KabarMakassar.com — Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi dipredikasi sebagai bakal calon Walikota-Wakil Walikota Makassar menguat jelang kontestasi Pilkada Serentak 2024 yang dihelat 27 Nopember mendatang.
Dimana kandidat calon Wakil Wali Kota Makassar, Ilham Ari Fauzi terlihat memeriahkan senam Ininnawa yang digelar bacalon wali kota Indira Yusuf Ismail di anjungan Pantai Losari, Minggu (14/7).
Kehadiran Ilham Ari Fauzi di acara senam Ininnawa, disinyalir semakin menguatkan jika Indira bakal berpasangan dengan anak muda tersebut di Pilkada Makassar 2024.
Tidak sekadar hadir, Ilham Ari Fauzi pada kesempatan itu juga tampil di atas panggung. Di sela acara, Indira dan Ilham kompak berfoto dengan latar ribuan peserta senam Ininnawa.
Sekretaris DPC PPP Makassar, Rahmat Taqwa Quraisy, mengonfirmasi kehadiran Ilham Ari Fauzi sebagai pihak yang diundang menghadiri senam Ininnawa Indira.
“Yah, kami menghadiri undangan. Kehadiran beliau menandakan hubungan koalisi ini sangat solid,” kata Rahmat Taqwa, Senin (15/7).
Ilham Ari Fauzi merupakan figur yang ditawarkan PPP untuk menjadi bacalon wakil wali Kota Makassar mendampingi Indira. Pemuda 25 tahun tersebut adalah putra Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara.
Ditanya apakah kehadiran Ilham sebagai sinyal akan digandeng oleh Indira, Rahmat Taqwa menjawab bahwa hal itu sangat mungkin terjadi. PPP dalam posisi wait and see (tunggu dan lihat) dinamika politik di Makassar.
“Semua kemungkinan bisa, kita wait and see. Sabar ki, kami ingin meneruskan pembangunan Pak Wali sehingga tidak terburu-buru menentukan setiap keputusan,”ucap Rahmat Taqwa.
Sementara itu, Pilwali Makassar 2024, partai Golkar sejauh ini belum menentukan sikapnya siapa jagoannya untuk diusung maju di Pilkada Makassar 2024 menjelang 40 hari pendaftaran ke KPU.
Dimana dua kader internal bersaing yaitu Munafri Arifuddin atau Appi dan Rahman Pina. Persaingan antara faksi di internal Golkar disinyalir sebagai sebab belum bersikapnya partai beringin.
Penilaian itu datang dari pengamat politik Luhur A. Prianto. Menurut Luhur, meski survei Appi cukup tinggi tapi hal itu bukan indikator utama. Sebab Rahman Pina yang punya pengalaman tarung dan menang, juga punya peluang mengamankan surat dukungan Golkar.
“Belum pasti siapa yg diusung dan belum tentu indikatornya adalah survei yang beredar, apalagi Rahman Pina juga punya jaringan ke pusat sehingga Appi (Munafri Arifuddin) tak boleh terlalu pede,” kata Luhur dalam acara Ngopi Malam Spesial yang digelar Komunitas Jurnalis Politik di Lapak Abangda, Makassar, Jumat (12/7).
Dimana Luhur berkaca dari pilkada-pilkada sebelumnya, yang mana figur dengan elekatbilitas tinggi tidak diusung oleh partainya.
Belum lagi ada faktor lain yang kerap memengaruhi keputusan partai. Apalagi, survei Appi baru 30 persen dan angka itu dianggap belum aman untuk konteks kandidat yang sudah dua kali ikut Pilkada Makassar.
“Sudah banyak sekali kejadian-kejadian seperti itu. Makanya kalau di Makassar, apalagi yang paling tinggi cuma 30 persen, saya kira tidak terlalu bisa diandalkan dibanding calon-calon lain,” tandas Luhur.
“Pisang Ijo” di Makassar Tunggu Survei “Tentunya Golkar kemungkinan menentukan di injury time, bisa RP jika Appi tidak diberi rekomendas,” sambung Luhur.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar telah menggelar rapat pleno untuk menentukan calon kepala daerah. Hanya saja dalam rapat tersebut, Golkar belum memutuskan siapa yang akan diusung di Sulsel.
Sebelumnya, sedikitnya lima partai non-parlemen atau tanpa kursi di DPRD Kota Makassar, Sulsel, memanaskan mesin politik pilkada dengan mengagas pembentukan Koalisi Kerakyatan jelang Pilwali Makassar 2024.
Gerbong ini dipersiapkan untuk mencari bakal calon wali kota yang bisa membawa Kota Daeng jadi lebih baik. Koalisi Kerakyatan diisi oleh Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Ummat, Partai Buruh, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Koalisi Kerakyatan ini diketuai Partai Gelora. Partai Ummat bertindak sebagai Sekretaris, PKN sebagai Bendahara. Sementara PBB dan Partai Buruh masing-masing sebagai juru bicara.
Sekretaris Partai Gelora Makassar Rusdiyan Rasyid mengatakan, koalisi ini dibentuk seusai mendapat persetujuan dari masing-masing pengurus pusat. Koalisi ini bakal ambil bagian di Pilwalkot Makassar 2024.
“Sebagai instrumen demokrasi, kami bergabung untuk Pilwalkot Makassar. Makassar ini kota besar, perlu banyak orang untuk membenahi. Kami ingin ada perbaikan, ada inovasi,” ucap Rusdiyan usai deklarasi di Makassar, Senin (8/7).
Menurut Rusdiyan, Koalisi Kerakyatan punya visi misi membawa Kota Makassar menjadi lebih baik lagi. Makanya, kandidat yang akan didukung oleh koalisi ini di Pilwalkot Makassar nanti adalah yang memiliki visi misi sama.
Rusdiyan menjamin dukungan yang diberikan Koalisi Kerakyatan tidak kosong. Sebab kelima partai anggota koalisi memiliki instrumen politik yang jelas. Mulai dari kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW.
“Secara angka kami memiliki 28 ribu suara lebih saat pemilu lalu. Sekitar 3,9 persen suara pemilu sah, dengan sebaran suara merata,” pungkas Rusdiyan.