kabarbursa.com
kabarbursa.com

Rupiah Melemah Imbas Joe Biden Mundur dari Pilpres Amerika

Rupiah Tertekan Dolar AS, Akhiri Pekan di Level Rp15.875
Ilustrasi Rupiah (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com —  Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada Senin (22/07) kemarin, menyusul pengumuman mengejutkan bahwa Joe Biden memutuskan mundur dari ajang Pilpres AS 2024.

Pengumuman ini berdampak signifikan pada pasar mata uang global, termasuk di kawasan Asia, di mana sejumlah mata uang menunjukkan kinerja yang beragam sementara dolar AS sendiri turut melemah.

Pemprov Sulsel

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,18% atau 29 poin ke level Rp16.220 per dolar AS. Di sisi lain, indeks dolar AS tercatat mengalami penurunan 0,12% ke posisi 104,27, menandakan pelemahan di tengah ketidakpastian politik di AS.

Di Asia, beberapa mata uang berhasil menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,48%, dolar Hongkong meningkat 0,04%, dolar Singapura menguat 0,04%, ringgit Malaysia naik 0,10%, dan baht Thailand menguat 0,09%. Namun, ada juga mata uang yang melemah, seperti dolar Taiwan yang turun 0,36%, peso Filipina turun 0,09%, dan yuan China melemah 0,05%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (23/07) menyatakan bahwa pengunduran diri Joe Biden dari pencalonan presiden meningkatkan ketidakpastian politik yang berdampak negatif pada sentimen pasar.

Menurutnya, mundurnya Biden meningkatkan ketidakpastian mengenai pemilihan presiden mendatang, yang memperburuk sentimen terhadap pasar yang didorong oleh risiko.

Pengunduran diri Biden membuka jalan bagi Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat utama dari Partai Demokrat. Harris diperkirakan akan berhadapan dengan kandidat terdepan dari Partai Republik, Donald Trump. Ibrahim menambahkan bahwa menurut jajak pendapat, Trump saat ini unggul dibandingkan Biden dan Harris.

“Trump terlihat unggul dalam jajak pendapat dibandingkan Biden dan Harris, menurut data CBS pekan lalu,” ujarnya.

Para analis memperkirakan bahwa jika Trump terpilih kembali, kebijakannya yang cenderung proteksionis dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, terutama jika ia melanjutkan dengan pembatasan perdagangan yang lebih ketat dan tarif impor yang lebih tinggi terhadap China.

“Para analis memperkirakan kepresidenan Trump berpotensi menghasilkan inflasi yang lebih tinggi, terutama jika ia melanjutkan dengan pembatasan perdagangan yang lebih ketat dan tarif impor yang lebih tinggi terhadap China,” tambah Ibrahim.

Namun, Kamala Harris diperkirakan dapat memberikan tantangan signifikan kepada Trump. Laporan menunjukkan bahwa semua ketua Partai Demokrat di negara bagian tersebut mendukung Harris, dan penggalangan dana partai mencapai US$50 juta setelah Biden memberikan dukungannya kepada Harris.

Harris kini diperkirakan akan memberikan tantangan yang lebih besar kepada Trump, terutama karena laporan menunjukkan semua ketua Partai Demokrat di negara bagian tersebut mendukung Harris.

“Penggalangan dana Partai Demokrat juga mencapai US$50 juta setelah Biden mendukung Harris,” jelas Ibrahim.

Lebih lanjut, dari sisi domestik, pasar keuangan Indonesia juga menghadapi tantangan tersendiri. Para pelaku pasar terus memantau nasib APBN 2025 di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Pasangan ini dihadapkan pada tugas berat untuk merealisasikan janji-janji politik mereka, sementara anggaran negara terbatas akibat utang yang menggunung dari pemerintahan sebelumnya.

Beberapa program prioritas yang memerlukan dana besar antara lain makan bergizi gratis yang direncanakan pada tahun depan dengan nilai Rp71 triliun, kenaikan gaji PNS, pembangunan food estate, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, serta program-program prioritas lainnya.

Belanja yang semakin jor-joran, mulai dari makan bergizi gratis yang direncanakan pada tahun depan senilai Rp71 triliun, kenaikan gaji PNS, food estate, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, serta program-program prioritas lainnya membutuhkan dana jumbo.

Selain itu, sinyal kenaikan gaji bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun depan juga menjadi perhatian. Penyesuaian gaji ASN pada tahun depan mengacu pada kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2025.

Kemungkinan kenaikan gaji bagi ASN pada tahun depan juga mencuat, seiring dengan penyesuaian yang mengacu pada KEM-PPKF untuk tahun anggaran 2025

Di pasar valuta asing, rupiah kemungkinan akan bergerak terbatas dan masih menghadapi potensi pelemahan setelah tertekan di awal pekan.

Indeks dolar AS terlihat melemah tipis seiring dengan mulai meredanya reaksi pasar terhadap keputusan Joe Biden untuk mundur dari kontestasi pemilihan presiden November mendatang.

Rupiah kemungkinan bergerak terbatas dan masih menghadapi potensi pelemahan hari ini setelah tertekan di awal pekan.

Di pasar Asia pagi ini, Selasa (23/07) mata uang bergerak variatif. Won Korea naik 0,07% di awal transaksi, sementara baht Thailand dibuka turun tipis 0,01%, dan yuan offshore stabil.

Di pasar Asia pagi ini, mata uang bergerak variatif dengan won Korea yang naik nilainya 0,07% di awal transaksi. Namun, baht Thailand dibuka turun tipis 0,01%. Sedangkan yuan offshore stabil.

Pekan ini, pasar memulai minggu perdagangan dengan berita besar tentang pengunduran diri Joe Biden dari ajang Pilpres AS 2024. Sementara pasar masih akan menghitung ulang berbagai skenario terkait siapa yang kelak akan terpilih di pemilu AS beberapa bulan ke depan, para investor tetap mengantisipasi rilis data ekonomi penting pekan ini yang akan mempengaruhi prospek kebijakan suku bunga acuan Federal Reserve.

Pasar mengawali minggu perdagangan dengan berita besar pengunduran diri Biden dari kompetisi menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat. Sementara pasar masih akan menghitung ulang berbagai skenario terkait siapa kelak yang terpilih di Pemilu AS beberapa bulan ke depan, para investor tetap mengantisipasi rilis data penting pekan ini yang akan mempengaruhi prospek kebijakan bunga acuan Federal Reserve.