KabarMakassar.com — Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan solusi atas 1.700 calon siswa baru yang tidak lulus PPDB dengan memaksimalkan mekanisme penyaluran kuota tambahan rombongan belajar di setiap SMA.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin menyampaikan bahwa tahapan PPDB melalui tiga jalur telah berjalan sesuai dengan mekanisme juknis dari Permendikbud dan Sesjen.
“Tahapan itu sudah berjalan sesuai dengan mekanisme juknis, jadi di tahapan pertama itu kita lakukan penerimaan PPDB jalurnya itu tiga, jalur zonasi, afirmasi dan PTO. Di juknis sendiri sudah di atur terkait pembukaan jalur prestasi apabila ada kuota kosong,” ujarnya.
Ia menyebut dalam juknis telah dijelaskan apabila PPDB selesai dan masih ada kuota yang kosong setelah jalur prestasi maka semua sekolah di Sulsel diminta untuk melaporkan kuotanya.
“Semua hal instrumen yang ada di juknis pasalnya, klausulnya itu kita ambil dari Permendikbud Nomor 1 dan Sesjen. Setelah jalur prestasi ternyata ada kurang lebih 1.700 siswa yang tidak pernah lulus di setiap jalur,” jelasnya.
Sekitar 1.700 calon siswa tidak pernah terakomodir di semua jalur, hal tersebut menjadi dasar bagi Disdik Sulsel untuk memberikan arahan kepada kepala sekolah di Makassar terkhusus bagi yang belum mencapai standar 12 rombongan belajar.
“Bagi kepala sekolah di Makassar yang rombelnya tidak memenuhi standar 12 rombel di kelas 10 akan di undang. SMA 21 dan SMA 9 kita tidak undang karena sudah 12 rombel tetapi yang lain itu kita undang,” ucapnya.
Setelah menimbang sarana dan prasana serta peninjauan lapangan rombongan belajar didapati sekitar 944. Itu untuk memastikan agar 1.700 calon siswa baru dapat bersekolah.
“Kita buka rombel untuk memastikan 1.700 (calon siswa baru) ini, kalau kita tidak siapkan rombel ini potensinya tidak sekolah pasti besar, maka saya buat kebijakan selama itu tidak melanggar aturan bahwa tidak melebihi 12 rombel kita buka, jadi semua kita buka dan didapatkanlah hasil itu sekitar kurang lebih 944 rombel yang didapat,” tukasnya.
Iqbal mengatakan hal itu dilakukan sesuai dengan juknis yaitu mekanisme penyaluran melalui dinas pendidikan. Ia sekaligus membantah kabar yang beredar terkait dengan siswa ‘siluman’.
“Semua yang kita salurkan resmi. Ini juga menjawab semua pemberitaan bahwa ada siswa siluman, jadi kita itu buatkan surat resmi penyaluran, ada surat yang saya bikin. Setiap sekolah yang ditempatkan, surat resminya dengan daftar dari sekolah kita serahkan semua ke sekolah,” terangnya.
Mekanisme yang dilakukan, kata Iqbal, untuk mencegah persoalan menitip siswa.
Nantinya semua mekanisme dilakukan sesuai juknis PPDB penyaluran resmi tanpa adanya perantara.
“Semua ini ada aturan yang kita pakai, penyaluran juga kita pakai surat penyampaian ke sekolah, daftar nama dan menggunakan kop dinas pendidikan itu semua resmi,” pungkasnya.