KabarMakassar.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terus berkomitmen dorong partisipasi perempuan dalam rangka mengakomodir aspirasi perempuan dan memastikan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 yang lebih inklusif dan adil.
Dimana Kabupaten Bulukumba mengundang sejumlah perwakilan perempuan dari seluruh elemen organisasi, lembaga keagamaan, dan kemasyarakatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menerima masukan dan pandangan terkait pelaksanaan pilkada tahun 2024.
Ketua Bawaslu Bulukumba, Bakri Abubakar menyatakan pentingnya peran perempuan dalam proses demokrasi. Tanggungjawab menyukseskan Pilkada tidak hanya menjadi tugas KPU dan Bawaslu, akan tetapi menjadi tanggungjawab bersama. Keterlibatan perempuan dalam proses pemilihan sangat krusial.
“Salah satu komitmen Bawaslu adalan mewujudkan Pemilihan yang ramah Perempuan, sehingga edukasi kepada masyarakat terkait prinsip adil gender penting dilakukan,” ujar Bakri.
“Ini terbukti, dari seringnya Bawaslu melakukan pengawasan partisipatif bersama stakeholder, khususnya kelompok Perempuan,” sambung Bakri saat memberi sambutan pada kegiatan Bawaslu menyapa pemilih perempuan, Selasa (23/07).
Semua ini, kata dia, dilakukan dengan tujuan untuk mengawasi dan memberi jaminan hak memilih dan hak dipilih sesuai kontitusi, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, bermartabat serta inklusif.
Ditempat yang sama, Anggota Bawaslu Bulukumba, Awaluddin juga menyampaikan komitmen Bawaslu dalam mewujudkan pemilihan yang inklusif dan representatif.
“Kami ingin memastikan bahwa suara perempuan didengar dan diakomodasi dengan baik dalam setiap tahapan pemilihan. Masukan dari berbagai elemen perempuan sangat penting untuk bersama mewujdukan pemilihan yang berkualitas,” terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini sebagai Narasumber Hj. Nur Fadhillah (Dosen Tetap Fakultas Hukum UMI) yang juga memberikan materi pentingnya partisipasi Perempuan dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024.
Para peserta berdiskusi secara mendalam tentang berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam pemilihan mendatang serta memberikan rekomendasi untuk mengatasi potensi kerawanan. Seperti isu politik uang, netralitas ASN, bahaya hoaks dan ujaran kebencian, isu-isu keamanan, partisipasi, dan perlindungan hak-hak pemilih perempuan.
Dalam rangka mengakomodir aspirasi perempuan dan memastikan pemilihan serentak yang lebih inklusif dan adil, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan mengundang sejumlah perwakilan perempuan dari seluruh elemen organisasi, lembaga keagamaan, dan kemasyarakatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menerima masukan dan pandangan terkait pelaksanaan pemilu tahun 2024 serta memetakan potensi kerawanan yang mungkin terjadi pada pemilihan serentak yang akan datang.
Anggota Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, dalam sambutannya menyatakan pentingnya peran perempuan dalam proses demokrasi.
“Keterlibatan perempuan dalam proses pemilu sangat krusial. Dengan melibatkan perwakilan dari berbagai organisasi perempuan, lembaga keagamaan, dan komunitas,” ucapnya, Jumat (28/6).
“Kami berharap dapat memperoleh masukan yang berharga untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan potensi kerawanan pada pemilihan serentak 2024 mendatang,” tutur Saiful Jihad.
Saiful Jihad menambahkan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen Bawaslu Sulsel untuk menciptakan pemilu yang inklusif dan representatif.
“Sebelumnya, kami sudah mengundang perwakilan media, lembaga swadaya masyarakat atau NGO. Nah, kami ingin memastikan bahwa suara perempuan didengar dan diakomodasi dengan baik dalam setiap tahapan pemilu,” ujarnya.
“Masukan dari berbagai elemen perempuan sangat penting untuk memetakan kerawanan dan mencari solusi yang efektif,” lanjutnya.
Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi perempuan, lembaga keagamaan, dan komunitas yang aktif dalam isu-isu pemilu dan demokrasi.
Para peserta berdiskusi secara mendalam tentang berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam pemilu mendatang serta memberikan rekomendasi untuk mengatasi potensi kerawanan, termasuk isu-isu keamanan, partisipasi, dan perlindungan hak-hak pemilih perempuan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, Bawaslu Sulsel berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, terutama perempuan.
Dan untuk memastikan pemilu 2024 berjalan dengan lancar, adil, dan bebas dari segala bentuk kecurangan. Saiful Jihad menutup sambutannya dengan menegaskan kembali komitmen Bawaslu Sulsel.
“Kami berkomitmen untuk terus mendengarkan dan melibatkan perempuan dalam setiap tahapan pemilu. Bersama-sama, kita bisa menciptakan pemilu yang lebih baik dan lebih berkeadilan,” tegas Saiful Jihad.
Sementara itu, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Kawal Pemilu Sulawesi Selatan setidaknya memberikan empat catatan menjelang kontestasi Pilkada serentak 2024 yang dihelat 27 November mendatang.
Samsang Syamsir dari OMS Kawal Pemilu Sulsel, menyebutkan ada beberapa poin dalam pelaksanaan Pilkada serentak pasca pemilu 2024, Rabu (14/2) lalu.
Pertama yakni untuk penyelenggara, baik KPU, Bawaslu dan turunannya maupun DKPP. Berkaca pada pelaksanaan pemilu 2024, dimana OMS punya catatan pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara baik yang proses hukum maupun yang tidak.