KabarMakassar.com — Infeksi yang terjadi pada sistem pernapasan bagian atas (hidung, rongga mulut, tenggorokan) atau flu, dialami orang dewasa 2 sampai 4 kali per tahun.
Gejalanya seperti pilek, hidung tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, mata berair, dan dapat disertai demam. Flu atau pilek itu kemudian dapat berkembang menjadi peradangan sinus atau sinusitis.
Sinus merupakan kantongan yang berada di dalam tulang kepala yang normalnya berisi udara. Sinusitis terjadi ketika dinding sinus meradang sehingga mengakibatkan drainase sinus terganggu. Lendir yang terperangkap menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi sinus. Penyebab terjadinya sinusitis karena alergi, polip hidung (pertumbuhan daging jinak yang terjadi di lapisan hidung), turunnya daya tahan tubuh (imunodefisiensi), gigi berlubang, infeksi virus, bakteri, dan jamur.
Cukup sulit untuk membedakan flu biasa dan sinusitis hanya melalui gejala. Tetapi berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan terdapat beberapa hal yang bisa menjadi pembeda antara keduanya, yaitu gejala flu biasanya memuncak setelah tiga hingga lima hari dan kemudian membaik selama minggu berikutnya. Namun, infeksi sinus bisa bertahan lebih lama.
Apabila mengalami pilek, hidung tersumbat, atau nyeri rasa tertekan pada pipi yang berlangsung lebih dari 10 hari, dapat dicurigai adanya infeksi sinus. Jika ingus bening, anda mungkin mengalami flu biasa, namun jika ingus berwarna kuning atau hijau, kemungkinan itu adalah infeksi sinus.
Jika napas atau mulut anda berbau disertai pilek, bisa jadi anda mengalami infeksi sinus. Gejala lain yang mungkin mengarahkan kepada infeksi sinus termasuk tidak dapat mencium bau, batuk, hidung tersumbat, demam, sakit kepala, kelelahan atau nyeri pada rahang atas, mata, juga gigi. Jika mengalami gejala dan tanda tersebut, dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Pilek atau flu sering disebabkan oleh infeksi virus sehingga mengonsumsi antibiotik tidak akan membuat gejala lebih baik dengan lebih cepat. Penggunaan antibiotik yang tidak perlu secara berlebihan dan tidak sesuai aturan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang dapat membuat infeksi selanjutnya lebih sulit diobati.
Jenis sinusitis
Sinusitis dapat terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung dari seberapa lama gejala-gejalanya berlangsung. Berikut pembagian jenis sinusitis dilansir dari Cleveland Clinic.
1. Sinusitis akut
Sinusitis akut biasanya berlangsung selama 10 hari atau lebih. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh flu biasa yang berasal dari infeksi virus. Sinusitis akut juga ditandai dengan gejala yang sempat membaik, kemudian kembali muncul dengan gejala yang lebih parah.
Ada pula istilah sinusitis subakut dan sinusitis akut berulang. Pada kasus subakut, gejala sinusitis biasanya berlangsung selama 4 sampai 12 minggu. Sementara itu, sinusitis akut berulang dapat terjadi sebanyak 4 kali atau lebih dalam 1 tahun, dan setiap kejadiannya berlangsung kurang dari 2 minggu.
Sinusitis akut bisa diobati di rumah, tetapi jika tidak kunjung sembuh maka dapat berkembang menjadi infeksi dan komplikasi serius.
Ketika memiliki sinusitis akut, anda dapat menunjukkan gejala-gejala yang menyerupai flu seperti, lendir hidung (ingus) berwarna hijau atau kuning, wajah terasa nyeri atau tertekan, hidung mampet, indra penciuman memburuk (sulit menangkap bau) dan batuk.
Jika anda mengalami dua atau lebih dari gejala-gejala di atas, mungkin anda sedang menderita sinusitis akut, anda juga bisa mengalami, bau mulut, kelelahan, dan sakit gigi.
2. Sinusitis kronis
Sinusitis ini biasanya berlangsung selama lebih dari 12 minggu atau anda sudah pernah kena penyakit ini berkali-kali. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi, adanya polip pada hidung, atau kelainan tulang pada rongga hidung.
Sama seperti sinusitis akut, anda mungkin mengalami kesulitan bernapas melalui hidung serta mengalami rasa sakit pada wajah dan kepala. Beberapa gejala lainnya dari sinusitis kronis yang bisa dirasakan setidaknya dalam waktu delapan minggu adalah berikut, wajah terasa bengkak, hidung mampet, rongga hidung mengeluarkan nanah, demam, keluar lendir dari hidung (ingus). Beberapa orang juga bisa mengalami gejala seperti bau mulut, kelelahan, sakit gigi, dan sakit kepala, terutama saat menundukkan kepala.
Oleh karena itu beristirahatlah yang cukup, tetap terhidrasi, dan cuci hidung dengan larutan saline yang dapat membantu mengencerkan lendir dan mengeluarkannya dari rongga hidung. Dan jika gejala tidak membaik dalam tujuh hari atau mengalami demam terus-menerus, pembengkakan wajah, atau nyeri wajah segera periksakan ke dokter.