkan dengan siklus refrigerasi maupun penguapan. Oleh karena itu, udara buatan pada AC yang terus menerus masuk ke paru-paru manusia dapat menimbulkan penyakit inspeksi saluran pernapasan. Selain itu, inspeksi saluran pernapasan juga muncul karena selaput lendir pada hidung mengering akibat paparan AC. Kondisi tersebut membuat fungsi hidung untuk menyaring bakteri agar tidak masuk ke tubuh, menjadi menurun. Gangguan pada pernapasan akibat AC ini juga bisa menimbulkan komplikasi seperti batuk dan flu.

5. Mata kering

Menurunnya kelembapan dalam ruangan ber-AC bukan hanya membuat kulit kering, tetapi juga pada mata. Terlalu lama berada di ruangan AC dapat meningkatkan risiko peradangan kelopak dan selaput mata, atau lebih dikenal dengan blefaritis dan konjungtivitis. Risiko itu semakin tinggi jika mata anda secara instens terpapar cahaya dari komputer saat berada dalam ruangan ber-AC. Jika mata sudah merasa kering, anda dapat mengggunakan cairan tetes mata untuk mengatasinya. Namun perlu diingat, penggunaan tetes mata juga tak boleh berlebihan.

6. Menurunkan sistem kekebalan tubuh

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa berada di ruang terbuka dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Alasanya, sel darah putih yang berfungsi melawan bakteri membutuhkan oksigen yang cukup untuk bisa bekerja secara efektif. Sebaliknya, apabila sering berada di ruangan ber-AC, kadar oksigen dalam tubuh akan berkurang. Hal ini dapat berdampak pada tubuh yang menjadi lebih lemah sehingga anda lebih mudah terkena penyakit.

7. Kurangnya kemampuan menghadapi panas

Bahaya terakhir dari terlalu lama berada di ruang ber-AC adalah kemampuan menghadapi panas akan berkurang. Kulit yang telah terbiasa terpapar dengan udara dingin dari AC akan menjadi sulit menerima panas.

Cara menjaga kesehatan kulit di ruangan ber AC:

1. Tetap terhidrasi

Selain bisa melegakan tenggorokan, anda dapat minum lebih banyak air dan jus buah untuk mengisi kembali cairan tubuh yang hilang. Kondisi ini juga membuat kulit tetap lembab. Sementara itu, minum air dalam jumlah banyak baik untuk fisiologi kulit dan minum air dalam jumlah sedikit bisa memengaruhi kondisi kulit. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, orang dewasa dapat mengkonsumsi 2 liter air untuk memenuhi kebutuhan cairannya.

2. Gunakan skincare

Gunakan skincare sebelum tidur untuk menutrisi kulit. Selain itu, skincare dapat mencegah efek samping AC yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Gunakanlah skincare yang sesuai dengan kebutuhan anda. Selain itu, gunakanlah tabir surya setiap kali akan beraktivitas di luar ruangan.

3. Menggunakan hand cream

Kulit tangan merupakan salah satu kulit yang lebih cepat mengalami keriput daripada kulit bagian tubuh lainnya. Kondisi ini disebabkan kulit tangan yang lebih tipis, sering terkena paparan sinar matahari, dan jarang mendapatkan perawatan khusus. Untuk menjaga kelembaban kulit tangan, gunakan hand cream setiap kali anda mencuci tangan atau setiap dua jam sekali. Bisa juga mengoleskan minyak kelapa ataupun shea butter pada kulit.

4. Gunakan face mist

Penggunaan face mist dapat menjadi pilihan untuk melembabkan kulit tanpa merusak make up. Anda bisa memilih face mist dengan kandungan gliserin, asam hialuronat, dan glikol untuk mengembalikan keseimbangan air dalam kulit. Sementara itu, anda dapat menggunakan face mist sepanjang hari dengan menggunakannya setiap satu hingga dua jam.
5. Keluar ruangan ber AC

Cara paling sederhana untuk melindungi kulit dari efek buruk AC adalah dengan sementara waktu tidak berada di ruangan ber-AC. Jika ruangan terasa sangat dingin, anda bisa keluar ruangan selama 5 sampai dengan 10 menit setiap dua jam.