kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Jadwal Shalat Makassar Hari Ini, Cek di Sini

Jadwal Shalat Makassar Hari Ini!
Ilustrasi Shalat (Dok : KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Shalat wajib dilakukan agar dapat meraih ketakwaan yang akan melindungi kita dari berbagai kemaksiatan dan kesalahan sehingga bisa meraih keridhoan Allah SWT. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jadwal shalat agar umat muslim mengetahui jatuhnya awal waktu shalat, agar dalam pelaksanaan kewajiban shalat bagi setiap muslim tidak ada kekeliruan atau kekurangan dalam pemenuhan syarat sahnya yang dapat mempeng keabsahan shalat.

Berdasarkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, jadwal shalat Makassar pada Minggu (21/07) yaitu:

Pemprov Sulsel

Imsak: 04.43 WITA

Subuh: 04.53 WITA

Terbit: 06.10 WITA

Duha: 06.38 WITA

Dzuhur: 12.12 WITA

Asar: 15.34 WITA

Magrib: 18.08 WITA

Isya: 19.21 WITA

Dilansir dari Muslim terdapat sejumlah keutamaan ibadah shalat:

1. Penyejuk hati, penghibur dan penenang jiwa
Shalat merupakan penyejuk hati, penghibur dan penenang jiwa. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.” (HR. An-Nasa’i no. 3391 dan Ahmad 3: 128, shahih)

2. Pencegah perbuatan keji dan mungkar
Jika seorang hamba mendirikan shalat sesuai dengan ketentuan dan petunjuk syariat, maka shalat tersebut akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabuut [29]: 45)

Kemampuan shalat dalam mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar itu sangat tergantung kepada kualitas ibadah shalat yang dilakukan. Ketika sedang shalat itu sendiri seseorang berhenti dan tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Karena ketika sedang shalat, seseorang sedang melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Kualitas shalat yang bagus ditandai dengan hati yang kembali bertaubat kepada Allah Ta’ala, menghadirkan hatinya menghadap Allah Ta’ala, dan kuatnya keimanan di dalam hati. Apabila seorang hamba terus-menerus dalam kondisi seperti itu, maka ketika dia memiliki keinginan melakukan kemungkaran, dia pun ingat dengan kondisi dirinya ketika menghadap Allah Ta’ala dalam shalatnya, sehingga pada akhirnya dia pun tercegah dari perbuatan kemungkaran tersebut.

3. Penolong manusia terkait urusan agama dan dunia

Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)

Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ، صَلَّى

“Dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 1420, hadits hasan)

4. Penggugur dosa kecil dan membersihkan kesalahan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟

“Bagaimana pendapatmu jika di depan pintu rumahmu ada sungai, lalu Engkau mandi sehari lima kali? Apakah tersisa kotoran di badannya?”

Para sahabat menjawab,

لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ

“Tidak akan tersisa kotoran sedikit pun di badannya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا

“Itu adalah permisalan untuk shalat lima waktu. Dengan shalat lima waktu, Allah Ta’ala menghapus dosa-dosa (kecil).” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصَّلَاةُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ، مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

“Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum’at berikutnya, adalah penggugur dosa di antara keduanya, selama dosa-dosa besar ditinggalkan.” (HR. Muslim no. 233)

Ketika mendirikan shalat fardhu, terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan dalam agama Islam. Seperti membaca doa sebelum dan sesudah shalat fardhu. Doa-doa ini dapat mengabulkan hajat seseorang, menyempurnakan ibadah dan memiliki keutamaan lainnya.

Walau berdzikir dan berdoa setelah shalat fardhu lima waktu hukumnya tidak wajib, akan tetapi sebaiknya seorang muslim tidak langsung meninggalkan tempat dan pergi setelah shalat. Sunnah untuk berdzikir dan berdoa ini, telah diisyaratkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An Nisa ayat 103.

Arti surat An Nisa ayat 103

Maka jika kamu telah menyelesaikan sholat mu, berdzikirlah pada Allah SWT di waktu berdiri, waktu duduk serta di waktu berbaring. Lalu jika kamu telah merasakan aman, maka dirikanlah sholat tersebut sebagaimana biasanya. Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan oleh waktunya atas orang-orang yang beriman.